Imperfect Family [ Haechan ] DISCONTINUE

03. Pertemuan Manis

Imperfect Family

.
.
.

Sebelum tahu bahwa Ayah dan Mama nya berpisah, Haechan berdiri dibawah pohon menunggu jemputan dari seseorang yaitu, Doyoung.

Anak kecil dengan seragam nya itu berdiri menunggu ibunya, tangan kecil nya menggenggam tas kecil bergambar pikachu, kesukaan nya. Mata bambi kecilnya melirik kesana kemari, dengan senyuman yang masih bertengger di wajah lucu nya.

Tapi menunggu hampir sekitar 15 menit untuk ukuran anak seumuran Haechan pasti jenuh dan bosan, mata nya terus melirik deretan mobil yang berlalu lalang menjemput teman-teman nya.

"Mama.." gumam kecilnya, mata boba nya dengan senyuman secerah matahari itu kini melenyap digantikan dengan lengkungan bibir kebawah.

Mata nya berkaca-kaca melihat teman-teman nya bahkan sudah dijemput oleh orang tua nya, perlahan kepala nya menunduk ke bawah lalu bahu kecil itu bergetar pelan.

Anak laki-laki manis itu menangis sendirian dibawah pohon tersebut.

Sedangkan kelas Robot, dimana umur nya sudah menginjak 6 tahun itu kini telah selesai, beberapa berhamburan sampai salah satu nya melihat Haechan menangis disana.

"Dia nangis..." tunjuk nya pada teman nya, lalu berlari diikuti juga oleh teman nya dibelakang. Padahal kedua nya sudah dijemput namun memilih menghampiri sosok kecil yang menangis.

"Hikss!! M-mamaa..." isaknya, kedua nya saling bersitatap, seperti menyuruh satu sama lain untuk menyapa nya lebih dulu.

Tapi justru kedua nya saling menepuk pelan bahu kecil itu, Haechan menoleh dengan mata nya yang memerah dan juga pipi nya basah oleh air mata.

"Hey, kenapa menangis?"

"Belum dijemput, m-mama, hikss!!"

Kedua nya kembali menoleh ke arah belakang, hanya kelas mereka saja yang masih ada, bahkan teman-teman nya masih asik bermain.

"Kita temenin ya, sambil nunggu kamu dijemput mama." Seru salah satu nya, Haechan dengan masih sesegukan pun menatap kedua nya.

Salah satu tangan dari mereka mengelus pelan pipi Haechan yang basah, lalu mendorong ujung bibir kecil Haechan untuk membentuk senyuman.

"Hihi, kamu cantikkk!!" Seru nya senang, membuat pipi tembam anak kecil itu memerah karena dipuji. Malu.

"Makasihhh~~~"

Lalu ketiga nya kini berjalan menuju halaman sekolah kembali, dengan tangan nya menggandeng sosok manis yang tadi menangis kini sudah tersenyum membuat rombongan penjemput dari kedua anak kecil itu menatap nya gemas.

"Nama kamu siapa?"

"Haechi!! Kelas matahalii~~~" seru nya lucu, membuat kedua nya ikut tersenyum, mereka berhasil membuat sosok manis yang tadi menangis kini senang kembali.

"Salam kenal Haechi, aku Nana, dan dia Nono."

"Nana, Nono~~~" balas Haechan pelan.

Ketiga nya asik bermain, sampai lupa kalau kedua nya ini sudah dijemput, hanya Haechan yang masih belum di jemput oleh mama nya.