Setiap hari.
Setiap hari pandangan mereka selalu sama.
Terus memandang ke arah nya dengan tatapan tidak suka dan terganggu.
Ia tidak menanggung dosa apa-apa.
Hanya....
Semenjak ayah nya masuk ke dalam penjara karena tuduhan kasus pelecahan seksual,Ia menjalani hidup yang lebih menyedihkan.
Memang sebelum nya kehidupan Ia biasa-biasa saja tetapi lebih baik seperti itu!
Sesampainya di dalam rumah Hanya keheningan yang menyapa setiap ia pulang kembali ke rumah.
Rumahku adalah istanaku.
Ungkapan yang sangat ingin membuat dirinya marah.
Ibu kabur dan membawa kedua adik nya yang masih kecil entah kemana,meninggalkan dirinya sendiri.
Kini Ia langsung menuju kamar nya,tidak berniat menyalakan lampu di ruang tengah atau manapun termasuk kamar nya.
Tas ia taruh asal kemudian ia melepas sepatu kemudian menjatuhkan dirinya di atas kasur dan kemudian kedua matanya terlelap.
'Tok,Tok,Tok'
Ia membuka mata kemudian berdecak lalu keluar dari kamar dan segera berjalan menuju pintu depan untuk segera membuka nya.
"per-"
"Hai Enid honey,selamat pagi" kemudian orang itu memberi nya kecupan.
"hei! apa-apaan kamu main cium pipi saya seperti itu! dasar orang gila,pergi sana sebelum aku yang menendang bokong mu!"
Enid kemudian menutup pintu dengan kencang lalu melihat ke arah jendela dekat dapur.
Sudah pagi.
Ia menghela nafas lalu segera mengambil handuk dan pakaian dalam nya kemudian masuk ke dalam kamar mandi.
Beberapa saat ia menyelesaikan mandi nya lalu mengambil seragam nya untuk pergi ke sekolah.
Kemudian mengambil 2 lapis roti dan langsung memakan nya sembari memakai sepatu.
Enid membuka pintu dan melihat orang yang mencium pipinya.
"Wtf! I told you go,why stay at my doorstep damn it!"Ucap Enid menaikkan nada bicara nya.
Tetapi orang itu tersenyum lalu memeluk Enid,gadis itu memberontak tetapi pelukan orang di hadapannya lebih kuat.
"sutt babe,take it easy,calm down okay?"
"tenang-tenang palamu!"
"I know today it's your period,I understand,so this"
Enid menatap sesuatu yang di sodorkan pada nya.
"What is this?"
"Your favorite cake babe"
"I don't believe you,I don't know who you're"
Orang itu tersenyum.
"Wednesday,you call me Winnie"
Enid mengangkat sebelah alisnya.
"Take this and get ready,we will be late to go to school"
"Are you blind? Look,I'm ready to go to school"
"Ouhh sorry babe, I didn't pay attention"
Enid memutar matanya lalu melewati Wednesday dan mulai berjalan.
Wednesday dengan tergesa menutup pintu rumah dan menguncinya kemudian segera mengikuti Enid.
"Enid,tidak akan nyaman jika kau berjalan kaki ke sekolah,ayo naik ke dalam mobil ku"

KAMU SEDANG MEMBACA
This time - OneShoots
FanfictionKumpulan One shoot Wenclair!! ! Caution ! Untuk teman yang memiliki Homophobia atau merasa aneh dengan cerita seperti ini bisa langsung meninggalkan halaman,terima kasih.