budak centah

1.3K 192 18
                                    

Sedari tadi Sisil selalu meringis, menggerakkan kakinya tidak nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedari tadi Sisil selalu meringis, menggerakkan kakinya tidak nyaman. Matanya terus berusaha untuk tetap fokus membaca catatan di depannya.

Brak!

"WOEY!!"

Sisil menoleh. "Bisa gak sih lo fokus ke kerjaan lo, gue geli tau di liatin gitu." protesnya.

"Lo nagih soalnya."

"Please deh Sa, lo manggil gue ke sini itu buat nyusun laporan pertanggung jawaban festival kemarin." jawab Sisil.

Yesa mengangguk, pemuda itu mulai menegakan badannya dan menatap Sisil. "Emang bener kan, bonusnya ngeliatin lo." Sisil memutar bola matanya malas mendengar jawaban Yesa.

Yesa terkekeh, pemuda itu beralih mengelus surai Sisil lembut. Setelah perkelahian beberapa jam yang lalu, pasangan yang baru jadian itu memutuskan untuk tetap menggunakan lo-gue ketika berbincang.

Kata Yesa biar aura kiamatnya gak berasa-berasa banget dan Sisil cuma bisa nganguk pas dengar alasan gak masuk akal Yesa.

"Sa, sumpah…"

Yesa yang sedang fokus membalas pesan di grup OSIS langsung menoleh. "Apaan?" tanyanya.

Dengan cepat Sisil menunjukkan catatan tentang kerusakan barang yang harus mereka ganti. Sisil tidak tau kenapa barangnya bisa sebanyak itu, mengingat gadis itu sama sekali tidak datang.

Yesa mulai membacanya. "Oh itu…"

"Oh itu? Ini kenapa? Kok di grup gak bahas pasal barang-barang yang rusak, mana banyak lagi." ucap Sisil sambil memajukan catatan tersebut sampai menempel di muka Yesa.

Kesal dengan perlakuan Sisil, pemuda itu mulai menepis tangan gadis itu kesal. "Muka ganteng gue anjing! Aset negara nih setan."

Sisil menatap Yesa sanksi, membuat Yesa terdiam seketika dengan wajah was-was. "B-biasa aja kali, gue tau gue ganteng."

"Iss, jawab pertanyaan gue yang tadi bangsat!"

Yesa mengangguk dengan cepat. "Itu gara-gara si Alex sama Keano mereka rebutan liptint limited edition." jawab Yesa dan sukses membuat Sisil terkejut.

"Terus kenapa gak kasih tau gue anjing? Lagian kenapa grup sunyi banget semalam." ujarnya.

"Oh itu gue yang nyuruh, biar gak ganggu waktu gue ngebucin sama lo. Lagian pasti lo masih shock sama kejadian kemarin kan." jawab Yesa enteng.

Pemuda itu tidak tau jika jawaban enteng itu justru membuat Sisil emosi. "Gila lo! Gue lebih shock sama barang-barang yang pada ancur Sa, lo bayangin berapa yang harus kita ganti!" kesalnya.

Yesa terlihat menggaruk kupingnya yang tidak gatal sama sekali. "Nanti suruh Alex sama Keano yang ganti." ujarnya.

"Gak bisa gitu dong Sa, kita juga harus ikut ganti."

HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang