[CHAPTER 29]

725 101 7
                                    

Matahari yang cerah, yang begitu menerangi dunia. Kini tengah tenggelam, tergantikan dengan hari yang gelap, dan munculnya bulan.

"JISOO IRENE... CEPAT NANTI KALIAN TERLAMBAT"teriak sang ibu. Pada kedua anak gadisnya yang tengah bersiap siap.

Tak tak tak

Bunyi dentuman heels, yang tengah menuruni tangga. Mengalihkan fokus kedua, orang paru baya. Yang sendiri tadi menunggu.

"Wahh. Cantik sekali putri putri ku"ujar sang ibu. Menatap kedua putrinya dengan pandangan berbinar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang dipuji hanya menampilkan wajah biasa saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yang dipuji hanya menampilkan wajah biasa saja. Terlebih lagi sibungsu yang menatap dengan wajah datarnya. Keduanya masih kecewa dengan kedua orang tua mereka.

Melihat tidak ada respon sama sekali. Sang ibu hanya tersenyum pahit. Tidak ingin suasana jadi keruh. Sang ayah berinisiatif mengalihkan pembicaraan.

"Baiklah, jika semuanya sudah siap. Ayo kita berangkat sekarang"ajaknya. Yang langsung diangguki istrinya.

Dimobil hanya ada keheningan. Tidak ada yang tampak tertarik ingin membuka percakapan.

Jennie

Soyaa:

Selamat menikmati pertunjukan nanti, jennie-shi
19:20

Jisoo tersenyum miring. Sedang memikirkan bagaimana nanti reaksi para pecundang itu.

***

Disisi lain seorang gadis cantik. Yang mengenakan dress putihnya.  Tengah berada didalam mobil bersama kedua orang tuanya. Dia mengeryit saat melihat sebuah pesan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perjuangan [Vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang