[CHAPTER 27]

748 98 13
                                    

Bell pulang sekolah telah berbunyi. Semua murid pulang menuju rumah masing masing. Berbeda dengan panitia, yang sekarang tengah menata segalanya untuk besok.

Sekarang semuanya tengah disibukkan dengan tugas masing masing.

***

Sesampainya dirumah taehyung memutuskan langsung menuju kamarnya.

"Kau tidak lihat ini sudah jam berapa?"

Pertanyaan yang penuh penekanan itu. Membuat taehyung menghentikan langkahnya.

"Kau sungguh keterlaluan taehyung, disekolah membuat ulah!. Lalu sekarang pulang telat, kau tidak lihat ini sudah tengah malam. Dan kau baru pulang sekolah?!. Sungguh memalukan, jangan membuat malu nama keluarga taehyung"tegas sang appa. Yang sendiri tadi menunggu anaknya pulang.

Taehyung yang mendnegarnya memutar bola mata malas.
"Seharusnya, anda introspeksi diri. Kau yang mengajariku seperti ini, jangan terlalu berlebihan. Kau yang tidak pernah pulang kerumah saja aku tidak pernah ikut campur!"ujar taehyung, sedikit meninggikan suaranya.

"Mana sopan santun mu taehyung!!"

Bukannya takut mendengar bentakan sang ayah. Taehyung justru terkekeh.
"Aku malas berdebat"balasnya lalu hendak menuju kamar.

"Kau kira, aku tidak tau masalah mu disekolah? Kau benar benar membuatku malu!! Mencium gadis lain, disekolah!"

"Lalu kenapa? Apa urusannya denganmu?"balas taehyung menantang.

"Tentu saja itu urusanku!! Kau putraku, dan akan menjadi pewarisku"

Taehyung lagi lagi terkekeh. Mendengar panutan sang ayah. 'Anak katanya'  dan dengar 'pewaris' cih dia menampung taehyung hanya untuk dijadikan pewarisnya. Mendengarnya saja taehyung malas.
"Kau masih menganggap ku rupanya. Kukira kau tidak akan peduli, karena terlalu sibuk mengurusi para jalangmu itu"ujar taehyung sengit.

Ayah taehyung berjalan mendekat kearah sang anak. Dengan tatapan tajam nya. Sampai...

Plak

Bunyi tamparan menggema. Disepenjuru ruangan.

"Tutup mulutmu!!" bentak sang ayah.

"Cih, lihat kau memang seperti itu. Lagipula itu kenyataan kau selalu saja sibuk dengan jalangmu!! Minta aku hormati? Kau bahkan tidak pantas disebut ayah "balas taehyung, dengan penekanan dikata 'ayah', lalu pergi. Menuju kamarnya.

Disinilah taehyung sekarang. Sedang menikmati angin malam dibalkon kamarnya. Dengan ditemani segelas wine, dan sepuntung rokok, yang terselip di bibirnya. Menghisap dan menghembuskan asapnya.

Jangan kira taehyung anak yang nakal. Memang sedikit nakal sih, tapi taehyung tidak akan meminum wine, dan menghisap rokok, setiap harinya. Ia akan mengkonsumsi benda itu hanya untuk menenangkan pikirannya.

Taehyung memandang kosong kearah langit. Sungguh rasanya sangat melelahkan. Rasanya hidupnya berubah darastis. Bukan tanpa alasan taehyung tidak menghormati ayahnya.

Seperti yang dia bilang tadi. Ayahnya selalu bermain perempuan. Sehingga menyebabkan ibunya pergi untuk selama lamanya.
Dulu ibu taehyung sempat depresi, lalu ayahnya yang merasa bosan pun. Memilih bermain api dibelakang sang ibu, ayahnya selalu gonta ganti wanita. Sampai suatu hari ibunya mengetahui hubungan ayahnya. Ibunya yang kebetulan depresipun. Sangat terpukul, dan tidak berfikir panjang, dia mengakhiri hidupnya sendiri.

Perjuangan [Vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang