15.alur

5 0 0
                                    

"tisha,besok malam kakek kamu ulang tahun,kita diundang ke sana,kita pergi sama sama ya" ucap wanita yang merupakan ibu dari tisha itu berbicara pada anak semata wayangnya

Bukannya tanpa alasan,sang ibu berkata seperti itu,karena dia tau bagaimana masalah yang ada di keluarga nya,ibunya sudah mencoba berdamai dengan keadaan dan mengabaikan apa yang dikatakan oleh mertuanya. Tapi tisha? Dia tidak bisa berdamai dengan semua itu,dia tidak bisa menerima semua perkataan dan perlakuan yang diterimanya dari kakeknya itu. Ya walaupun bukan kakek kandung nya dikarenakan kakek kandung sudah meninggal sejak bertahun-tahun yang lalu  tapi tetap saja dia tetap kecewa dengan semuanya

"Liat nanti ma" ucap tisha langsung berpamitan untuk pergi ke sekolah

*********

"Lo kenapa sha?"ucap amira kepada tisha setelah mereka duduk di ruangan lab biologi

"Gak papa" ucap tisha singkat yang membuat amira dan sheva langsung menatap dalam tisha  

"Serius? Lo jangan mendem sendiri gitu deh sha,bentar lagi kita mau projek lho" ucap sheva pada tisha

"Iya,gak usah khawatir tentang projek,udah aku persiapkan semuanya,kita tinggal bagi materi aja" ucap tisha

"Dasar lo,sempet sempetnya mikirin projek,biasa juga gak peduli" sindir Amira

"Ehhh gue juga gak peduli kali sama projeknya,yang gue peduliin itu adalah,pas gue tampil nanti kan pasti dia liat ,jadi dia tau gitu" ucap sheva sambil membayangkan wajah tampan dari lelaki yang disukainya

"Heleh dia lagi dia lagi,kek gak ada laki laki lain aja, banyak woii"

"Ya banyak kan terus lo kapan hah! Kapan Lo punya crush?" Balas Sheva tak terima

"Alah gak jaman pake pake crush gue nanti langsung aja nikah gak buat zina tau Lo"

"Oke jadi nih ceritanya lo tamat sekolah mau nikah gitu? oke gue tunggu ya rendang ya"

"Iya,nanti gue kasih rendang ke lo,rendang babi!"

"Kalian bisa diam? " Ucap tisha yang membuat mereka langsung meminta maaf

"Semoga gak ada masalah lagi"

********

"Gimana aman tisha?" Ucap seorang guru biologi yang merupakan juri dari projek yang akan diikutinya

"Aman ibu,sudah tisha persiapkan semuanya,Tisha sama sheva juga udah latihan,tinggal nunggu hari lombanya aja" ucap tisha sopan

"Bagus kalau gitu, ibu yakin kelas kita pasti juara"

"Tisha usahakan ibu"

"Ibu ke kantor dulu" ucap guru biologi nya yang mendapatkan senyuman manis dari nya

Setelah selesai dia langsung melangkahkan kakinya menuju ruangan kelasnya. Namun dipertengahan perjalanan menuju ruangan kelasnya,dia bertemu dengan seseorang yang sudah lama tidak muncul dihadapannya. Lelaki itu menatap nya dengan tatapan yang sulit diartikan. Entahlah apakah laki laki itu rindu padanya? Tapi itu sangat tidak mungkin,karena laki laki itu sangat tidak menyukainya

Ingin rasanya dia berlari ke arah gadis itu dan memeluk nya dengan erat,ingin rasanya dia berteriak dan memberi tahukan pada dunia bahwa dia sangat mencintai gadis itu,tapi apakah bisa? Dia hanya lelaki pengecut yang selalu membawa sial untuk gadisnya

AfishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang