Sweet Ustadz.

Part 1 : Perkenalan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat datang dicerita saya

____SWEET USTADZ____

Terimakasih:)

Selamat membaca

🐥🐥🐥

Seorang ustadz muda lengkap dengan sarung peci dan koko sedang berjalan menuju rumah seseorang yang mengundangnya untuk datang. Ustadz berumur 22 tahun yang diketahui bernama lengkap Muhammad Abi Al-Ghazali yang kerap disapa ustadz Abi putra dari Baba Adam dan Mima Khadijah. Ia jalan dengan santai dan muka datar andalannya. Ustadz muda lulusan dari Hadramaut, Yaman ini sangat dikagumi oleh banyak kaum hawa tetapi dia tidak peduli.

Tok Tok Tok

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Salam Abi sambil mengetuk pintu.

"Wa'alaikumussalam, eh ustadz Abi mari masuk." Jawab seorang Bapak pemilik rumah.

Mereka pun masuk kedalam rumah dan duduk di ruang tamu.

"Ibun ini ustadz Abi udah dateng." Panggil sang Bapak pada istrinya.

"Eh maa syaa Allah ustadz Abi udah dateng." Balas sang istri yang kelihatan anggun dengan gamis dan khimar panjangnya.

"Yasudah bentar ya Yah biar Ibun ambilin minum dulu." Sambung si Ibu.

"Engga usah repot-repot Bu." Sambar Abi.

"Engga repot kok, sebentar ya." Jawab Ibu.

Bapak dan Abi mengobrol ringan sambil menunggu istri si Bapak.

"Ustadz Abi berapa tahun sekolah di Yaman?" Tanya sang Bapak.

"3 tahun setengah Pak alhamdulilah kebetulan saya bisa menyelesaikannya dengan cepat." Jawab Abi.

"Mohon maaf Pak jika bisa jangan panggil saya ustadz panggil saya Abi saja." Sambung Abi.

"Baiklah nak Abi. Cepat sekali ya ternyata." Balas sang bapak.

Setelah mengobrol-ngobrol ringan datanglah istri sang Bapak dengan membawa minuman dan beberapa cemilan.

"Silakan ustadz dimakan." Ucap sang Ibu.

"Iya Bu terimakasih. Jangan panggil saya ustadz Bu panggil saya Abi saja." Balas Abi.

Sekedar info bahwa Abi itu tidak terlalu suka jika dipanggil ustadz oleh orang yang lebih tua darinya. Ia merasa masih belum pantas jika dipanggil ustadz. Jadi ia lebih nyaman jika dipanggil Abi saja.

"Baiklah nak Abi jadi kami menyuruh nak Abi untuk datang kesini adalah kami meminta nak Abi untuk mengajari putri kami mengaji. Anak kami perempuan dia akan lulus SMA hari ini kelulusannya. Kami ingin anak kami memperdalam ilmu agama ustadz." Jelas sang Ibu menjelaskan tujuan mereka untuk memanggil ustadz Abi.

"Kenapa anak ibu tidak dipesantrenkan saja?" Usul Abi.

"Bukan kami tidak mau nak anak kami itu anak yang manja dia tidak bisa kalo berjauhan dari orang tuanya. Jadi kami tidak bisa mengirim dia ke pesantren." Balas sang Bapak.