31.birthday

6 1 0
                                    

"Be with someone who is proud to have you and I am that person"
Arza devara

Happy reading

Malam ini sungguh indah. Bintang bertabur bintang seakan mendukung keindahan dekorasi di sebuah taman di belakang rumah shevanya yang sedang berulang tahun hari ini.

Dialah yang memutuskan untuk mengadakan pesta ulang tahunnya di taman pekarangan dekat rumahnya.

Gadis cantik itu sedang duduk di depan cermin besar yang ada dikamarnya. Dia sudah tau apa yang terjadi, awalnya dia kesal dengan teman temannya itu, namun setelah apa yang dia dapat tentu membuatnya sangat bahagia.

Senyum manis itu tidak pernah luntur, apalagi mengingat kejadian beberapa jam yang lalu yang bahkan sampai detik ini terus membuat jantungnya berdetak lebih kencang. Sejak dari tadi dia telah mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan crushnya itu. Ralat,tapi kekasihnya.

Ya,kejadian yang membuat dirinya terus tersenyum dan membuat jantungnya berdegup dengan kencang  adalah saat arza menyatakan cintanya pada dirinya. Dia masih tak menyangka dengan semua ini. Berulang kali dia menepuk pipinya untuk memastikan apakah ini semua kenyataan atau hanya sekedar mimpi? Tapi setelah melihat sebuah liontin yang tersemat di leher nya membuat yakin kalo ini benar benar terjadi.

"Hati hati kesambet" celetuk amira saat melihat shevanya tersenyum sendiri di depan cermin itu

Awalnya dia bermaksud memanggil shevanya dikamarnya karna temannya itu tak kunjung keluar. Padahal sudah banyak tamu yang hadir

"Sirik aja lo" sinis shevanya langsung berdiri melihat betapa cantiknya pantulan dirinya dicermin itu

"Arza kayaknya salah sih. Kok bisa dia malah nembak lo shev" ucap amira yang langsung disambut omelan dari Sheva

"Enak aja salah. Justru dia tu beruntung banget bisa nembak gue dan gue terima. Lo taukan selama ini gue main main aja sama cowok yang nembak gue"

"Jadi sekarang lo masih main main?" Ucap amira membuat keheningan diantara mereka sebelum seulas senyuman terbit dibibir gadis itu

"Awalnya gue pikir perasaan gue ke arza cuma sebatas kagum karna ya Lo tau gue suka cogan. Tapi setelah apa yang gue alami buat gue sadar kalo semua ini nyata. Perasaan gue nyata mir" ucap sheva tulus

Amira tersenyum membalasnya sepertinya temannya ini sudah berubah.

Tanpa mereka sadari seseorang mendengar percakapan mereka. Senyuman manis pun terulas diwajahnya membuat pesonanya semakin bertambah.

**********

"Cuitt...cuitt ini dia nih yang ditunggu keluar juga" celetuk salah satu teman sekelasnya

Shevanya tersenyum singkat membalasnya. Tatapannya kini tertuju pada seseorang yang berjalan kearahnya

Deg

Menatap lelaki yang lebih tinggi darinya. Sial! Kenapa arza kelihatan lebih tampan. Arghh rasanya dia ingin menghilang dari bumi ini.

Balutan jas hitam yang melekat ditubuhnya ditambah kacamata yang dia pakai membuat pesonanya berkali-kali lipat terpancar

"Liat deh sheva kalem banget pasti gara gara arza" bisik tisha pada afi yang berdiri tak jauh dari keduanya

Afi terkekeh kecil sambil mengusap pucuk kepala gadisnya. Entahlah semua yang ada disini tak ada yang menarik menurutnya. Tatapannya hanya tertuju untuk gadis cantik yang sedang berdiri disebelahnya.

AfishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang