kinderjoy [extra part]

1K 196 3
                                    

Sisil sedang duduk di ruang keluarga milik Yuda sambil memangku kotak tisu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sisil sedang duduk di ruang keluarga milik Yuda sambil memangku kotak tisu. Yuda yang sempat ingin berjalan keluar memilih berhenti, berniat bertanya.

"Mau kemana lo? Sakit kaya gitu, mending turu aja sana." ujar Yuda khawatir.

Sisil yang nampak kurang sehat hanya menanggapinya dengan deheman singkat, terlalu malas merespon berlebihan.

Tidak mendapat jawaban yang dia inginkan, Yuda memustukan duduk di samping Sisil dan langsung memeriksa dahi gadis itu.

"Panas lo udah turun, tapi mending lo istirahat aja Sil." ucapnya.

Sisil menoleh. "Seharian ini gue udah istirahat, ini gue lagi nungguin Yesa…"

"Anjir, nge bucinnya nanti dulu cantik! Kasih tau sama Yesa, gak perlu dateng." celetuk Yuda melarang keras.

Sisil menghela nafas. "Gue mau ke puskesmas sama Yesa, bukan mau ngedate Yud." sahutnya dengan suara parau.

Mendengar itu, Yuda hanya mengangguk paham. "Terus Yesa nya?"

"Bentar lagi kayanya nyampe,"

Ting nong!

"Itu, kayanya Yesa deh." ucap Yuda, pemuda itu mulai berdiri berniat membukakan pintu.

Ceklek.

Benar saja, di luar sana berdiri sosok Yesa sembari memainkan kunci mobilnya. Yuda menatap teman seperbangsatannya itu.

"Hampir aja gue mau kasih hadiah bogem buat lo kalau lo ngajak Sisil ngedate."

Ucapan Yuda membuat mata Yesa membulat kaget. "Yakali anying!" protesnya tidak terima.

Yuda mengangguk. "Yaudah masuk, cepat berangkat biar Sisilnya gak kemaleman pulangnya." Yesa mengangguk menyetujui.

Cowok itu lantas masuk dan berjalan lurus ke arah ruang tamu rumah Yuda. Setelah sampai, Yesa bisa melihat wajah pucat Sisil tak lupa 1 kotak tisu yang ada di pangkuannya.

Yesa meringsut mendekat, lalu duduk di samping gadis itu. Tangannya terulur untuk memeriksa suhu tubuh Sisil.

"Lo udah minum obat tadi?"

"Paracetamol."

Yesa mengangguk, pemuda itu lantas berdiri dan menyodorkan tangannya pada Sisil. Sisil sendiri langsung meraih tangan Yesa dan menggenggamnya.

"Yud, gue izin bawa Sisil ke puskesmas dulu ya. Kalau udah selesai, gue balik cepat dah." pamitnya, Yuda mengangguk setuju.

Tak lama Sisil dan Yesa mulai keluar dan mulai naik ke dalam mobil Yesa lalu berangkat menuju puskesmas.

HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang