Aku memandangi langit biru yang cerah, sembari memegang selembar kertas yang berisikan materi untuk Olimpiade IPA antar sekolah, aku menjadi salah satu siswa yang berhasil lolos seleksi dari teman-teman ku yang lain, sejak duduk di bangku SD aku suka mengikuti berbagai macam Olimpiade walau aku pernah gagal dan kalah tapi aku menjadikan hal itu sebagai pelajaran untuk bisa bangkit dari kesalahan.
*****
Aku melangkahkan kaki ku memasuki kelasku, yang tengah sepi karena semua murid sedang keluar kelas karena ini adalah jam istirahat, aku hanya melihat Edgar yang tengah memakan bekal makannya yang ia bawa dari rumah.Edgar Anggara, adalah teman dekatku di bangku SMA ini. Kami berteman sejak awal memasuki bangku SMA di kelas 10, awalnya aku tidak yakin bisa berteman dekat dengan sosok Edgar Anggara yang sangat terlihat cuek ini, namun siapa sangka dia bisa cair denganku bahkan dia banyak bicara jika sedang denganku.
Edgar yang sedang menyantap bekal miliknya seketika tersadar bahwa aku datang dan melihat ke arahku "Dah makan belum lu?"
Aku yang sadari tadi menundukkan kepalaku ketika berjalan pun menegakkan kepalaku saat mendengar pertanyaan Edgar tersebut "sudah kok" ucapku sembari duduk di kursi sebelah Edgar
"Sudah makan tapi kok lemes lo Le kenapa?, ada masalah?, cerita sama gue" Edgar menutup tupperware bekal nya yang sudah habis tidak tersisahkan
"Gue gapapa kok, kepikiran aja gimana sama olim 26 Desember nanti"
Semangat Le, belajar yang rajin gue yakin lu bisa kok" Edgar menyemangati temannya itu sembari memberikan senyuman*****
Meja belajar Cleo di penuhi dengan buku-buku yang berisikan materi untuk Olimpiade nya besok tepatnya 26 Desember tiba hari Olimpiade IPA di mana aku harus beradu otak, demi bisa memberikan hasil yang terbaik untuk Olimpiade besok, walau hanya antar sekolah tetapi aku mencoba untuk selalu berusaha semampuku untuk hasil terbaik dan dapat bisa membanggakan bunda dan membawa nama baik sekolah, urusan juara atau tidak aku tidak mempermasalahkannya karena yang paling penting adalah bagaimana kerja keras dalam mencapainya.
Di buku ungu catatan Acleo, cleo menulis sebuah kata-kata penyemangat untuk dirinya sendiri agar lebih semangat dalam belajar.
Leo percaya jika bukan dirinya sendiri yang bisa memahami keadaannya siapa lagi, love yourself and love yourself, he is great because he can survive.*****
"Semangat anak Bunda buat Olimpiade nya, semoga apa yang Cleo mau Allah kabulin"
bunda menyemangati Acleo sembari mengelus kepala anak laki-laki nya itu."Semangat abang! kalau abang juara abang beliin Keyla Kaila jajan yang banyak ya" ucapan penyemangat dari adik kembar Acleo tersebut
Acleo yang mendengar ucapan semangat untuk dirinya dari bunda dan kedua adik kembarnya itu pun tersenyum bahagia hingga terlukis senyuman manis dari bibir indahnya, mata Acleo mulai berkaca-kaca menangis bahagia karena diberikan semangat oleh orang-orang yang ia sayangi.
Acleo mencium tangan Bunda dan berpamitan untuk pergi ke tempat ia akan melaksanakan Olimpiade , dan mencium kening kedua adik kembarnya itu sembari tersenyum manis.
Sepanjang perjalanan menaiki bus terpancar selalu senyuman manis di wajah Acleo dan terdapat semangat membara di dalam tubuhnya untuk memberikan hasil terbaik di Olimpiade ini.
Sesampainya di sana Cleo di berikan name tag oleh guru yang mendampinginya yang berisikan nomor peserta dan terdapat nama dirinya, Ibu Guru yang memberikan name tag tersebut mempersilahkan Cleo untuk memasuki ruangan tempat Olimpiade akan di lakukan, kala itu jantung Cleo berdebar kencang ketika melihat ramai sekali orang-orang yang akan bertarung dengan nya pada hari ini , tetapi Acleo tetap percaya pada dirinya sendiri bahwa ia bisa, sembari menunggu jarum jam menunjukkan pukul 9 tepat, Acleo terus menerus beristighfar dan berdoa kepada Allah untuk di permudahkan dalam mengerjakan Olimpiade .
Jam sudah menunjukkan pukul 9 tepat pertanda bahwa Olimpiade akan di segera di mulai, Acleo mengadahkan tangannya untuk berdoa sebelum mengerjakan soal-soal yang di berikan pada Olimpiade tersebut.
Acleo sudah mengerjakan 60 butir soal Olimpiade tersebut dengan baik, dalam kurun waktu yang di berikan untuk mengerjakan soal yaitu 3 jam. Acleo bersyukur bisa diberikan kemudahan dalam mengerjakan soal Olim itu.
"Assalamu'alaikum wr.wb, selamat bagi semua peserta yang telah bisa ikut dalam mengerjakan Olimpiade pada hari ini tepatnya pada 26 Desember 2022, pengumuman siapa pemenang dalam Olimpiade ini akan di umumkan sore ini langsung karena kita melakukan Olimpiade secara online jadi sudah terlihat skor yang di dapat, dan pemenang Olimpiade akan di umumkan secara online dalam grub whatsapp yang kalian sudah bergabung di dalamnya, sekian terimakasih dari saya Wassalamu'alaikum wr.wb." pesan singkat dari Ibu Delia yaitu selaku panitia acara Olimpiade ini.
Mata Acleo berkaca-kaca melihat hasil Olimpiade yang di bagikan tersebut, ia tidak menyangka bahwa ia bisa mendapatkan juara pertama dalam Olimpiade IPA itu. Acleo langsung bergegas mencari Bunda dan kedua adiknya untuk memberi tau kabar bahagia ini, namun tampaknya bunda dan kedua adik kembarnya tersebut sedang keluar.
Acleo tidak lupa mengucapkan segala rasa syukur karena telah diberikan hasil yang terbaik kepada Allah SWT. Acleo sangat bahagia akhirnya doa-doanya yang ia impikan pun tercapai Kun Fayakun Allah akan mengubah lelah mu menjadi berkah.Tentang Senandika yang terus menerus membisingkan suara ketidakyakinan kepada suatu hal besar yang perlu untuk di capai namun Nafsi masih ragu dengan bayak hal yang takut gagal ketika di coba tetapi kembali lagi kepada Kun Fayakun tidak ada sesuatu yang mustahil "Man Jadda Wajada".
KAMU SEDANG MEMBACA
ACLEO
Teen FictionYa, dia adalah Acleo anak laki-laki yang duduk di bangku SMA kelas 11 itu, anak laki-laki yang di paksa untuk selalu kuat, menjadi pelindung untuk keluarga,dan di dewasakan oleh realita kehidupan. Anak laki-laki yang memiliki mimpi yang tinggi, namu...