9.bagian dari masa lalu

7 1 0
                                    

"Lo harus bantuin gue" ucap anak remaja laki laki itu kepada temannya

"Lo gila,mana mungkin gue bisa jadi Lo,Lo sama gue itu beda" balas temannya emosi

"Please gue mohon,bantuin gue,gue gak tau lagi harus minta bantuin siapa,cuma Lo harapan gue"

"Kenapa? Tisha gak percaya sama Lo? Kalo Lo itu pangeran yang dia cari" tanya remaja laki-laki itu yang membuat afi terdiam

"Bahkan gue belum ngasih tau Tisha soal ini" lirih afi

"Lo gak boleh egois fi,Lo harus kasih tau Tisha kalo lo adalah pangeran!"
Ucap temannya

"Gue gak bisa kasih tau tisha,gue gak bisa" ucap afi dengan lirih

"KASIH TAU GUE APA ALASAN LO GAK BISA NGASIH TAU TISHA,LO TINGGAL NGOMONG"

"Gue takut kejadian 9 tahun yang lalu terjadi lagi,gue takut" lirih afi membuat temannya itu terdiam

Walaupun kejadian itu telah berlalu bertahun-tahun lamanya,tak bisa membuat nya lupa akan kenangan itu. Kecelakaan itu terjadi karnanya, dia yang menyebabkan semua itu, menurut nya dia hanya anak sial yang selalu menebar penderitaan pada orang yang dia sayang.

"Maafin aku Icha"

"Itu udah berlalu fi,gue yakin tisha juga kangen sama Lo,gue yakin dia pasti nyari pangeran,nyari lo fi,gue mohon lo jangan kayak gini" ucap lelaki itu pada sahabatnya

Mendengar itu afi hanya menggelengkan kepalanya dengan lirih "gue takut kalau gue deket sama dia,dia akan celaka,gue takut,gue gak mau buat dia terluka"

"Oke,gue akan bantuin tapi jangan salahi gue kalo nanti tisha bakalan percaya dan jangan salahi juga kalo nantinya gue beneran suka sama tisha" ucap temannya itu langsung beranjak pergi

"Jika itu tiba,gue gak akan lepasin tisha" lanjut temannya itu saat sejenak memberhentikan langkahnya

"Gue gak papa asal tisha bahagia"  gumamnya sambil menatap kepergian temannya

                              *****

"Icha jangan lari lari nanti kamu jatuh" ucap bocah laki-laki berumur 5 tahun itu ketika melihat gadis kecil itu berlari kegirangan

"Gk pangelan,icha gk akan jatuh ,kan ad pangelan yg jagain icha" jawabnya dengan senyuman yang terbit dibibirnya

"Kamu gak boleh jauh jauh dari pangeran,kalo mau jalan harus pegang tangan pangeran,ngerti" ucapnya tegas pada gadis kecilnya

"Hehehe oke pangelan"

"Kamu mau gula kapas kan ayo kita beli" ajak bocah laki laki itu sambil menggandeng tangan mungil gadis kecilnya

"Pangelan icha mau tanya kenapa ini dikasih nama gula kapas kenapa gak nama yang lain aja?" Tanya gadis itu sambil memakan gula kapas itu

"Gula rasanya apa?"

"Manis!" Balas gadis itu girang ketika ditanya oleh laki-laki itu padanya

"Nah mirip kan sama gula kapasnya,karna ini manis makanya namanya gula" jelasnya sambil tersenyum pada gadis itu

"Kenangan itu sangat manis "
Ucap lelaki itu saat kembali mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Kenangan indah yang tidak akan terlupakan walaupun harus diakhiri dengan kejadian yang sangat menyedihkan.

"Maaf Icha, walaupun aku bersikap seolah tak peduli, tapi aku sangat peduli denganmu, biarlah aku menjadi sosok yang paling kau benci,aku sama sekali tidak masalah, biarlah aku menjagamu dari kejauhan"


Story of "Afisha"

AfishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang