Suasana menjadi sunyi. Kami semua kebingungan dengan ucapan Carson. Entah mengapa, dia sengaja mengaku bahwa dialah yang mencuri panci itu. Bukankah ini semakin gawat. Itu artinya, Carson akan tertangkap dan bunker kami pun akan segera ditemukan.
“Carson, kau tidak sedang bercanda kan? Mana mungkin ada pencuri yang datang dan mengaku begitu saja. Selain itu jika kau memang ingin mengakuinya, kau tidak perlu berbelit-belit begitu”, ucap nyonya Winslow
“Entahlah. Mungkin saja aku berbohong. Tapi jika bibi memikirkan baik-baik apa yang kukatakan, seharusnya tidak ada lagi yang lebih mencurigakan selain aku”
“Apa mungkin, kau dipaksa oleh Milter dan Sammy untuk mengambil panci itu?”
“Kami ini teman dekat. Tidak mungkin mereka memaksaku untuk mencuri. Jika bibi memang mencurigai mereka berdua, seharusnya bibi berasumsi bahwa kita bersekongkol untuk mencuri panci itu”
“Begitu ya. Memang tidak ada kemungkinan lainnya lagi. Sepertinya kalian bertiga memang bersekongkol untuk mencuri panci itu”. Nyonya Winslow melanjutkan, “Karena kalian sudah datang dan mengakui kesalahan kalian, bibi akan memaafkan kalian bertiga”
“Memaafkan? Apa bibi yakin? Aku tidak pernah mengatakan akan mengembalikan panci itu”
“Apa!? Jadi kalian tidak menyesal? Lalu untuk apa kalian datang kemari?”
“Kami ingin bernegosiasi”
“Negosiasi?”
“Begini, bagaimana bila bibi menukar panci-panci itu dengan kompor kecil bibi. Maksudku kompor portabel yang biasa kita bawa untuk rekreasi”
“Hah? Jangan bercanda! Panci dan kompor itu milik panti asuhan. Buat apa bibi menukarnya? Lebih baik cepat kembalikan panci bibi. Kalau tidak, kau tidak akan mendapatkan makan malam!”
“Lalu kenapa kalau aku tidak mendapat makan malam? Bibi yang bilang sendiri kalau aku bisa memasak dengan panci itu. Meskipun bibi memaksa, belum tentu bibi akan menemukan panci itu. Mungkin kami sudah menyembunyikannya di dalam tanah sehingga sulit untuk ditemukan. Jadi, lebih baik bibi mendapatkan panci itu dengan cara negosiasi”
Jadi itu rencananya selama ini. Bila kami diam saja dan tetap bersembunyi, cepat atau lambat bibi Winslow akan segera mengetahui keberadaan bunker kami. Tapi yang Carson lakukan adalah memberitahukan kepada bibi Winslow bahwa dia adalah pencuri panci itu. Dengan begitu, dia akan menjadi pusat perhatian bibi Winslow. Tempat persembunyian kami akan dilupakan dan bunker kami pun menjadi aman.
Namun Carson tidak berhenti sampai disitu. Dia membujuk bibi Winslow untuk melakukan negosiasi agar kami tidak mengembalikan panci itu cuma-cuma. Tapi aku khawatir, jika negosiasi ini gagal bibi Winslow akan kembali mencari panci itu dan keberadaan bunker kami pun dalam bahaya. Sekarang aku hanya dapat mengharapkan kemampuan diplomasi Carson. Negosiasi ini harus berhasil.
“Tapi negosisasi ini sangat merugikan bibi”, nyonya Winslow melanjutkan, “Panti asuhan ini sudah memiliki cukup panci. Tapi kompor kecil yang kita miliki hanya satu. Jika kalian mengambilnya, kita tidak akan memiliki kompor lagi untuk rekreasi”
“Kalau begitu, bibi lupakan saja soal panci itu. Toh panti asuhan kita tidak membutuhkannya”
“Tidak bisa begitu Carson!”
“Hmmm, baiklah. Aku akan memberikan penawaran yang tidak merugikan panti asuhan kita”, Carson berpikir sesaat. “Begini saja. Kami tidak akan meminta kompor kecil itu. Tapi kami akan meminjamnya”
“Meminjam? Maksudmu kau tidak membutuhkannya setiap saat? Kalau hanya meminjam, bibi akan memberikannya cuma-cuma”
“Kami memang meminjam. Tapi kompornya hanya akan kembali ketika bibi mengadakan rekreasi bersama. Dengan kata lain, kompor itu akan kami simpan selama tidak ada rekreasi. Bagaimana?”
“Hei! Bukankah itu berarti bibi yang meminjam! Kalau begini caranya, bibi tidak setuju”
“haaaaaaaaaah”, Carson menghembuskan nafas panjang. “Kalau bibi memang benar-benar menginginkan panci dan kompor itu, bagaimana bila kita memainkan sebuah permainan?”
“Permainan?”
“Permainannya sederhana. Kami akan datang malam ini untuk mencuri kompor kecil itu. Jika kami tidak berhasil mencurinya sampai lewat tengah malam, maka kami kalah. Jika kami berhasil membawa pergi kompor itu, benda itu akan jadi milik kami. Tidak, kami akan meminjamnya. Dengan kata lain kami akan tetap mengembalikannya saat rekreasi tiba. Bagaimana?”
Sepertinya Carson menggunakan cara yang sama seperti yang digunakan Ennie dulu. Namun kali ini tidak menggunakan uang.
“Jadi bila bibi menang, kalian akan mengembalikan panci itu?”
“Jika bibi menang, panci itu akan kembali dan kami tidak mendapatkan apapun. Jika kami menang, kami akan mendapatkan kompor itu. Tapi kompor itu masih akan tetap ada saat rekreasi. Jadi bibi tidak akan rugi banyak meskipun kami menang”
“Tidak rugi? Lalu bagaimana dengan pancinya?”
“Panci itu sudah ada di tangan kami sejak awal. Jadi anggap saja panci itu sudah menjadi milik kami. Jika bibi tidak mau rugi, lupakan saja soal permainan ini”
Bibi Winslow mulai berpikir keras. “Mmmm, baiklah. Tapi kau tetap akan mendapatkan hukuman”
“Oke. Tapi permainan ini ada syaratnya”
“Syarat?”
“Bibi tidak boleh menyembunyikan kompor kecil yang akan kita curi. Jadi lokasi kompor itu harus sudah ditentukan”
“Ah, kalau begitu bibi yang rugi”
“Tidak juga. Kami kan sudah memberitahu bahwa kami akan mencuri malam ini. Jadi bibi bisa memperkuat pengawasan dan mengunci semua pintu masuk. Tentu saja itu akan sangat merugikan kami. Andaikan saja bibi tidak tahu kami akan mencuri, mungkin kami akan medapatkannya dengan mudah. Jadi supaya adil, bibi juga harus memberitahukan tempat kompor kecil itu diletakan”
“Baiklah. Bibi rasa itu cukup adil”
“Jadi dimana bibi akan meletakkan kompor itu?”
Kami pun mulai berunding soal lokasi dimana kompor itu akan diletakan. Akhirnya kami pun sampai pada kesepakatan bahwa kompor itu akan tetap berada di dapur.
“Ingat! Kompor itu tidak boleh disembunyikan atau dibawa pergi. Kemudian, pihak yang kalah harus menepati janjinya. Aku tidak suka bila pertukarannya terus ditunda” Carson melanjutkan, “Kalau begitu kami permisi dulu. Kami harus mulai bersiap-siap”
Sejak awal, rencana Carson adalah untuk membuat nyonya Winslow menyetujui penawaran kami. Permainan itu pun bukan masalah buat kami. Menang atau kalah keberadaan bunker kami akan tetap aman.
-------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Kids Bunker
General Fiction3 orang anak kecil bermimpi untuk membuat 'bunker'. Rumah bawah tanah yang akan melindungi seluruh penduduk desa dari bencana alam. Namun, tanpa bantuan dari orang lain? bagaimana cara mereka mencari alat dan bahannya? Hanya ada satu cara, MENCURI!