01 ⊹ Murid Pindahan

1.4K 82 17
                                    

Haloo semuanya...
ketemu cerita ini dari jalur apa?

salam kenal ya buat kalian semua, buat yang belum kenal you can call me Ra, oke?

Kalau ada waktu jangan lupa mampir ke cerita ku yang lain ya ><

sebelum mulai baca jangan lupa add cerita ini ke your library and pencet bintang di bawah

always be happy kalian 💗

semoga bisa bertahan di cerita ini hingga akhir....

••••

"Mereka itu nyata hanya saja tidak semua orang bisa melihatnya."
-Nazera-

⊹⊹⊹

Gadis berumur 17 tahun yang tengah mengenakan seragam SMA barunya, kini tengah berjalan dengan santai di lorong kelas.

Memegang tas ransel berwarna biru laut dengan mata yang terus melihat ke depan.

tok...tok..tok...

ia mengetuk pintu terlebih dahulu ketika sampai di depan kelas IPS 2.

Setelah dipersilahkan masuk oleh guru wali kelas barunya, Gadis dengan rambut yang dikuncir bak ekor kuda itu memasuki kelas

"Nah, Anak-anak kalian hari ini kedatangan murid baru pindahan dari SMA Melati, semoga kalian bisa berteman dengan akrab ya" ucap Bu Ciya selaku wali kelas IPS 2.

Para siswa penghuni IPS 2 itu tersenyum ramah ke arah gadis ini menyambutnya dengan hangat.

bahkan, bukan hanya manusianya saja melainkan juga para penghuni yang lain.

mereka sama-sama menyambut gadis ini dengan baik.

"silahkan perkenalkan diri kamu kepada teman-teman barumu" suruh Bu Ciya kepada gadis ini.

"Haloo semuanya, perkenalkan aku Nazera Namara, you can call me Zera"

"haii Zera!" sapa mereka hangat di sambut dengan senyuman manis oleh Zera.

"wih penghuni baru nih, cantik euy'

"neng geulis udah punya pacar belum neng? Sabi lah pacaran sama om poci"

"duh Zera cantik banget, kayaknya jadi istri kedua mas poci cocok ga sih Zer?"

deg!

senyum manis di bibir Zera langsung pudar mendengar ucapan yang keluar dari mulut setan-setan di kelas ini.

plis deh! baru juga di puji mereka menyambut dirinya dengan baik, sekarang kok udah godain Zera aja!

"gapapa Zer, nasib jadi cewe cantik ya gini, sampai di dunia setan pun lu tetap digodain" batin Zera menyemangati dirinya sendiri.

Entah seperti apa hari-harinya nanti dia berharap semoga kewarasan itu masih menjadi miliknya.

⊹⊹⊹⊹

Bel Pulang telah berbunyi dan para siswa sudah mulai pergi meninggalkan Zera yang tengah menelungkupkan kedua tangan nya di atas meja memegangi telinga dan menutup matanya.

Namun percuma saja, dirinya masih terus mendengar curhatan dari perempuan bergaun putih dengan wajah yang sangat pucat.

Setan ini terus menangis walau tidak bisa mengeluarkan air mata.

"gue sedih ga bisa nyelamatin album bias gue yang kebakar hiksss" adu setan itu kepada Zera.

"dasar bodoh! bukannya mikirin hidup lu malah mikirin album bias lu!" batin Zera kesal

"kok lu jahat banget sih Zer bilang gitu ke guee hiksss...i-itu tuh kado terakhir dari mantan gue tau!" omel perempuan itu.

Ruhana Diantha. perempuan yang katanya meninggal karena tenggelam di hari ulangtahunnya itu terlihat sangat cantik diantara setan yang lain karena hanya dirinya di kelas ini yang meninggal tanpa meninggalkan bekas luka.

Zera yang sudah sangat lelah menghadapi setan kelas ini memasukkan buku-bukunya dan segera pergi meninggalkan Ruha dan teman-temannya.

"serah lu! gue mau pulang! jangan ada yang ikut! awas aja ye lu semua!" peringat Zera kepada hampir 50 setan di kelas itu termasuk Ruhana.

Ruhana berteriak kesal karena ditinggal gitu aja oleh Zera.

⊹⊹⊹⊹⊹

Zera menyusuri koridor dengan memakai Earphone, Dirinya sudah sangat lelah mendengarkan drama para setan di sekolah ini yang tak ada habisnya.

bayangkan saja selama jam pelajaran berlangsung dirinya bukannya  mendengarkan penjelasan guru melainkan mendengarkan cerita Ruhana dan Mba Kunti dari A hingga Z yang tak ada habisnya.

dia yakin telinganya sekarang sudah sangat memerah.

Suara nyanyian terdengar merdu dan indah di telinga Zera namun, sangat berbanding terbalik dengan apa yang ia lihat.

sepanjang koridor Zera melihat banyak sekali 'mereka' yang menunjukkan diri dengan wujud yang sudah tidak utuh.

Zera heran, sebenarnya apa yang terjadi hingga di sekolah ini banyak sekali 'mereka' nya? tidak seperti di sekolahnya dulu.

Walau Zera yakin di semua tempat pasti ada 'mereka' tapi Zera heran di sini sangat banyak dan ramai sekali tidak seperti di tempat yang lain.

••••

oke sampai sini dulu ya buat part awal hehe

gimana pendapat kalian untuk part pertama ini?

kalau ada kritik dan saran bisa komen di sini ya 😉

see you in the next chapter...

NAZERA [ Hiatus  ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang