Diwajibkan vote untuk bisa membaca cerita ini, karena minthor bisa sewaktu-waktu mengunci part atau menghapusnya!!
************************************
Selesai meninjau lokasi, Luna dan Gerard kembali ke Paris. Mereka akan segera melakukan meeting dengan para team. Luna sudah berada di mobil sedang Gerard masih di toilet.
Huft
Berkali-kali Luna menghela nafas berat merasakan udara Saint Louis yang panas. Dia menyalakan AC untuk sekedar menyegarkan mobil. Anehnya saat Luna berbalik, dia melihat bekas plastik jok belakang.
Karena penasaran, Luna mendekat. Ternyata itu adalah alat penghisap narkotika yang di dukung bersama plastik bekas serbuk.
Luna tidak ingin membuang kesempatan ia mengambil ponsel memotret kedua barang tersebut.
"Ck! Ternyata kau ceroboh juga." Lirih Luna memamerkan senyum misterius.
Ia pun keluar menyusul Gerard ke toilet karena sudah hampir lima belas menit pria itu tidak juga kembali.
Sampainya di toilet, Luna mendengar suara dua orang pria. Salah satunya Luna mengenal pemilik suara tersebut, ia pun memilih berjalan mindik-mindik.
Luna mengintip dari balik tembok ternyata benar itu suara Gerard, tapi pria yang ada disebelahnya entah siapa. Di tangan Gerard sudah ada paket kecil yang di bungkus rapi lalu Gerard mengeluarkan amplop cokelat dari dalam saku jas.
Amplop tersebut sepertinya berisi uang sebagai imbalan dari barang yang di terima. Luna langsung mengabadikan momen dengan ponsel, tidak hanya mengambil gambar Luna juga menjadikannya video.
"Thank you, jika bos mu memiliki lebih banyak segera kabari."
"Baik tuan."
Pria pengantar paket itu langsung pergi setelah menerima amplop, sedang Luna bersembunyi dibalik pintu.
Huft...
Luna menghela nafas berat, hampir saja dia ketahuan jika tidak bergerak cepat.
Luna kembali memata-matai dengan mengintip di balik celah tembok. Gerard tampak membuka paket tersebut, kedua matanya celingukan menatap sekitar.
"Ternyata benar dugaan ku." Batin Luna.
Paket yang diterima Gerard adalah narkotika yang di kemas bersama kotak makanan. Terlihat seperti paket biasa karena berisi beberapa makanan cepat saji tapi dibaliknya ada narkotika yang entah berapa gram isinya.
Gerard mengambil plastik tersebut lalu menyimpannya kedalam saku celana.
Luna kembali mengeluarkan ponsel untuk mengambil gambar karena ini momen indah yang harus terekam.
Ada senyum mengembang setelah mendapatkan beberapa gambar, Luna pun kembali ke mobil.
Di dalam mobil Luna kembali mengecek ponsel memastikan dia tidak gagal melakukan tugasnya tadi. Semua telah terekam jelas tinggal bagaimana Luna mengolahnya nanti.
Gerard kembali setelah hampir dua puluh lima menit pamit ke toilet, dia juga membawa makanan cepat saji.
"Hai, maaf ya lama."
"Tidak apa."
Gerard menyodorkan kotak makanan cepat saji yang ia bawa tadi,
"Ini untuk mu."Luna menerima pemberian dari Gerard dengan senyum tipis, "Terima kasih,"
"Tidak dimakan?"
"Nanti saja, setelah ini kita harus meeting kan."
Gerard menepuk jidat, dia hampir lupa untuk agendanya. "Astaga, maaf aku lupa. Oke kita kembali ke Paris sekarang juga."

KAMU SEDANG MEMBACA
Lunarios (END)
Fantasy🔞 WARNING!! 🔞 area 21+ banyak adegan dewasa, kata-kata kasar bernada umpatan dan adegan BDSM! tolong kebijakan dalam membaca jika belum berusia 21, harap skip atau dosa di tanggung penumpang! 🤪 Lunara adalah seorang anak yang tidak jelas asal us...