5. Take Care

610 147 72
                                    

Maaf jika ada typo, revisi terus berjalan.

***

"You?!" kornea melotot tajam, Lota menelan ludah kasar tak menyangka sama sekali.

"Mi Amor..." tak sedikitpun melepas rangkulan, si pria bahkan langsung mencium mesra di bibir seksi Lota disana, hingga si wanita Amerika terhentak kembali, dan dengan spontan Lota pun menampar keras sebelah pipi Leonardo Hugo, ciuman dapat terlepas.

"Damn!" ringis si pria.

"Don't touch me anymore!!" tandas geram Lota seraya mendorong laki-laki tampan itu hingga lepas.

"Why?? I'am your bf Lota!" tak mau menyerah, si pria menangkap di lekuk pinggang Lota dan memeluknya kembali.

"What? Boyfriend?? Still deserve to be called a bf after you broke me?!" berontak lagi Lota dari sergapan itu di tengah-tengah para penonton yang sejatinya hanya acuh tak acuh saja.

"I told you to return the documents. Ayolah maafin aku! I miss you Baby please..." paksanya yang hanya ingin mencium dan mencium lagi di bibir sang kekasih.

"Pembohong! Kapan kamu bilang akan balikin semua itu sama aku, hah? I don't trust you anymore!" bola mata yang amat membulat tajam tak ingin sedikitpun berdamai. "You know? I have nothing now, semuanya gara-gara ulah kamu Brengsekk!!" Lota menarik kerah jaket daripada Leonardo dan kembali meronta ingin lepas. "Let me gooo!!"

"Baby please... Am so sorry, aku dijebak sama mereka! Tapi aku janji akan balikin semuanya sama kamu, I promise you! Please Baby please I want you..." rayu demi rayuan memelas terlontar dari pria bule tersebut, namun hati Lota Melia sepertinya telah tertutup sudah kali ini.

"We broke up!" ketus melotot Lota.

"Noway!" geleng Leonardo Hugo.

"I don't want you!" meronta kuat lagi dan lagi sungguh Lota Melia ingin sekali berlari.

"Nonono! Aku gak mau putus!" tolak si pria campuran Indo-Spanish itu lagi.

"WE, BROKE, UP!!!" sembur vonis Lota Melia tepat di depan wajah si pria. "Lepasin aku atau aku teriak maling disini?!" sambung tajamnya, si pria pun kalah nan melepasnya.

"Lota please Lota... Baby?!" Lota Melia berlari cepat namun tetap di kejar olehnya.

"Jangan ganggu aku lagi, kita udah putus!" teriak geremat wanita Amerika kencang seiring terus berlari keluar dari area lapangan konser.

"Nggakk aku gak mau putus! We can't break up!"

"Putus!!" sentak Lota lagi yang terpaksa harus berhenti dahulu, karena tak mungkin jika ia tetap berlari masuk ke apartemen masih terus diikuti.

"Gak mau!!" si pria lagi lagi dan lagi menyergapnya, "I really love you Lota, I still need you! Please... We can't break up like this!" wajah pria itu memang terlihat putus asa sekali tak ingin diputuskan.

"U still need me Leon? And setelah kamu bosen, kamu tinggalin aku, begitu maksud kamu? Lepasin aku Leon, Ya Tuhan!!" kaitan tangan laki-laki itu selalu sulit bisa dilepas hingga Lota pun spontan menginjak kaki Leonardo dengan cukup kerasnya, maka si pria pun terpingkal-pingkal kesakitan dan Lota Melia bisa berlari lagi.

Memilih untuk tidak masuk ke gerbang flat adalah keputusan lebih baik menurutnya, ia pun berlari masuk ke dalam sebuah gank kecil, dan Leonardo Hugo tentu mengejarnya.

"Lota stop Lota!" semakin menuju kedalam kondisi remang gelap tungkai kaki Lota Melia hanya ingin terus berlari bersama nafas yang terdengar kasar, ia sudah lelahpun tak perduli karena yang ia inginkan saat ini adalah lepas dari Leonardo Hugo si pria jahat yang pernah dicintainya.

LUNA & LOTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang