[EPILOG]

1.1K 99 16
                                    

"Ya semuanya benar"
.
.
.
.

"Eomma, appa, minahe... Dan Taehyung, aboji. Aku benar benar minta maaf. Semuanya benar, semua yang mereka katakan benar! Aku! Akulah pelakunya!"ungkap Jennie.
"Aku melakukan itu semua, karena aku selalu mendapatkan tekanan! Eomma selalu saja mencari cara agar aku dan jisoo bertengkar. Begitu juga appa, yang selalu ingin memanfaatkan ku, supaya bisa menghancurkan keluarga jisoo. Tapi aku tidak pernah mau, karena jisoo adalah sahabat baik ku. Dia selalu menemaniku disaat aku sedih maupun senang.
Sampai suatu hari, aku bertemu dengan pria yang sangat baik, tampan. Aku menyukainya, ia juga selalu mendekati ku. Tapi satu kejadian berhasil membuatku hancur begitu saja. Mengetahui pria yang aku cintai, ternyata mencintai sahabatku, ternyata ia mendekati ku hanya untuk mencari informasi tentang sahabatku. Aku berusaha merelakannya, walaupun itu sulit. Tapi eomma selalu saja menghasutku supaya membenci jisoo, dan aku karena aku sudah terlanjur kecewa pada jisoo, aku jadi menurutinya."ucap Jennie, dengan isakkan kecil.

"Kau ingat? Disaat aku mengatakan bahwa aku mencintai seorang pria?"tanyanya kepada jisoo.
"Pria itu adalah eunwoo. Aku begitu mencintainya. Dan kau tau alasan aku membencimu? Karena kau! Selalu mengambil apa yang aku mau! Mulai dari menjadi pemandu sorak, dan kau juga memenangkan lomba olimpiade. Aku juga pernah menyukai satu pria dan aku juga harus menerima kenyataan pahit, saat dia menyukaimu. Dan aku juga mencoba mengikhlaskannya, dan akupun bertemu eunwoo, dan aku berhasil melupakan pria itu. Tapi lagi lagi, eunwoo juga menyukaimu! Aku merasa selalu kalah saing denganmu. Belum lagi dorongan dari orang tuaku, yang selalu marah disaat kau selalu menang didalam rangka apapun"jelas Jennie.

"Aku tau aku salah. Kejadian itu terjadi, murni rencanaku. Tapi aku hanya ingin kau celaka, bukan meninggal. Dan kenapa aku punya fikiran seperti itu, karena jujur aku stres, hubunganku dan jogin, tidak sehat. Mengingat ia lebih dewasa dariku, ia selalu berbuat semaunya. Dan masih sampai sekarang!"tangis Jennie semakin menjadi. Terdengar begitu memilukan.
"Bahkan sampai sekarang aku masih bertanya tanya. Mengapa eomma dan appa begitu menentang persahabatanku dan jisoo"ucap Jennie.

Semua penghuni kantin, menatapnya sendu. Memang awalnya kesal, tapi setelah mengetahui alasan Jennie melakukanya, mereka sedikit iba. Jennie sepertinya tertekan.

Jisoo bahkan juga menangis, ia sedih melihat pertemanan mereka yang hancur. Ia juga punya fikiran yang sama seperti Jennie.
Mengapa eomma dan appanya menentang persahabatan mereka.

***

Angin malam yang sangat dingin, terus saja berhembus.

Seorang gadis, tengah menatap langit, dengan banyaknya bintang. Ia merasa lega sekarang, setidaknya ia bebas dari tuduhan, yang bahkan tidak pernah ia lakukan.

Ting.

Dering ponsel, mengalihkan perhatiannya.

Jennie

Jennie:

Bisa bertemu?
20:23

Soyaa:

Dimana?
20:24

Jennie:

Jembatan sungai han
20:25

Soyaa:

Hmm
20:26

Read

***

Perjuangan [Vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang