"Assalamu'alaikum." Acleo memasuki rumahnya dan mengucapkan salam setelah kembali dari rumah Pak Dean.
"Waalaikumussalam." saut Bunda yang sedang mencuci piring di dapur.
Acleo langsung menghampiri Bunda yang sedang mencuci piring di dapur. "Bunda. Leo dapat rezeki untuk kita dari Pak Dean tadi." Acleo memberikan amplop putih yang di berikan oleh Pak Dean tadi kepada Bunda.
"Alhamdulillah. Bilang terimakasih ga tadi?," Bunda tersenyum dan mengambil amplop putih yang Acleo berikan.
"Bilang lah Bun. Masa enggak. Kan Bunda yang ajarin Leo buat ga pernah lupa bilang terimakasih ke orang." ucap Acleo tersenyum.
Senyum bahagia terlihat di wajah Bunda. Bunda mengelus kepala putranya itu.
*****
Pagi ini hari tampak cerah. Suasana di sekolah sangat ramai. Pelajaran biologi sedang berlangsung di kelas Acleo. Guru perpustakaan masuk ke kelas Acleo untuk memberitahu bahwa siswa-siswi harus membayar uang buku sebesar 150 ribu rupiah. Yang harus di bayarkan besok karena besok buku akan segera dibagikan, dan apabila tidak membayar tidak akan mendapat buku tersebut.
Sepulang sekolah Acleo segera beristirahat sejenak dan mengganti seragam sekolah nya.
Acleo menemui Bunda yang sedang melipat pakaian yang telah di jemur. Acleo mendekat ke arah Bunda dan membantu Bunda untuk melipat pakaian.
"Gimana tadi sekolah nya nak?," tanya Bunda sembari melipat pakaian.
"Alhamdulillah Bun. Oh ya Bun. Tadi guru perpus bilang kalau besok harus bayar 150 ribu untuk bayar buku paket sekolah." Acleo memberi tau Bunda sembari tetap melipat pakaian.
"Harus besok kah nak?," tanya Bunda.
"Iya Bun. Pakai uang yang kemarin Leo kasih ke Bunda yang dari Pak Dean aja Bun. Masih ada kan?," tanya Acleo memastikan.
"Uang nya habis Abang. Tadi Keyla, Kaila, Bunda, jalan-jalan ke mall. Keyla sama Kaila Bunda beliin mainan. Keyla seneng Abang. Bunda juga beli minuman banyak banget. Tapi, Bunda pelit masa Keyla sama Kaila ga di kasih. Katanya masih kecil." sahut Keyla yang sedang bermain sebuah lego di samping Acleo dan Bunda.
"Uangnya habis Bun?," tanya Acleo memastikan.
"Iya nak. Maafin Bunda ya. Bunda pingin jalan-jalan ke Mall dan beliin Keyla Kaila mainan. Kan mereka mainannya udah pada rusak." jelas Bunda kepada Acleo.
"Yaudah Bun. Yang penting Bunda, Keyla Kaila senang. Tapi, lain kali jangan gini ya Bun. Ga baik boros. Kan Bunda sendiri yang bilang ke Leo kalau ga boleh boros." ucap Acleo tersenyum. Semua pakaian sudah habis terlipat semuanya. Acleo kembali masuk ke dalam kamarnya dan memikirkan cara agar bisa membayar uang buku besok.
Acleo membuka layar ponselnya dan ingin menuliskan sesuatu di room chat Paman pemilik caffe untuk memberi tau bahwa ia akan bekerja di caffe untuk malam ini.
Sudah lama Acleo mengirim pesan kepada paman pemilik caffe tetapi tidak kunjung ada jawaban darinya.
Hari sudah mulai malam namun masih belum ada jawaban sama sekali. Mungkin saja paman sedang sibuk atau memang tidak membuka toko pada malam ini karena ada urusan tertentu.
Acleo semakin dibuat bingung dengan pembayaran buku esok. Ia tidak tau bagaimana cara untuk membayar sebesar seratus lima puluh ribu rupiah besok.
Acleo membaringkan tubuhnya di kasur dan meletakkan handphone nya di samping nya.
Terdengar suara sebuah nontofikasi pesan dari WhatsApp. Acleo segera membuka layar Handphone nya tersebut berharap bahwa paman telah membalas pesan nya. Ternyata notifikasi itu adalah notifikasi dari Edgar.
______________
ChatEdgar:
"Leo."
"Besok gue udah back
sekolah lagi.""Ada tugas ga?,"
"Ada pemberitahuan apa?,"
Acleo yang melihat notifikasi dari teman dekatnya Edgar tersebut langsung membaca pesan yang dikirimkan oleh Edgar dan segera membalasnya.
Acleo:
"Tugas aman Gar."
"Besok suruh bayar uang
buku 150 ribu."Edgar:
"Lo udah?,"
Acleo:
"Belum, kan besok."
Edgar:
"Udah ada yang untuk
bayarnya, belum?,""Kalau belum pakai
uang gue aja Le."Acleo:
"Belum si Gar."Edgar:
"Yaudah, pakai uang gue aja.
ga usah takut, ga usah di ganti
buat lu aja."Acleo:
"Beneran?,"
"Jadi ga enak gini sering
ngerepotin. Makasih
ya Gar."Edgar:
"Yoi. Santai."
Acleo sangat senang mempunyai teman seperti Edgar yang selalu ada untuknya. Edgar seperti malaikat yang tau jika Acleo sedang kesusahan dan tiba-tiba saja datang untuk membantunya. Acleo sering merasa tidak enak hati kepada Edgar. Edgar sering sekali memberikan nya sesuatu. Tetapi Acleo hanya memberikan sesuatu yang sederhana kepada Edgar, hanya sebuah kue donat atau es kacang merah. Sementara Edgar sering memberinya hal-hal yang sulit untuk Acleo balas kebaikannya. Edgar memang berasal dari keluarga yang serba ada , tetapi ia tidak pilih-pilih dalam berteman.
Hari sudah mulai malam. Acleo belum tertidur ia masih membaca buku pelajaran biologi. Bunda dan kedua adiknya sudah tertidur pulas. Acleo masih bingung dengan minuman apa yang Bunda beli sehingga ia melarang Keyla dan Kaila untuk meminumnya, dan mengapa harganya mahal sekali sehingga seluruh uang yang di berikan Pak Dean habis begitu saja.
Acleo memutuskan untuk mencari tau minuman apa yang di beli oleh Bunda. Ia berjalan menuju ke dapur dan membuka kulkas karena siapa tau Bunda menyimpan minum tersebut di situ.
Acleo tidak menemukan apapun di dalam kulkas hanya berisi sayur-sayuran dan telur.
Acleo melihat ke arah jendela luar melihat kotak sampah yang sangat penuh tidak seperti biasanya. Acleo keluar untuk melihat apa yang menyebabkan sampah tersebut sehingga penuh tidak seperti biasanya, karena kotak sampah tersebut hanya menampung sampah yang ada di rumahnya, bukan sampah satu RT atau bahkan satu kecamatan.
Terdapat sebuah pelastik hitam besar yang terbuang di tempat sampah tersebut sehingga menyebabkan sampah tersebut menjadi penuh. Acleo sangat penasaran dengan isi dari plastik hitam tersebut. Acleo mulai membukanya. Terdapat banyak sekali botol-botol minuman-minuman beralkohol yang terbuang di dalam plastik hitam tersebut. Acleo sangat terkejut melihat banyak sekali botol minuman beralkohol tersebut, ia bingung siapa yang telah meminumnya sebanyak ini, yang ia tau di daerah rumahnya tidak ada pemabuk minuman keras.
Acleo berfikir apakah ini minuman yang di maksud oleh Keyla dan Kaila tadi, tapi tidak mungkin Bunda meminum minum-minuman yang dilarang seperti ini. Acleo mencoba untuk tetap berfikir positif dan mencari bukti terlebih dahulu, agar tidak menjadi sebuah fitnah.
![](https://img.wattpad.com/cover/330121218-288-k392987.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ACLEO
Teen FictionYa, dia adalah Acleo anak laki-laki yang duduk di bangku SMA kelas 11 itu, anak laki-laki yang di paksa untuk selalu kuat, menjadi pelindung untuk keluarga,dan di dewasakan oleh realita kehidupan. Anak laki-laki yang memiliki mimpi yang tinggi, namu...