[CHAPTER 24]

795 97 0
                                    

Krigg

Bell pulang sudah berbunyi, para siswa berhamburan menuju parkiran, untuk pulang.

Beda halnya dengan jisoo dan beberapa panitia lainnya yang masih sibuk mempersiapkan ulang tahun sekolah. Yang akan berlangsung 3 hari lagi. 

Semuanya sibuk dengan kegiatan masing masing. Sekarang jisoo tengah mengurus data data, yang akan mengikuti kegiatan yang berlangsung di pesta ulang tahun.

"Hm, sepertinya ini sudah benar" gumam jisoo. Saat melihat semua data sudah tersusun rapi. Cukup lelah rasanya, harus melihat satu persatu nama murid yang ikut, dan harus melihat kelasnya. Sungguh rasanya pusing, karena yang ikut bukan cuma 1 dua orang, melainkan banyak yang ikut.

"Jisoo sunbae. Bagaimana punya sunbae sudah selesai?" tanya Wonyoung. Yang merupakan adik tingkat jisoo. Yang kebetulan mempunyai bidang yang sama dengannya. Yaitu menyusun data para murid.

Jisoo membalasnya dengan anggukan.
"Sudah. Punyamu?"

"Hm, sudah"jawabnya antusias.

"Kalau begitu, ayo temui rowon saem"
Ajak jisoo. Dan diangguki oleh Wonyoung.

Saat mereka melalui koridor. Jisoo tidak sengaja melihat Jennie yang sedang berjalan dikoridor seorang diri.

"Eoh jisoo. Hai wonyoung?"sapa Jennie pada wonyoung, saat melihat nametag gadis itu.

"Hm, hay Jennie Sunbae"balas wonyoung membungkuk sopan.

"Berteman dengan junior eoh? Sudah tidak punya teman lagi ya? Makanya berteman dengan junior. Huhu kasihan sekali"ucap Jennie mengejek.

"Kau sendiri? Mana temanmu itu hm? Dan dimana kekasih tercinta mu itu? Jangan mengurus urusan orang lain. Cukup urusi saja dirimu. Jaga kekasih dan juga temanmu itu, takutnya malah menghilang. Dan satu hal yang harus kau tau, aku berteman atau pun tidak itu tidak ada pengaruhnya. Karena aku mampu bertahan walau hanya seorang diri. Bukan malah berlindung dibalik orang lain."ucap jisoo menatap Jennie tersenyum miring. Lalu pergi meninggalkan Jennie, yang sudah mengerang kesal.
Wonyoung yang melihatnya hanya diam, karena tidak ingin terlalu ikut campur.

***

Sekarang semua panitia akhirnya diperbolehkan pulang, karena memang hari sudah semakin larut.

"Ji. Kau membawa mobil"tanya jungkook. Saat melihat jisoo berjalan menuju parkiran.

Jisoo hanya mengsnggukan kepalanya.

"Ekm, begini boleh aku menumpang? Mobilku ban nya pecah, dan kemungkinan akan kelar malam, karena tukang perbaiki nya bahkan belum datang"jelas jungkook yang merasa tidak enak kepada jisoo. Oh ayolah, seorang lelaki meminta tumpangan, sungguh rasanya jungkook malu.

"Hm, boleh"ujar jisoo. Lalu masuk kedalam mobilnya, diikuti oleh jungkook.

Didalam mobil tidak ada yang berbicara, hanya alunan musik saja yang terdengar.

"Rumahmu?" tanya jisoo yang sedang fokus menyetir.

"Eoh? Bisa tolong antarkan aku, ke apartemen yang dekat taman kota"jawab jungkook.

Jisoo mengeryit heran, apa jungkook tinggal di apartemen? Pikir jisoo. Tapi jisoo tidak ambil pusing dan memilih mengikuti ucapan jungkook.

Sekarang keduanya sudah sampai, didepan gedung tinggi. Yaitu apartemen yang Jungkook maksud. Jika dilihat dari luar ini apartemen khusu kelas atas. Yang isinya orang kaya semua.

Perjuangan [Vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang