Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entah kenapa sedari pulang sekolah, perasaan Yesa tidak jelas rasanya. Pemuda itu berulang kali mencoba untuk tertidur, tapi tetap saja tidak bisa.
Yesa menggerutu sebal. "Gue kenapa sih anjing?!"
Sekelebat memori pulang sekolah berjam-jam yang lalu terlintas, lagi-lagi muka jelek Sisil memenuhi otaknya. "Juara baku hantam kaya gitu, ngapain gue khawatirin." ucapnya sebelum kembali merebahkan tubuhnya.
Memang terkadang perilaku mengkhianati isi otak, Yesa kembali bangun dan meraih ponselnya. Tangan besar pemuda itu mulai mencari-cari sebuah nomor yang bertuliskan...
Sisil si little poni.
Yesa nampak menimang-nimang antara ingin menelfon gadis itu atau sebaliknya. "Idihh Yesa! Najis banget lo mau nelfon si siluman kuda poni"
Maka dari itu Yesa justru bangun lalu mengambil jaketnya. Rumahnya sedang sepi karena orang tuanya sedang melakukan pertemuan bersama kolega, biasa bisnis.
Yesa mulai keluar, tatapannya turun pada motor Vespanya...kalau gak salah si Sisil sering banget nanyain soal Vespanya.
Plak!
"Napa Sisil mulu sih anying!" gemasnya sendiri.
Pemuda itu beralih mendekat ke arah motor sportnya, Yesa mulai menghidupkan motor tersebut dan mulai berlalu menuju kediaman Yuda.
Kenapa Yuda? Karena emang dia sama Gara udah sering kesana sejak mereka memutuskan membuat aliansi, biasalah.
Sepanjang perjalanan, pikiran Yesa di penuhi oleh Sisil. Emang ya tuh cewek gak ada bosen-bosennya gangguin dia, entah gak di real life, di pikiran semua ada dia.
Setibanya Yesa di kediaman Yuda, pemuda itu mulai memarkirkan motornya sebelum berjalan santai ingin masuk ke dalam. Mata Yesa menyipit, itu si Harta lagi sama siapa dah.
Kayanya Yesa kenal deh.
"Oalah Dino, pacaran lo berdua?"
"Gak lah! Mas Yesa mau gue gaplok?!" ujar Harta ngegas.
Dino menatap mereka berdua bergantian. "Ngaku ajalah Har, kita berdua kan emang homo." Harta langsung menatap Dino geli, sementara Yesa hanya menggelengkan kepalanya.
Yesa terkekeh di tempat. "Si Ela ada di dalem?" tanya Yesa, keduanya mengangguk.
Fyi, Dino itu adiknya Ela yang ternyata oh ternyata bestienya Harta. Jadi karena saling kenal, makanya Dino suka nemenin Ela kalau mau ketemu sama Yuda.
"Gara ada gak? Soalnya yang di garasi bukan motornya deh." Harta menatap garasi lalu remaja itu mengangguk membenarkan.