14. With Arms

4.1K 619 33
                                    

Imperfect Family

.
.
.

Johnny merangkul istrinya dalam dekapan nya, didalam ruangan itu Haechan sedang dalam penanganan medis oleh dokter.

"Pa, mama ngga becus ya jaga adek, sampai dia ngelakuin hal itu." Seru Doyoung teredam dalam dada bidamg Johnny.

Kedua nya bersalah, anaknya tak mungkin melakukan hal ini kalau mereka selalu ada, akhir-akhir ini bahkan Haechan selalu di tinggal sendirian di dalam rumah nya.

"Papa juga ngga becus jaga kalian..."

Kedua nya menumpahkan rasa salah yang amat besar, bahkan Doyoung terus menerus bicara bahwa dirinya semua nya penyebab anak terakhirnya seperti itu.

Mark dan Hendery datang, kedua nya berlarian dari parkir menuju dalam ruangan UGD ini. Tangan nya mengepal pelan, Hendery langsung menggenggam nya.

Salah satu dokter dan satu perawat memberitahukan mereka untuk masuk kedalam, dan disana Johnny menerima penjelasan banyak hal sampai akhirnya Haechan harus dirawat karena mendapatkan donor darah.

Doyoung bahkan tak berani mendekati brankar milik anaknya, wajahnya pucat, tangan kiri nya terdapat perban panjang yang memilit membuat dirinya kembali menangis lagi.

Para pengawal masih menunggu mereka, permintaan dari Johnny karena mereka yang tahu seperti apa Haechan saat dirumah tadi.

"Adek harus dirawat, donor darah nya AB. Kita semua coba dulu ya," seru Johnny pada anak-anak dan istrinya. Doyoung hanya diam, pandangan nya menuju brankar dimana Haechan terbaring.

.
.
.

Setelah Haechan di pindah kedalam ruangan rawat inap, Doyoung terus menerus menatap perban yang menutupi tangan anaknya, Johnny dibelakang nya hanya diam.

"Adek kalau ada masalah apapun bilang sama mama, kalau takut sama papa dan kakak, bilang sama mama." Seru Doyoung pelan.

Doyoung menatap anaknya pilu, tangan nya kini ada goresan luka, kini dia kecolongan untuk menjaga tubuh anaknya dari luka.

Mark kini berada di taman rumah sakit, mata nya menatap sekitaran dimana banyak semua orang bermacam-macam ekspresi, matanya menatap salah satu keluarga yang dimana anaknya berada di kursi roda, dua orang tua nya saling bercanda bersama, saling berbicara bersama.

Ingatan nya bersama sang bunda muncul, dimana Mark hanya merasakan punya bunda yang merangkap jadi ayah, kedatangan ayah tiri nya yang menerima nya saat itu.

"Semua punya jalan nya masing-masing, nak." Seru salah satu laki-laki paruh baya dengan seragam rumah sakitnya duduk disebelah Mark. Mark menoleh, lalu membungkuk hormat.

"Kadang manusia itu serakah, serakah perhatian. Tapi, dia serakah perhatian karena dia kesepian." Seru nya lagi, ikut menatap salah satu keluarga kecil yang sejak tadi diperhatikan oleh Mark.

"Kesepian itu membuat jiwa nya juga sepi, dia hidup tapi tak ada wujud nya. Manusia benci dengan sepi, karena dia akan sendirian."

Mark terenyuh pelan, keadaan mereka. Mark, Hendery dan Haechan sama namun kedua nya masih bisa diperhatikan oleh salah satu nya.

Imperfect Family [ Haechan ] DISCONTINUE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang