Hari yang ditentukan telah tiba. Kami mulai mempersiapkan peralatan kami. Karena Ennie yang akan bertanggung jawab atas lobak yang hilang, kami pun tidak segan-segan mengambil lobak dalam jumlah yang banyak. Peralatan yang kami bawa pun cukup sebuah sekop dan ember untuk masing-masing orang. Jika membawa peralatan lebih dari itu, gerakan kami akan melambat dan semakin mudah tertangkap.
Carson pun mejelaskan rencananya pada kami.
“Karena Ennie yang memulai permainan ini, itu artinya dia pasti punya rencana. Sayangnya, aku dapat menduga rencana itu”
“Oh, jadi kau sudah mengetahui rencananya?! Kalau begitu, ini akan sangat mudah bagi kita” sahutku bersemangat.
“Kau salah Sammy, ini tetap tidak akan mudah. Karena rencananya mendesak kita untuk bertaruh”
“Hah? Bertaruh?”
“Begini, Karena waktunya sudah ditentukan, Ennie pasti mengetahui kapan kita akan memulai aksi kita. Jangan berpikir Ennie akan mengawasi lobak-lobaknya sehingga kita tidak dapat mencurinya. Kurasa dia tidak akan melakukan hal itu. Setidaknya, dia pasti membiarkan kia mengambil lobak-lobak itu sehingga dia dapat merebutnya kembali dan memenangkan permainan ini.”
“Itu artinya kita tidak akan mendapat kesulitan saat mengambil lobak-lobak itu” ujar Milter
“Benar. Kita akan mengumpulkan lobak-lobak itu dengan mudah. Aku yakin Ennie akan membiarkan kita mengambil lobak-lobak itu dengan sekop dan mengumpulkannya di ember”
“Lalu? Apa yang akan Ennie lakukan berikutnya? Muncul dan menangkap kita?” tanya Milter.
“Tidak! Dia tidak akan menampakkan dirinya. Dengan kata lain, dia akan membuntuti kita dari tempat yang tersembunyi. Kemudian entah dengan cara apa, dia akan membuat kita lengah dan merebut lobak dari ember kita.”
“Oh, sekarang aku mengerti. Jadi yang perlu kita lakukan adalah berhati-hati agar tidak memberi kesempatan bagi Ennie untuk merebut lobak itu” sahutku bersemangat.
“Berhati-hati saja tidak cukup. Aku masih tidak tahu bagaimana cara dia akan merebut lobak itu. Jadi, aku punya rencana untuk membuatnya bertaruh.”
“Bertaruh?” Aku dan Milter masih tidak mengerti arti kata ‘bertaruh’ yang disampaikan Carson.
“Begini, apa yang akan dilakukan Ennie yang sedang bersembunyi bila kita tiba-tiba lari dan berpencar ke tiga arah yang berbeda?”
Segera kujawab pertanyaan yang mudah itu. “Tentu saja Ennie akan mengikuti salah satu dari kita”
“Ya, dia akan mengikuti salah satu dari kita tanpa memperlihatkan sosoknya. Bila sosoknya muncul duluan, tentu akan menjadi skenario kejar-kejaran yang tidak menguntungkannya. Bila dia masih ragu-ragu setelah kita berpencar, dia justru akan kehilangan jejak kita bertiga”
“Lalu apa bedanya? Ennie tetap dapat merebut lobak itu dari orang yang dia ikuti” sela Milter.
“Orang yang serakah tidak akan mendapat apa-apa. Itulah nasihat yang kudengar dari nenekku. Karena itu, kita tidak akan mengisi penuh ketiga ember ini dengan lobak. Namun, kita hanya akan mengisi satu ember dan membiarkan ember lainnya kosong. Orang yang membawa ember kosong akan bergerak seolah-olah embernya berisi penuh lobak”
“Oh, aku mengerti”, kubalas ide itu dengan penuh semangat. “Pada akhirnya Ennie harus bertaruh untuk memilih orang yang akan dia ikuti. Jika salah memilih, orang yang membawa lobak akan berhasil mencapai bunker dan kita akan menang.”
“Ya! Kalau kalian sudah mengerti, ayo bergerak.”
"Siap!” sahutku dan Milter layaknya seorang tentara yang akan berperang.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kids Bunker
General Fiction3 orang anak kecil bermimpi untuk membuat 'bunker'. Rumah bawah tanah yang akan melindungi seluruh penduduk desa dari bencana alam. Namun, tanpa bantuan dari orang lain? bagaimana cara mereka mencari alat dan bahannya? Hanya ada satu cara, MENCURI!