Love letter

479 44 1
                                    

3 orang anak kecil, dengan impian yang tidak masuk akal. Hingga saat ini aku masih merasa bahwa mereka adalah anak-anak yang menakjubkan. Hari-hari itu pun merupakan kenangan yang sangat jauh. Tanpa terasa, umur sammy kecil yang sekarang sudah beranjak 15 tahun. Waktu berlalu dengan sangat cepat bagai gerakan angin. Kisah kami memiliki awal yang menakjubkan. Karena kisah-kisah manis itu, akan menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan di masa depan.

Berbicara tentang kisah menarik saat aku masih kecil, aku pun punya kisah menarik di umur 15 tahun. Semua berawal di pagi hari, di dalam bunker, saat kami sedang mengenang masa lalu kami.

“Yah, sayang sekali. Saat itu kita kalah dan kehilangan 2 dollar 270 cent”, ungkapku kepada Carson yang sedang duduk santai di kursi kayu.

“Sangat disayangkan….. padahal kita hampir menang” lanjut Carson.

“Hampir menang? Bukankah kita kalah telak?”

“Hmm, jadi kau tidak sadar. Sebenarnya, aku tiba di bunker lebih dulu darimu.”

“Benarkah? Kalau begitu, kenapa aku tidak melihatmu?”

“Ceritanya panjang”

“Semuanya bergerak dengan sangat cepat. Bagaimana mungkin kau punya cerita yang panjang?”

“Begini, tujuanku menunda rencana kita untuk berpencar adalah karena aku khawatir Ennie sedang menunggu di dekat bunker. Bukankah dugaanku tepat?”

“Lalu, kenapa kau menyuruhku berpencar?”

“Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku tidak tahu bagaimana Ennie akan merebut lobak kita. Tapi setelah aku melihat lubang jebakan yang menimpa Milter, aku pun merasa kalau bergerak bersama-sama akan sangat berbahaya. Coba bayangkan, bagaimana bila kita berdua jatuh di lubang yang sama. Bukankah itu berarti, kita berdua telah dikalahkan sekaligus. Aku memang menduga bahwa Ennie akan menunggu di dekat bunker. Tapi itu hanya dugaan. Aku lebih percaya Ennie sedang mengikuti kita karena dia tidak mungkin repot-repot menyiapkan lubang jebakan jika dia tidak tahu kondisi kita yang sudah terperangkap”

“Oke,oke. Aku sudah mengerti alasanmu menyuruhku berpencar. Jadi, apa yang terjadi setelah kau tiba di Bunker?”

“Aku memeriksa daerah sekitar Bunker dengan harapan dapat menemukan Ennie yang sedang bersembunyi di balik semak-semak. Sayangnya karena tidak membawa lobak, aku ceroboh dan lupa untuk memeriksa pintu masuk bunker. Saat aku memeriksa salah satu semak-semak, sebuah lubang jebakan menarikku ke dasar tanah.”

“Jadi Ennie tidak bersembunyi di semak-semak? Menurutmu, dimana Ennie bersembunyi?”

“Tidak salah lagi, dia bersembunyi di dalam Bunker.”

“Di dalam bunker? Bukahkah itu curang?”

“Yah memang terdengar curang. Tapi, aku yakin dia bersembunyi di sana. Jika dia sedang mengawasiku dari semak-semak, dia pasti menghampiriku begitu tahu aku terperosok ke lubang perangkapnya. Tapi buktinya dia membiarkanku membusuk dalam lubang itu.”

“Kata-katamu terlalu berlebihan, Carson.”

Ketika kami berdua sedang asyik berbicang-bincang, Milter datang dengan tergesa-gesa dari dapur. Yah, maksudku adalah dapur bunker kami. Tentu saja kami tidak membuang-buang waktu hanya untuk mengumpulkan makanan. Jadi dalam beberapa tahun ini, kami telah membangun sebuah dapur.

“Carson, Sammy, ini gawat!” Dia datang menemui kami dengan wajah yang panik. “Bunker kita sepertinya sudah dimasuki orang asing.”

Sontak kami berdua yang sedang duduk santai, segera berdiri dan berseru “APA?!”.

Kids BunkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang