Diwajibkan vote untuk bisa membaca cerita ini, karena minthor bisa sewaktu-waktu memprivate.
************************************
Luna mengerjapkan mata berkali kali merasakan pusing pada kepala. Bola matanya terus menyelidiki ruangan dengan bau antiseptik menyengat.
"Dimana ini?"
Mendengar suara lirih yang berasal dari hospital bed, London dan Meychan menyingkap korden. Luna sudah sadarkan diri, tangannya terlihat memijat kepala.
"London, apa yang terjadi? Kenapa aku bisa disini?"
London dan Meychan saling lempar tatapan, "Emm kamu pingsan." Seru London yang memang ada ditempat kejadian.
Luna memposisikan tubuhnya senyaman mungkin dibantu Meychan, sedang London menarik kursi untuk di duduki.
"Mey, aku bermimpi makan fruit sandwich."
Mey melebarkan senyuman, dia duduk di atas ranjang bersebelahan dengan Luna.
"Okay, aku akan buatkan khusus untukmu tapi syaratnya kamu harus sembuh dulu."
"Thanks ya."
Tak lama obrolan harus berakhir karena kedatangan perawat.
"Hai, bagaimana keadaanya sekarang? Sudah lebih tenang?"
Luna mengangguk, "Lumayan."
"Ada keluhan lain?"
"Tidak."
"Oke karena tidak ada keluhan lain, kamu bisa pulang setelah infusnya habis." Perawat menyerahkan selembar kertas kepada London yang sedang duduk.
"Dokter juga menitipkan ini." Selembar kertas bertuliskan nama rumah sakit dan dokter yang harus mereka temui.
"Terima kasih,"
"Hmm, saya permisi. Kalau masih merasa pusing bisa istirahat kembali."
"Apa itu?" Tanya Luna sedikit penasaran.
"Eum rumah sakit yang direkomendasi dokter untuk terapi psikis mu."
Luna mendesah, menyandarkan kepala pada bantal.
"Emm Lun, kalau kamu tidak ingin pergi sekarang-sekarang tidak apa. Itu hanya rekomendasi saja." Ucap Mey menenangkan.
"Iya Lun, kita tidak akan memaksa."
"Oke, aku akan kesana."
London dan Mey saling lempar tatapan, "Kami akan selalu ada untuk mu."
Mey selalu khilaf akan memeluk Luna, terkadang dia lupa jika Luna masih belum bisa menerima sentuhan dibagian tertentu.
****
POV Gerard
Seperti malam sebelum-sebelumnya, Gerard beserta empat geng bangsatnya sudah berkumpul di club malam. Gerard selalu menjadi member yang datang paling akhir.
Keempat teman-temannya sudah duduk menikmati musik serta minuman.
Tak lupa wanita cantik dan sexy datang menggerumuti geng yang terkenal akan pesona dan materi.
Dante mendengus kesal, dia adalah orang yang paling anti dengan jalang club.
"Aku akan ke toilet." Ucap Dante berlalu dari sana.
Pantas geng mereka dinamakan geng bangsat karena semua personil memiliki kebiasaan unik dalam hal sex.
Gerard sebagai ketua geng memiliki hobi bergonta-ganti wanita tetapi type pemilih. Tidak semua wanita bisa dibawa ke atas ranjangnya. Juga tidak menginginkan wanita yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lunarios (END)
Fantasy🔞 WARNING!! 🔞 area 21+ banyak adegan dewasa, kata-kata kasar bernada umpatan dan adegan BDSM! tolong kebijakan dalam membaca jika belum berusia 21, harap skip atau dosa di tanggung penumpang! 🤪 Lunara adalah seorang anak yang tidak jelas asal us...