Gland Disorder『 Taegyu ABO 』

- 10 -

Semakin dekat dengan ujian, semakin banyak pula tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Itu adalah peraturan akademik tak tertulis yang telah ada sejak jaman dahulu.

Semakin dekat dengan ujian, kegiatan pembelajaran juga semakin intensif. Latihan soal dan tugas diberikan secara serentak di setiap mata pelajaran, membuat semua orang harus membuat otak mereka bekerja dua hingga tiga kali dari sebelumnya.

Setiap peserta didik harus memenuhi semua tugas yang dapat menunjang nilai UTS mereka nanti untuk dimasukan ke dalam rapor.

Selain nilai tugas materi, peserta didik juga harus memenuhi nilai tugas praktek. Jika ada tugas yang masih kosong saat menjalani UTS, nilai mereka di dalam rapor bisa jadi akan buruk.

Kelas 3-C sekarang melaksanakan praktek mata pelajaran kimia di lab kimia. Tetapi kali ini mereka bergabung dengan kelas sebelah dan melakukan praktek bersama-sama. 

Gevani dan yang lain tidak tau mengapa praktek mereka digabung tetapi mereka semua menurut, berjalan ke lab kimia yang besarnya hampir sama dengan aula bersama-sama. 

"Hari ini kita akan melakukan titrasi terhadap larutan asam oksalat oleh larutan KMnO4 hingga terjadi perubahan warna," ucap guru Kimia di tengah-tengah ruangan. 

"Saya sudah meminta kalian untuk membentuk kelompok berjumlah 4 orang tiap kelompoknya, sudah? Ada yang tidak punya kelompok?"

"Sudah pak~" seru semua orang bersamaan.

Guru kimia mengangguk puas. Dia menggoyang-goyangkan buret kosong di tangannya, "kalian bisa melihat step by step praktek yang akan kita lakukan di buku praktikum," 

Guru kimia itu kemudian mengambil satu botol larutan kalium permanganat dan menuangkannya dalam buret kosong yang dia pegang, "tetapi saya akan memberikan kalian contoh pengerjaannya sekali,"

Dengan cekatan, guru kimia itu melakukan tiap step praktek yang akan dikerjakan semua orang. Semua orang memperhatikan dengan baik hingga tidak ada suara selain suara air mendidih dari larutan yang akan dititrasi. 

Memegang cairan di dalam labu takar dan mengangkatnya hingga terlihat oleh semua orang, guru kimia berkata, "tugas kalian adalah melakukan titrasi sesuai step dengan jumlah anggota kelompok, kemudian tuliskan persamaan yang terjadi dan lakukan analisis kuanitatifnya di dalam buku laporan praktikum," 

Guru kimia melihat sekeliling sebelum bertanya, "paham?"

Dari 40 orang lebih, hanya sebagian yang menjawab, "paham" sementara sisanya hanya diam. Guru kimia hanya bisa menghela napas dan menyuruh peserta didiknya segera melakukan praktek.

"Kalau ada yang belum paham bisa ditanyakan, jangan sampai mecahin buret sama labu takarnya ya," ucapnya sambil berjalan berkeliling, memperhatikan tiap peserta didik yang mulai sibuk.

Gevani berada di paling pojok ruangan dan di sebelahnya adalah anak kelas sebelah.

Dia bukan anak yang mudah berkenalan dengan orang lain jadi dia tidak berkenalan atau semacamnya. Dia langsung fokus melakukan praktek dengan teman sekelompoknya.

"Ini kita langsung bikin empat apa satu dulu buat uji coba?" tanya Gevani.

"Coba!" tiga orang lainnya berkata bersamaan.

Gevani mengangguk, "oke,"

Tanpa banyak bicara, semua orang segera menyiapkan alat dan bahan yang mereka perlukan. Melakukan step-step dengan sempurna tanpa kesalahan dan menghasilkan larutan yang sama seperti yang dipegang guru kimia sebelumnya.

Semua orang menghela napas lega.

Gevani tersenyum tipis dan berkata, "oke sekarang buat tugasnya, udah ngerti caranya, kan?"