[CHAPTER 21]

697 102 1
                                    

Pagi hari yang sangat segar, dan indah.

Jisoo memutuskan untuk berangkat sekolah lebih awal. Kenapa? Alasannya adalah orang tuanya akan pulang, dan ke sekolah. Masih ingatkan dengan ucapan kepala sekolah kemarin. Karena itu jisoo memutuskan berangkat awal, supaya tidak bertemu dengan orang tuanya dirumah, karena pasti jisoo akan diintrogasi oleh ayah dan ibunya.

Sesampainya disekolah, seperti biasa jisoo akan tertidur dimejanya.

Bel masuk telah berbunyi.

Dan itu sangat menganggu bagi jisoo, dia bahkan belum lama tidur.
Pelajaran pun dimulai. Dan sangat membosankan bagi jisoo.

Kringg kringg

Bel istirahat berbunyi, semua murid berhamburan menuju kantin. Kecuali jisoo yang dipanggil ke ruang kepala sekolah.

***

Sesampainya disana. Bisa jisoo lihat ada sang ayah dan ibunya. Tapi tunggu jisoo seperti mengenal dua orang yang duduk dihadapan ayah dan ibunya. Dan benar saja itu adalah ayah dan ibu Jennie.

Tanpa sepatah katapun jisoo langsung duduk dengan tatapan datarnya.
Tak lama pintu terbuka menampakan seorang gadis bermata kucing.

Jennie masuk. Dan membungkuk pada semua yang ada disana. Lalu duduk.

"Lihat bahkan kita tau siapa yang lebih sopan disini"desis ibu Jennie sinis.

Saat melihat perbedaan antara jisoo dan Jennie.

"Istriku benar, disini kita bisa melihat siapa yang salah. Di kasus pembuliyan ini, anak kami Jennie. Dia adalah gadis yang baik, patuh. Jadi tidak mungkin jika dia yang memulai pertengkaran"ujar ayah Jennie. Membela sang putri. Yang memang sudah tau kasus yang menimpa anaknya.

Jisoo yang melihatnya hanya memutar bola mata malas. Baik ibu anak, sampai ayahnya. Semuanya tukang drama. Pikir jisoo.

"Baiklah sekarang kita mulai saja. Jadi  seperti yang kita semua tau, jika jisoo dan Jennie terlibat kasus pembuliyan"jelas kepala sekolah.

"Dan bukan hanya itu, jisoo juga kedapatan mengunjungi club. Dan videonya tersebar. Itu membuat nama sekolah tercemar. Terlebih lagi jisoo hanya murid pindahan. Jadi disini jisoo memiliki dua kasus. Dimana itu kasus buly dan juga kasusunya yang mengunjungi club"jelas kepala sekolah  panjang lebar

"Nah kan memang benar pada dasarnya. Jisoo lah anak yang tidak benar, mengunjungi club? Yang benar saja. Gadis yang masih umur belasan sudah main diclub? Yaampun jika putriku yang seperti itu mungkin aku akan mengusrinya dari rumah, dan akan memutuskan hubungan dengannya"ujar ibu Jennie. Perkataannya mampu membuat Jennie memegang. Lain halnya dengan jisoo yang langsung tersenyum miring mendengarnya. Terlebih lagi melihat Jennie yang gugup.

"Aku mengaku, aku memang pergi keclub"jawab jisoo tenang.

"Wah nyalimu besar juga ya. Tapi itu bagus mengakui kesalahanmu"ucap ibu Jennie.

"Kau benar. Bagus aku mengakui kesalahanku, dari pada tidak mengakui dan sok suci"ujarnya sambila melihat kearah Jennie.
"Dan semua orang memang muna. Kalian menghukum ku karena mengunjungi club? Aku tidak yakin disini tidak ada yang tidak pernah keclub. Karena dari sebagian besar orang, jika ingin menenangkan pikiran pasti akan mengunjungi club. Dan untukmu nyonya yang terhormat. Kau yakin anggota keluargamu tidak pernah keclub?"semuanya terdiam mendengar ucapan jisoo.

Perjuangan [Vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang