Diwajibkan vote untuk bisa membaca cerita ini, karena minthor bisa sewaktu-waktu mengunci part atau menghapusnya!!
************************************
"Luna,"
Gerard melambaikan tangan memutus tatapan kosong itu.
Luna tersadar, mengedipkan mata beberapa kali sambil menatap Gerard dengan tatapan tidak biasa.
"Kau tidak apa?"
"Tidak mungkin, Gerard tidak mungkin tahu secepat ini." Batin Luna
"Hei, kau baik-baik saja?"
Luna mencoba mencubit pipi memastikan dia dalam halusinasi.
"Auh.."
"Ini sakit, jadi semua ini bukan mimpi atau halusinasi. Gerard memang sudah tahu." Batin Luna lagi.
Gerard memegang kedua tangannya. "Luna."
Luna menggeleng melepas tangan Gerard dengan kasar, "Arell bukan anak anda!" .
Gerard tidak mau kalah, dia mengeluarkan ponsel menunjukan bukti-bukti hasil DNA yang sudah ia lakukan tempo hari.
Pikiran Luna blank, dia mendadak panik melihat hasil tes DNA yang hasilnya positif.
"Bagaimana mungkin Gerard tahu secepat ini!" Pikir Luna dalam hati.
Meski otaknya sedang kacau tapi Luna berusaha tenang. Dia terus menyangkal jika Arell bukanlah anak kandungnya.
"Tuan Gerard saya minta maaf sebelumnya, tapi hasil tes DNA ini tidak bisa dikatakan seratus persen akurat."
Gerard tersenyum miring. "Kenapa?"
"Apa alasan anda sehingga anda langsung melakukan tes DNA?"
"Cerita masa lalu mu,"
"Ck! Hanya karena itu anda menyimpulkan demikian?" Luna tersenyum miring
"Dokter yang kau datangi tiga tahun lalu adalah wanita yang terobsesi dengan saya. Dia menceritakan semua kejadian tiga tahun lalu."
Luna mengepalkan tangan, ternyata rahasianya bocor oleh Calista.
"Dan tiga tahun lalu saya juga memperkosa seorang gadis di depan gedung university."
"Ini lucu, Anda menuduh saya adalah korban anda? Sehingga anda langsung melakukan tes DNA karena saya adalah orang terdekat Arell?"
"Luna, akui saja jika itu memang kau."
"Bagaimana saya...."
Gerard menautkan jari pada bibir Luna, "Sstttttt saya akan bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan dulu."
"Tuan..."
Gerard menuntun Luna kembali ke meja makan.
"Apa yang kau inginkan dari saya Luna,"
Luna masih diam, dia mencari celah kebohongan dari retina cokelat itu. Bagaimana mungkin Gerard terang-terangan mengatakan demikian?
"Sebaiknya anda pulang, saya ingin istirahat."
Gerard enggan beranjak dari posisinya saat ini.
"Tuan Gerard!"
"Gerard." Ucap Gerard mengoreksi ucapan Luna.
Tiba-tiba saja tangan Gerard menarik tangan Luna, "Ikut saya."
"Tidak!"
Gerard tetaplah Gerard yang selalu memaksa. Dia tidak peduli dengan bantahan itu. Gerard tetap membawa Luna keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lunarios (END)
Fantasy🔞 WARNING!! 🔞 area 21+ banyak adegan dewasa, kata-kata kasar bernada umpatan dan adegan BDSM! tolong kebijakan dalam membaca jika belum berusia 21, harap skip atau dosa di tanggung penumpang! 🤪 Lunara adalah seorang anak yang tidak jelas asal us...