Vote dan komen jangan lupa😉
******
Author pov
Saat ini jisoo, tiffany, seulrene dan chaelisa sedang berada di rumah sakit, tiffany sedari tadi bolak balik di depan pintu ruangan tempat jennie di rawat, dia cemas dan khawatir dengan keadaan jennie dan bayi yg jennie kandung.
Sedangkan jisoo hanya bisa terdiam berjongkok dan menyandarkan punggungnya ke dinding dengan tangannya yg dia satukan dan saling menggenggam erat, dia juga khawatir dan takut kalau jennie keguguran.
Rasa bersalah mulai menghantui jisoo, sungguh dia juga tidak menduga dan tidak mengharapkan ini terjadi, meski dia membenci jennie tapi dia tidak mau kehilangan anaknya.
Tuhan... Apa yg sudah kulakukan? Tolong selamatkan anakku_ batin jisoo.
Air mata jisoo menetes tanpa permisi, lisa yg melihat itu juga ikut merasa bersalah, dia tidak mau ponakannya yg belum lahir itu kenapa².
"Unnie, jangan menangis, yakinlah istri dan anak lo pasti kuat, mereka akan baik² saja." Hibur lisa mengelus bahu jisoo.
"G-gue takut lisa" Ucap jisoo bergetar.
"Tenanglah unnie, gue tau gimana perasaan lo" Sahut lisa
"Jisoo, unnie minta untuk kali ini tolong lo mengalah dan menyingkirkan ego dalam diri lo jii, jangan terlalu kasar sama istri lo, dia sedang hamil anak lo sekarang" Nasehat irene ke jisoo.
Jisoo hanya diam tidak menjawab apa², pikirannya berkecamuk antara mengalah atau tetap mengikuti egonya.
"Bagaimana keadaan jennie?" Tanya seohyun yg baru saja tiba dengan yoon dan saeron.
Irene tadi menghubungi mereka dan mengatakan kalau jennie sedang berada di rumah sakit karna pendarahan.
"Seohyun, jennie masih di periksa oleh dokter, kami belum tau bagaimana keadaannya di dalam sekarang, kita harus berdo'a dan berharap semoga jennie dan kandungannya baik² saja" Jelas fany
"M-mom dad, mianhe... Ini semua salah jisoo" Ucap jisoo berdiri dan menundukkan kepalanya.
"Jisoo?!/ jisoo unnie?!" Kaget seohyun, yoon dan saeron melihat jisoo, mereka tadi tidak sadar jika jisoo ada di sana juga dan mereka juga tidak tau kalau jisoo sudah kembali.
"Mianhae~" Sahut jisoo masih menunduk.
Seohyun segera berhambur memeluk menantunya itu, dia sangat senang dan bersyukur jisoo sudah kembali dalam keadaan baik² saja.
"Syukurlah kau baik² saja nak, kami sangat khawatir padamu" Ucap seohyun setelah melepas pelukannya pada jisoo.
"Aku tidak apa² mommy, maafkan aku yg sudah membuat kalian khawatir, maaf juga karna sudah membuat jennie seperti ini, a-aku.." Jisoo terus meminta maaf dan tidak bisa melanjutkan kata²nya lagi.
"Tidak nak, itu bukan salahmu" Ucap seohyun.
"Ini memang salahku mom, aku bertengkar dengannya dan aku a-aku memintanya untuk menandatangani surat perceraian kami. ini salahku, maafkan aku" Ucap jisoo membuat seohyun, yoon dan saeron terkejut.
"A-apah? Tapi jennie sedang mengandung anak kalian nak, mommy mohon padamu tolong jangan ceraikan dia hiks hiks tolong maafkan dia nak, tolongg" Pinta seohyun menangis memohon pada jisoo.
"Jii, itu bukan salah kamu, daddy tau bagaimana perasaanmu, kami tidak menyalahkan kamu jika ingin menceraikan jennie nak, tapi daddy harap kau memikirkan lagi keputusanmu itu dan memberi kesempatan pada anak daddy untuk menebus kesalahannya. Bukan demi jennie, tapi demi anak kalian, cucu daddy" Pinta yoon dengan air matanya yg menetes
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a NERD
FanfictionIni cerita BlackVelvet, tapi emang lebih fokus ke JenSoo Kim Jisoo, seorang mahasiswa yg selalu berpenampilan sederhana dan memakai kaca mata bulat baik di kampus ataupun di luar kampus, tapi di balik itu dia adalah sosok yg sangat berbeda dan hany...