"Permisi Nona,dengan wali pasien?"
"Iya,bagaimana keadaannya?" Tanya Enid.
"Ia mengalami benturan keras pada kepala nya hingga mengalami pendarahan hebat,beberapa lebam pada bagian tubuh,tulang kaki nya sedikit retak,tetapi untuk saat ini ia akan membaik dan kemungkinan mendapatkan kesadaran nya beberapa saat lagi"
"Terima kasih dokter,bolehkah saya melihat nya?"
"Tentu,jika pasien siuman tolong beritahu saya atau suster yang sedang bertugas"
Enid mengangguk lalu masuk ke dalam dan menatap asing gadis yang terbaring di atas ranjang dengan bantuan alat medis itu.
Enid memilih untuk duduk di sofa dekat gadis itu dan kemudian memainkan ponsel nya.
Hingga beberapa saat kemudian ada sebuah suara serak terdengar.
"Halo,bisakah kamu menolong aku untuk mengambil segelas air? Aku sangat haus"
Enid menaruh ponsel nya dan segera membantu gadis itu untuk minum kemudian ia memanggil dokter.
"Bisakah kamu menyebutkan siapa nama mu?" Tanya dokter.
"Nama...? "
"Suster tolong catat pada halaman analisa pasien dan Ms.Sinclair,apakah anda menemukan suatu barang atau apapun yang ia bawa?"
Enid menggeleng.
"Dia kehilangan ingatan nya ya?" Tanya Enid sambil menatap gadis yang tengah menatap nya juga.
Dokter itu mengangguk.
"Apakah permanen?"
"Sedikit sulit untuk mengetahui itu permanen atau tidak,saya akan memperhatikan nya dalam beberapa hari,setelah nya kemungkinan ia bisa pulang"
Enid mengangguk lalu menghampiri ranjang gadis itu kemudian menepuk-nepuk ringan kepala gadis itu.
"Kau sangat lucu,jadi aku akan merawat mu hingga kau mendapat ingatan mu kembali,Winnie"
Gadis itu hanya menatap Enid dan sedikit binaran saat mendengar kata terakhir Enid.
"Winnie? Apakah itu nama ku??" Tanya nya.
"Iya itu nama mu,Winnie,menggemaskan bukan?"
Winnie mengangguk lalu tersenyum dan menunjukkan lesung pipi nya.
Enid yang tak tahan melihat Winnie sangat menggemaskan di mata nya langsung mencubit kedua pipi Winnie dengan lembut.
"Kenalkan nama ku Enid Sinclair,kamu bisa memanggil ku Enid" Ucap Enid sambil menjulurkan tangan nya dengan kedua senyum di pipinya.
Winnie menatap uluran tangan itu lalu menjabat nya dan ikut tersenyum.
"Aku Winnie"
Enid tertawa.
"Apakah kamu masih bersekolah Enid? Tanya Winnie kemudian.
"Aku sudah bekerja Winnie"
"Wahh kamu nampak muda Enid,aku kagum"
Kembali Enid tertawa dengan tingkah Winnie.
"Enid,apakah aku boleh keluar dari rumah sakit sekarang? Rasanya disini sangat membosankan"
"Aku akan bertanya kepada dokter apakah kita boleh berkunjung ke taman rumah sakit"
Winnie tersenyum lalu mengangguk-angguk senang.
Kemudian Enid segera melangkah pergi.
"Sepertinya memang membutuhkan beberapa hari ya" Gumam Winnie.
Hingga Enid kembali membawa kursi roda dan seorang suster menemani nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This time - OneShoots
FanfictionKumpulan One shoot Wenclair!! ! Caution ! Untuk teman yang memiliki Homophobia atau merasa aneh dengan cerita seperti ini bisa langsung meninggalkan halaman,terima kasih.