24 - Ring

122 16 3
                                        

"Sepertinya aku lupa menambahkan garam"

Enid mengambil garam dan memasukkan nya pada masakan yang masih dalam keadaan mendidih.

Lalu ia mengaduk nya beberapa kali kemudian kembali mencicipi sedikit kuah sop ayam.

"Nah ini baru enak"

Selanjutnya ia menggoreng tempe dan kegiatan masak nya terus berlanjut hingga pukul setengah 6 sore.

Dan begitu ia selesai memindahkan lauk pauk ke atas meja makan,seseorang datang dengan wajah lelah nya.

"Hei,ingin kubuatkan sesuatu Babe?"

Wednesday hanya menggeleng sembari tersenyum kecil dan melepas blazer yang melekat.

"Istirahatkan dulu dirimu,akan kusiapkan air hangat"

"Terima kasih"

Wednesday kemudian mengecup bibir Enid.

"Sama-sama"

Kemudian Enid segera menyiapkan air hangat untuk Wednesday, juga tidak lupa ia menyiapkan satu pasang pakaian ganti.

Selesai menyiapkan semua keperluan Wednesday,ia kembali menuju ruang tengah.

Dan nampak Wednesday yang tengah memainkan ponsel nya sembari tersenyum,sesekali terkekeh.

"Weds,air nya sudah siap,pakaian nya ada di atas kasur"

Wednesday mendongak kemudian berdiri.

"Terima kasih ya sayang"

"Dari tadi Terima kasih terus,sudah sana mandi,nanti airnya keburu dingin"

Wednesday mengangguk lalu mengecup pipi Enid dan segera masuk ke dalam kamar mandi.

Enid kemudian menunggu di atas meja makan,sembari memainkan ponsel nya.

Beberapa saat kemudian Wednesday menyelesaikan mandi nya dan mereka pun makan bersama.

"Seperti biasa,makanan mu selalu enak Sayang"Puji Wednesday.

Wednesday menghentikan kegiatan makan nya kemudian berdiri.

"Sebentar ya,aku mau mengambil sesuatu"

Enid hanya mengangguk kemudian melanjutkan makan nya.

Dan Wednesday kembali dengan satu tangan yang berada di belakang.

"Enid sayang,tutup matamu"

"Untuk apa?"

"Tutup dulu saja"

"Oke-oke" Ucap nya sembari menutup matanya.

"Kamu sekarang bisa memilih,tangan kiri ku atau tangan kanan ku?"

"Em.. Kiri"

"Oke,sekarang buka mata mu"

Enid membuka matanya kemudian dahinya mengernyit.

"Untuk siapa?"

Wednesday mencubit gemas pipi Enid.

"Untuk mu Enid sayangku,cintaku"

Barulah Enid menunjukkan raut wajah terkejut nya.

Wednesday hanya bisa tersenyum menanggapi reaksi Enid yang sedikit telat.

"Mau ku pasangkan?"

Enid mengangguk lalu mengangkat rambutnya dan Wednesday pun memasangkan kalung nya.

Lalu mereka melanjutkan kegiatan makan sesekali berbincang bagaimana mereka pertama kali bertemu.

Hingga sebuah panggilan masuk dari ponsel Wednesday.

Namun Wednesday hanya mendiamkan nya saja dan kembali berbincang dengan Enid.

Panggilan itu terhenti namun kembali masuk.

"Angkat saja Weds,siapa tau penting"

Wednesday menghela nafas kemudian mengambil ponsel nya dan berjalan menuju taman belakang.

Barulah ia menjawab panggilan tersebut.

Sedangkan Enid mulai membersihkan meja makan kemudian mencuci piring serta menyimpan lauk pauk yang masih tersisa.

Lalu ia menuju ruang tengah untuk menonton dan pilihan jatuh pada film berjudul 'The movie'.

Film sudah terputar selama 10 menit dan barulah Wednesday kembali tetapi dengan raut wajah berbeda.

Enid yang menyadari nya memutuskan untuk bertanya.

"Enid aku harus kembali ke kantor,ada beberapa masalah mendadak terjadi dan kemungkinan besok sore aku baru pulang"

"Tidak apa-apa,ayo cepat bersiap" Jawab nya sembari mengusap punggung Wednesday.

Kemudian Wednesday kembali memakai setelan baru dan mengambil tas serta berkas-berkas nya di ruang kerja.

"Weds,kamu meninggalkan kunci mobil mu"

"Aku di jemput teman kantor yang rumah nya tidak jauh dari sini,sepertinya dia juga sudah sampai"

"Oh ya,weds tunggu"

Enid dengan langkah tergesa masuk ke dalam kamar dan kembali dengan sesuatu.

"Ini salep gatal untuk mengobati gigitan serangga pada leher mu"

Wednesday kemudian menerima nya lalu tersenyum.

"Te-terima kasih sayang"

"Sama-sama,sudah ayo,itu teman mu sudah sampai,jangan membuat nya menunggu lama"

Enid mengantar Wednesday sampai depan rumah.

"Tolong jaga Weds ku baik-baik ya,pastikan dia makan dengan baik"

Teman Wednesday hanya mengangguk sembari tersenyum.

Kemudian mobil yang di tumpangi Wednesday pun meninggalkan halaman rumah.

Enid menatap jari manis nya kemudian memegang nya kemudian dengan cepat menghapus air mata nya.

"Aku harap kamu kembali padaku Weds"

*-*

612 Kata,Terima kasih sudah membaca.

sepertinya next chapter bakal tamat nih,aku bakal update kalau Wednesday 2 udah di realise ya! Terima kasih!.

This time - OneShootsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang