Sweet Ustadz.

Part 11 : SAH!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat datang dicerita saya

____SWEET USTADZ____

Terimakasih:)

Selamat membaca

Hari ini adalah hari yang dimana ditunggu-tunggu oleh Abi. Yah hari ini adalah hari pernikahannya dengan sang pujaan hati. Abi telah siap dengan gamis putih kesukaannya yang dikasih langsung oleh Abuya guru tercintanya di Hadramaut sepaket dengan pecinya. Di juga dilengkapi dengan sorban putih dikepalanya.

Begitu pun dengan keluarga Abi telah siap. Kemarin malam keluarga Abi langsung datang ketika diberitahu bahwa Abi akan segera melangsungkan akad pernikahan. Bahkan nenek dan kakeknya Abi marah-marah karena terlalu mendadak sehingga  mereka tidak ada persiapan.

"Abi sudah siap belum nak?" Tanya Mima didepan pintu kamar Abi.

"Sudah Mima sebentar." Balas Abi.

Setelah itu ia pun langsung memasukkan Al-Qur'an kecil yang biasa ia bawa kedalam saku gamisnya. Ia tidak akan pernah melupakan Al-Qur'an itu dia selalu membawanya kemana pun, apalagi di acara penting seperti ini. Lalu ia pun menyusul Mimanya yang masih di depan pintu.

"Ayo Mima."

"Anak Mima sudah besar ya sebentar lagi mau nikah. Jaga istri Abi baik-baik ya bahagian dia jangan pernah sekalipun Abi menyakiti dia. Ingat sebaik-baiknya seorang lelaki adalah ia yang baik kepada istrinya. Ingat pesan Mima." Pesan Mima.

"Iya Mima in syaa Allah akan Abi usahakan untuk selalu membahagiakan istri Abi nanti. Doain Abi terus ya Mima agar kelak Abi bisa menjadi kepala keluarga yang baik dan bisa membawa keluarga Abi menuju jannah-Nya Allah." Balas Abi.

"Pasti Mima selalu doakan yang terbaik buat Abi."

"Yaudah yuk ke bawah yang lain udah pada siap." Sambung Mima.

"Iya Mim."

Mereka pun turun menghampiri kelurga yang sudah siap.

🐥🐥🐥

"Nah ini dia nih calon penganten yang bikin keluarga gempar nikah kok dadakan di kira tahu bulat." Cecar Abi. Kakek tuh sebenarnya senang cucunya akan menikah cuma ya engga dadakan juga mana rumahnya lumayan jauh sekitar 2 jam perjalanan.

"Maaf kek bukan maksud mau dadakan cuma ya gimana." Balas Abi.

"Kakek, cucu kakek yang satu ini takut calonnya diambil orang." Sahut sepupu lelaki Abi bernama Ilham dia ini merupakan seorang Gus karena ayahnya mempunyai sebuah pondok pesantren.

"Hahaha iya ya benar." Gelak tawa kakek.

Abi hanya bisa mendengus mendengar itu. Terus saja meledek, Abi menikah diledek Abi belum menikah pun terus diledek. Sudah lah jadi Abi serba salah.

"Udah-udah ayo berangkat." Lerai Baba, karena kalau tidak dilerai mereka pasti akan terus meledek anaknya itu.

Mereka pun langsung berangkat menuju rumah Aisyah dengan berbagai seserahan.