Menarik bukan? Tidak hanya menarik, itu pengalaman yang tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku. Sayangnya, setiap kisah memiliki akhir. Anak-anak yang sudah memperbesar bunkernya pun tidak akan selamanya jadi anak-anak.
Semuanya berawal ketika kami mendengarkan kabar yang mengejutkan. Entah bagaimana caranya, rahasia kami terbongkar. Seluruh penduduk desa tahu soal bunker kami.
“Tapi, mereka bahkan tidak pernah masuk ke bunker ini. Mana mungkin ketahuan?”, tanyaku cemas.
“Tidak. Aku pun sudah menduganya, cepat atau lambat bunker ini akan ketahuan”, ungkap Carson. “Ada dua kemungkinan. Pertama, bunker kita sudah diketahui Ennie dan anak-anak panti asuhan. Mungkin saja salah satu dari mereka menyebarkannya ke penduduk desa. Kedua, ada kemungkinan salah satu dari kita dibuntuti oleh orang lain. Seteliti apapun kita, tidak mungkin menemukan semut yang bersembunyi”
“Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang?”, tanya Milter
“Demi keamanan, kita akan membuat pintu masuk yang lebih rapat. Sangat rapat sampai tidak ada semut yang bisa masuk”
Aku diam sejenak, memikirkan ucapan Carson, “Aku tidak berpikir itu akan membantu. Tapi kita sudah tidak punya pilihan lain”, ujarku pasrah
Kami memulai proyek baru kami, membuat pintu yang sangat rapat dan kuat. Pintu ini bukan pintu baru yang akan menggantikan pintu kayu kami. Namun ini adalah pintu kedua yang terletak 3 meter lebih dalam dari pintu pertama.
Untuk membuat pintu ini, kami menghabiskan waktu lebih dari 4 jam. Dengan menggunakan bahan yang sama yaitu kayu, pintu baru kami pun selesai dibuat.
“………………………………………........................”
“Ada apa Sammy?”, tanya Milter
“Walaupun pintu ini rapat, tetap saja terbuat dari kayu. Hanya dipukul palu besar saja, pintu ini akan rusak. Apakah benar ini akan membantu?”
“Tenang saja. Tujuanku membuat pintu ini bukan untuk dirusak orang lain”, jelas Carson
“Walaupun begitu, tetap saja pintu ini akan dirusak”
“Karena itulah untuk beberapa minggu kedepan, kita tidak boleh masuk ke bunker ini lagi”
“Hah? Kenapa kita tidak boleh masuk?”, Seru Milter bingung
“Apa maksudmu?”,tanyaku. “Kita tidak boleh masuk ke tempat rahasia kita sendiri? Lalu siapa yang akan menjaga bunker ini?”
“Tidak perlu. Aku kan sudah bilang hanya untuk beberapa minggu kedepan. Yang sekarang sedang kupikirkan bukan mencegah orang lain masuk ke bunker. Tapi aku ingin membuat penduduk berpikir bahwa berita soal bunker itu bohong”
“Hmmm, jadi begitu ya”, jawabku mengerti. “Entah orang tua kita atau siapapun pasti penasaran dengan kabar itu. Sekarang, kita pasti akan jadi pusat perhatian dan diawasi”
“Ya. Karena itulah kita tidak boleh kembali ke bunker ini sampai semua kembali normal. Tapi ingat, jangan hanya diam dirumah. Sikap seperti itulah yang justru mencurigakan”. Carson melanjutkan, “Jadi kita harus bersikap seolah kita pergi seperti biasa, namun kita tidak pergi kesini lagi”
Itulah akhir dari kegiatan kami. Dalam satu minggu, kami tidak pernah sedikit pun menyentuh bunker kami. Apalagi melakukan aksi-aksi pencurian yang sudah biasa kami lakukan.
Benar-benar membosankan memang. Ditambah lagi, aku tidak boleh berdiam di rumah. Padahal tidak banyak tempat yang bisa kukunjungi selain bunker. Jadi, aku pun pergi ke tempat itu.
------------------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Kids Bunker
General Fiction3 orang anak kecil bermimpi untuk membuat 'bunker'. Rumah bawah tanah yang akan melindungi seluruh penduduk desa dari bencana alam. Namun, tanpa bantuan dari orang lain? bagaimana cara mereka mencari alat dan bahannya? Hanya ada satu cara, MENCURI!