Imperfect Family [ Haechan ] DISCONTINUE

04. Haechan dan Manis nya.

Imperfect Family

.
.
.

Johnny dan Doyoung malam-malam sudah berada di rumah besar Taeyong dan Jaehyun, membawa Haechan dalam gendongan nya dan juga Hendery yang masih lelap.

Kedua nya masuk, sebelumnya Johnny dan Jaehyun menaruh Hendery dan Haechan dikamar milik Mark yang memang kalau keduanya akan di tinggal pasti berada disana.

"Doi-e, mau kemana?"

"Kakek nya Johnny sakit, aku nitip anak-anak dulu nggak papa? Malam-malam begini kasihan kalau bawa adek ke Chicago." Seru Doyoung dengan raut wajah panik, beberapa pelayan membantu Doyoung yang mengeluarkan koper dari dalam mobil Johnny.

Johnny dan Jaehyun keluar dari kamar Mark, lalu duduk sebentar agar dijelaskan oleh Doyoung apa saja yang boleh dilakukan oleh Taeyong nanti selama Doyoung tidak ada disana.

"Jaehyun tahu kan cemilan kesukaan adek?" Jaehyun mengangguk lalu memberitahukan kembali pada Taeyong.

Saat ingin pergi, Doyoung memegang tangan Taeyong perlahan membuat kedua dominan memutuskan untuk memberikan ruang pada kedua nya.

"Kalau ada apa-apa tolong telfon aku ya, hyung." Taeyong mengangguk, lalu mengelus pelan rambut Doyoung.

Dia mengerti kenapa Doyoung se khawatir itu pada anak kandung nya, dia baru kali ini pergi jauh tanpa kedua nya. Membuat nya semakin khawatir.

"Iya, nanti kalau udah sampai kabarin dulu ya, urusan adek gampang, Doi-e, kamu tenang yang penting kamu kalau udah sampai kabarin biar aku videocall sama adek." Seru Taeyong, setidaknya ada Jaehyun yang masih bisa menenangkan Haechan jika Haechan rewel dengan Taeyong nanti.

Ikatan orang tua walaupun sudah cerai pun tetap kuat, sama dengan Jaehyun,Doyoung ke Haechan saat ini.

.
.
.

Pagi nya, kerasa sekali untuk Taeyong karena ada sosok kecil umur 5 tahun disini, yang biasa nya Jaehyun dan Mark tenang kini ada biang rusuh si kecil.

"Mama!!! Hikss!! Mama!!" Menangis di kasur kecil nya, membuat kedua kakak nya terbangun, sedangkan Taeyong yang masih pakai celemek pun berjalan menuju kamar Mark.

"Hikss!! Mama~~"

Taeyong yang membuka pintu udah disambut Haechan yang menangis dan masih duduk di kasur nya. Membuat Taeyong hanya tersenyum gemas.

"Ululu, sayang~~" suara lembut Taeyong membuat Haechan menoleh lalu menangis kembali.

Walaupun masih umur 5 tahun, tetap saja kelakuan nya seperti bayi jika di tinggal seperti ini, selain manja anaknya juga cengeng tapi kadang-kadang bisa jadi dewasa karena keadaan nya.

"Sama bunda dulu ya? Mama sama Papa lagi pergi---"

"Kok adek ndaakk diajak? Hikss mau mama!!" Serunya tak terima dirinya di tinggal, Taeyong menepuk pelan bokong yang masih terlapisi pampers kalau tidur.

Astaga, anaknya menggemaskan sekali sih, mau makan boleh nggak ya?

"Kan jauh sayang, nanti kalau bunda kangen ngga bisa peluk adek dong?" Balas Taeyong lembut, tapi tak lama Haechan bergerak memeluk Taeyong erat membuat Taeyong tersenyum pelan.