12. Stars.

4.4K 675 19
                                    

Imperfect Family

.
.
.

Malam yang harusnya bisa menyenangkan, kini didalam rumah terasa sunyi dan sepi, pintu kamar Haechan tertutup rapat dan sisa nya menatap pintu kamar dengan tulisan lucu khas anak-anak yang masih menggantung di pintu itu dari lama.

Semua nya butuh waktu, semua nya butuh menjernihkan otak dan juga hati, semua nya butuh bicara tapi tak sekarang.

Keadaan lelah, keadaan memaksa bahwa semua harus menerima nya, menyakitkan namun tetap harus melakukan nya.

.
.
.

Jaehyun dan Johnny duduk di kursi panjang, dengan tangan nya ada satu batang rokok, keduanya sama-sama memiliki status sebagai ayah Haechan.

"Kita terlalu keras." Seru Jaehyun pelan. Rokoknya didekatkan kembali ke mulutnya, menghisapnya pelan lalu menghembuskan asap nya keluar.

Johnny menatap bunga matahari milik anaknya yang berada di tengah-tengah bunga mawar dan dandelion yang cantik. Entah bagaimana satu pot bunga itu menunjukkan eksistensi nya ditengah sana.

"Aku ayah yang buruk ternyata, haha." Lanjut Jaehyun sembari menertawakan dirinya sendiri, Johnny bahkan ikut tersenyum seakan menyetujui untuk dirinya juga.

Kedua dominan ini bahkan tak bisa merasakan apa yang dimau anaknya, apa yang mau dilakukan anaknya, apa yang di inginkan anaknya.

Permintaan sederhana pun, kedua nya tak bisa kabulkan, hanya sebuah status untuk menjaga Haechan dari bahan bullying orang lain.

"Aku juga sama, Jae. Aku yang bahkan bersama dengannya satu rumah pun tak bisa apa-apa." Keluh Johnny.

Haechan membuka tirai jendela kamarnya, menatap kedua ayahnya duduk disana, meremas ujung baju nya dengan kuat.

"Aku tahu mama butuh sosok pasangan, tapi buat apa kalau ada rumah aku ngga bisa ngerasain yang namanya rumah?"

Perlahan air mata nya menetes, menatap kedua ayah dan papa nya. Satu kenangan yang didapat pun buruk, dia bahkan tak bisa merasakan rasanya bersama dengan ayah.

Peran Johnny hanya sebuah pondasi untuk memperbaiki dan melindungi dengan kuat, tapi lupa bahwa didalam nya juga membutuhkan peran seorang ayah yang diinginkan.

Kepala nya menunduk, membiarkan air mata nya berlomba turun membasahi semuanya, tanpa sadar juga dia menyakiti semua orang termasuk dia sendiri.

"Maaf..." gumam nya sembari tubuhnya meluruh ke bawah, menelungkupkan wajahnya dan berteriak tertahan di bantal dengan keras.

Bukan hanya hati, kepala nya pun berisik terus menerus seakan tak membiarkan dirinya untuk istirahat. Dia lelah.

Haechan dalam fase lelah nya untuk bertahan.

.
.
.

Meja makan kini ada sudah ada tujuh orang, keadaan canggung dan sungkan, mereka semua menikmati sarapan pagi nya tanpa suara.

Doyoung menatap sedih anaknya yang makan dengan perlahan, tatapan nya bahkan meredup kala anaknya langsung beranjak bangun lebih dulu.

Imperfect Family [ Haechan ] DISCONTINUE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang