- 23 -

822 156 8
                                    

cw tw / accident , character death 

____________________________________________________

Sinar jingga menguasai langit, memantulkan panorama adiwarna¹ sebelum gelap mengambil alih.

¹: sangat cantik/sangat indah

Lalu lintas penuh dengan kendaraan beroda, suara gas yang diinjak atau klakson yang ditekan terdengar memenuhi pendengaran, tetapi seolah tidak ada yang terganggu, semua orang tetap melajukan kendaraan mereka menuju tujuan mereka masing-masing tanpa mengindahkan orang lain.

Di jalan yang tak begitu ramai, sebuah mobil suv berwarna hitam melaju dengan kecepatan konstan.

Dua orang dewasa yang duduk di kursi pengemudi dan menatap ke depan dengan tenang, dan seorang remaja muda duduk di kursi penumpang bagian belakang dan memandang ke luar dengan manik berseri.

"Ayah, kita mau ke mana?"

Orang yang duduk di kursi penumpang di depan menoleh ke belakang, wajahnya kecil dan cantik, matanya sayu dan lembut, dia tersenyum dan menjawab dengan suara bermain-main, "ke rumah baru~"

Remaja itu mengangkat kedua alisnya, "rumah baru? Kita mau pindah?!"

Orang itu bersenandung senang, "ya, katanya kamu pengen sekolah di Shappire, kan? Jadi hari ini kita lihat rumah tempat kita tinggal di sana,"

Pengemudi mobil tertawa tanpa menoleh ke belakang, dari kaca spion depan terlihat wajahnya yang tampan dan tegas dengan setitik kenakalan yang membuatnya awet muda.

Remaja itu membuka bibirnya dan berseru, "Kita mau pindah ke Dior?! Ayah sama papa serius?!"

Orang di kursi pengemudi tertawa kecil, mengulurkan tangannya dan mengelus pucuk kepala remaja yang memajukan badannya hingga ke depan itu dengan lembut, "serius sayang,"

"Hmm~ nama perusahaan udah pindah ke kakakmu, jadi papa sama ayah bisa nemenin kamu di sana,"

"Yeaay, ayah sama papa terbaik!! Norah sayang ayah papa,"

Papa Gevani, pengemudi mobil tertawa riang, "papa lebih sayang Norah~"

Gevani menggelengkan kepalanya, "Norah yang lebih sayang papa!"

Ayah Gevani terkekeh, "oke kalian sayang satu sama lain,"

Gevani menatap ayahnya, kemudian memajukan badannya dan mencium pipi ayahnya, "Norah juga sayang ayah!"

Ayah Gevani tersenyum lembut dan mengelus pipi Gevani, "kalau kamu sayang ayah, kamu harus tutup matamu sekarang,"

Gevani menatap ayahnya bingung, "kenapa?"

Ayah Gevani meniup wajahnya lembut, "bangun sayang, ayah dan papa minta maaf."

Huh?

Tiba-tiba, pandangannya menggelap, sedetik kemudian cahaya kembali menyerang penglihatannya.

Pemandangan di depannya berubah sepenuhnya.

Gevani masih duduk di kursi belakang, tetapi dia tak bisa menggerakkan badannya, indra pendengaran dan perasanya seolah terputus. Dia tidak merasakan apapun walaupun dari ujung kepalanya darah mengalir cukup deras, dia tidak mendengar apapun walaupun ada begitu banyak orang mengerubungi mobil.

Dia hanya bisa melihat.

Di bagian depan mobil, kedua orang tuanya saling berpegangan tangan dengan darah membalut jari-jari mereka.

Sebuah ranting pohon tebal menembus jendela sisi ayahnya hingga keluar ke sisi lain, membuat kedua orang tua Gevani meletakkan kepala mereka yang tak terlihat wajahnya di ranting pohon itu.

Gland Disorder『 Taegyu ABO 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang