Imperfect Family [ Haechan ] DISCONTINUE

06. Unfeeling Trust

Imperfect Family

.
.
.

Haechan yang asik mengemut permen lolipop nya kini menatap Mama dan Papa nya yang asik berdebat, namun entah dia tidak mengerti apapun itu.

"Aku tetap ngga mengizinkan Haechan untuk sekolah lagi, dia harus homeschooling." Seru Doyoung bersikeras pada sang suami.

Johnny menatap Doyoung dengan pandangan lelah nya, berulang kali niat Johnny itu baik untuk membiarkan Haechan bersekolah karena bagaimana pun anak kecil kesayangan nya itu akan mendapatkan teman baru.

"Mau sampai dia senior high school? Kamu ngerti nggak sih? Aku sama Jaehyun bahkan bisa ngelakuin hal apapun, bahkan pelaku nya juga ku habiskan." Teriak Johnny didepan Doyoung.

Haechan yang mendengar pun langsung menutup telinga nya, sembari menatap kedua orang tua nya dengan mata polosnya.

"Mama.." panggilnya, Doyoung menoleh pelan lalu menghampiri Haechan yang masih menutup telinga kecilnya.

"Mama, nggak bolehh belantem lagii.." serunya polos, Doyoung memaksakan senyumnya lalu mengelus pelan tangan anaknya.

"Iya, mama lagi di omelin sama papa, karena mama nakal." Balas Doyoung, Haechan melengkungkan bibirnya kebawah.

Lalu menatap Johnny dengan pandangan sedihnya, "Papa, ndak boleh malah-malah, adek takut." Cicitnya pelan.

Hati siapa yang tidak tersentuh sedih mendengar nya? Anak sekecil ini sudah menghadapi masalah mental sejak dirinya berpisah dari ayah kandung nya.

Johnny yang mendengar pun berjalan meninggalkan keduanya, dirinya masih emosi dan agar tidak menimbulkan pertengkaran hebat dirinya pergi, meredakan amarahnya.

"Papa..." panggilnya sendu, tapi Johnny benar-benar tak ingin marah lagi didepan anaknya, sedangkan Doyoung menatap suaminya sendu.

"Mama, papa malah sama adek?" Lanjutnya, Doyoung menggeleng pelan. Namun Haechan terus menatap pintu tertutup itu dengan bibir melengkung ke bawah.

.
.
.

"Jaehyun, dengerin aku. Aku terpaksa homeschooling Haechan karena aku ngga mau dia diejek seperti itu."

"Doie, aku bahkan sama Johnny sudah membereskan nya--"

"Bagaimana kalau nanti dia juga sama sampai senior high school? Kamu ngga pernah rasain, Jae."

"Aku sama Johnny ayah dan papa nya, kamu sama Taeyong bunda dan Mama, dia punya kita Doyoung-ah. Punya dua kakak nya, jangan membatasi Haechan."

"AKU NGGA NGEBATASIN HAECHAN, JAE. Aku cuma mau anak aku tidak diejek seperti itu. Kamu sama Johnny emang bisa janji bahwa Haechan tak akan di ejek lagi?!"

Seruan marah dari Doyoung dan sahutan tenang dari Jaehyun membuat seisi rumah pusing dan runyam. Semenjak Haechan mendapatkan serangan verbal Doyoung dan Taeyong tak terima bahkan sampai mereka menemukan anak dan keluarga nya.

Tidak ada yang boleh menyakiti hati anaknya, bahkan dirinya sekalipun.

Anak-anak ditaruh di dalam kamar Mark yang dimana kedap suara, dan juga dibiarkan bermain game sampai akhirnya lelah dengan kegiatan nya.