Sisil mengucek matanya, jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Kalian paham sih, dia ngantuk tapi gak bisa tidur. Yuda yang berjanji akan menginap di rumahnya ternyata berkhianat ketika Ela mengajak pemuda itu untuk bertemu.
Selama Sisil tidak bisa tidur selama itu pula gadis itu menghabiskan waktunya untuk membaca buku, terhitung sudah sekitar 3 buku.
Ting!
Dahi Sisil berkerut, orang gila mana yang mengirim pesan di jam 12 malam. Sisil meraih ponselnya dan mendengus ketika melihat nama si pengirim.
Sisil mendengus sebal.
"Gabut banget anjir." gumamnya.
Drrrttt…
Mata Sisil memicing untuk membaca nama si penelepon. "Bukannya gue udah bilang kalau gue udah mau tidur?!" ucapnya ngegas beberapa detik setelah mengangkat telepon.
Terdengar suara kekehan di seberang sana yang di mana makin membuat Sisil kesal setengah mati.
'Gue insomnia nih.'
Sisil memutar bola matanya malas. "Gak ada hubungannya sama gue."
'Ada lah, lo kan calon ibu dari anak-anak gue nanti.'
Sisil menjauhkan ponsel dari telinganya beberapa detik sambil menatap ponselnya horor. "Lo kerasukan?"
Yesa kembali terkekeh.
'Napa sih lo anggep bercanda mulu.'
"Lah emangnya lo pernah serius?" tanya Sisil dengan nada menyebalkan.
Yesa terdengar menghela nafas. 'Ayang lagi ngapain?'
"Bisa berhenti gak Sa, kalau deket udah gue gorok lo." ujar Sisil horor.
Yesa terkekeh. 'Mau vc-an gak?'
"Gak. Makasih."
'Jadi pacar gue ya Sil.'