22 - Talk

90 13 3
                                    

Sore hari ini hujan tengah turun cukup deras ditambah jalanan yang macet,suara klakson bersautan,orang-orang berlari kesana-kemari untuk mencari tempat untuk berteduh.

Begitu juga dengan gadis yang bernama Enid.

Rambutnya sudah seperti orang yang baru mencuci rambut dan bajunya juga sangat basah kuyup.

A sedikit berlari masuk ke dalam sebuah coffee shop dan begitu masuk ia sedikit menepuk-nepuk pundak dan lengannya guna sedikit menghilangkan basah.

Namun sepertinya tidak terlalu banyak memiliki pengaruh yang terlihat.

Kemudian dengan sedikit terburu ia menuju meja yang berada di sudut ruangan dan menaruh beberapa barang nya di atas meja hanya untuk menandai bahwa meja itu sudah terisi.

Lalu Enid menuju tempat pemesanan.

"Permisi,saya pesan 1 frappuccino dan 1 croissant ya"

"dine in atau take away kak?"

"dine in"

"baik kak,saya ulangi ya,1 frappuccino dan 1 croissant nya,dine in ya,total nya 58 ribu rupiah ya sudah termasuk pajak,tunai atau non tunai kak?"

"non tunai,pakai kartu ya"

Enid mengangguk lalu mengeluarkan kartu debet nya dari dalam dompet kemudian menyerahkan nya.

"baik kak,sebentar ya"

"silahkan kak"

Enid memasukkan sandi nya kemudian pembayaran pun selesai.

"ini nomor nya ya kak,ditunggu 10 menit ya kak"

Kemudian ia kembali berjalan menuju mejanya,namun ada dua sejoli yang menempati tempat nya.

Ia tetap berjalan menuju mejanya.

"Permisi,maaf kak,meja ini sudah ter isi oleh saya ya"

Kedua nya hanya melirik Enid dan kembali melanjutkan perbincangan mereka .

Enid mulai menampakkan raut wajah kesal nya.

"Tolong cari tempat lain ya kak atau kalian bisa menunggu untuk mendapatkan tempat"

Salah satunya menatap Enid.

"Kamu saja yang cari,kami sudah duduk disini lebih dulu" kemudian ia kembali melanjutkan percakapan dengan teman nya.

"An-"

"Permisi Nona"

Enid menoleh ke arah kanan dengan alis yang mengangkat sebelah.

"Anda sedang mencari tempat duduk kan? Jika tidak keberatan,Anda bisa bergabung dengan saya"

"tidak apa-apa?"

Wanita di hadapan Enid hanya mengangguk sambil tersenyum.

Enid kemudian mengambil barang nya yang berada di atas meja dengan sarkas kemudian mengikuti wanita itu.

"terima kasih,anda membantu saya hari ini"

"sama-sama,sudah memesan?"

"sudah,baru saja tadi"

Orang di hadapan Enid menjulurkan tangan nya sambil tersenyum.

"Perkenalkan nama saya Wednesday,biasanya di panggil sama yang lain Weds"

Enid menerima jabatan tangan Wednesday.

"Saya Enid"

"Sepertinya kita seumuran"Ungkap Wednesday sambil tersenyum.

"Kamu sering ke sini Weds?"

"Bisa dibilang sering juga tidak,tapi saya kesini hanya ketika sedang membutuhkan secangkir kopi,kalau kamu?"

"Baru kali ini saya mampir ke coffee shop ini,hanya untuk berteduh"

Hingga seorang waiters menghampiri mereka.

"Permisi,Frappuccino 1 dan croissant 1,apakah benar?"

"Iya kak benar,Terima kasih ya"

"Terima kasih kembali,selamat menikmati"

"Selera mu unik juga"

"Ya begitulah,aku sedikit menyukai hal-hal seperti itu"

"Tidak apa-apa,seperti orang banyak bilang, menjadi sedikit berbeda itu menarik"

"Jika tidak keberatan,ini sapu tangan ku,kamu bisa memakai nya untuk mengerikan beberapa bagian yang basah"

"Terima kasih atas tawaran nya,aku tidak begitu membutuhkan nya,nanti juga kering"jawab Enid yang diakhir kekehan.

Wednesday tersenyum kemudian menaruh nya di atas tangan Enid.

"Tapi di mata ku,kamu membutuhkannya,tidak apa,gunakan saja"

Enid mengangguk kemudian menerima sapu tangan itu.

"Terima kasih"

"Santai saja"

Kemudian Enid sedikit membuat tubuhnya terlihat lebih kering dan Wednesday menikmati kopinya,sesekali melihat ke arah Enid.

Hingga sebuah nada dering terdengar di telinga mereka berdua.

"Maaf saya permisi sebentar dulu"ucap Wednesday kemudian berdiri.

"Ya tidak apa-apa,pakai waktumu"

"Terima kasih"

Wednesday sedikit menjauh dari meja dan mencari tempat yang lebih sepi untuk menjawab panggilan telefon nya.

Sedangkan Enid,ia mulai menikmati kopi dan roti nya,sesekali melihat ke sekeliling.

Ketika waktu sudah hampir berjalan selama 15 menit,Wednesday kembali sambil menampilkan raut wajah merasa bersalah.

"Maaf aku terlalu lama menjawab panggilan telefon,keluarga saya kadang suka membuat pengantar yang cukup panjang untuk menyampaikan apa isi nya"

"Hahaha,keluarga saya juga kadang begitu,sampai kadang saya ketiduran ketika mendengar nya"

Wednesday terkekeh kemudian Mengeluarkan sesuatu dari saku blazer nya.

Kemudian ia melihat ke arah jam tangan nya.

"Enid,maaf jika saya harus pergi sekarang,saya memiliki keperluan pada waktu sekarang"

"Iya tidak apa-apa jangan merasa seperti itu,Hati-hati di jalan"

Wednesday mengeluarkan sesuatu dari saku blazer nya.

"Dan Ini kartu nama saya,saya harap minggu depan kita bisa bertemu lagi di hari dan waktu yang sama,saya permisi dulu Enid,selamat sore"ucap Wednesday sambil tersenyum lalu melambai.

Enid pun ikut tersenyum dan melambai kemudian mengambil kartu nama Wednesday di atas meja.

"Minggu depan? Lama sekali"

751 Kata,Terima kasih telah membaca!

This time - OneShootsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang