Assalamualaikum Reramoy 🌻
Raa kembali membawa kelanjutan cerita ini 🦋
HAPPY READING AND LET'S VOTE AND COMMENT!!
•••
kau tau? Bumi ini terlalu indah jika hanya diisi oleh orang baik
•••
Mata Zera pun terpejam bersamaan dengan samurai yang hendak mengenai Zera namun di hentikan oleh seseorang yang baru datang.
Kalau saja orang itu tidak ada pasti darah sudah mengalir dari tubuh Zera saat ini.
⊹ ⊹ ⊹
"Zer...Zera..... heii..." Zera merasa pundaknya di goyangkan oleh seseorang, gadis itu pun mulai mengerjap, ia sedikit meringis kala merasakan kepalanya sangatlah pusing.
Pemandangan yang pertama kali ia lihat, bukan tempat gelap seperti tadi melainkan gadis seumuran dengannya yang tengah duduk di sampingnya dengan tatapan khawatir.
"Akhirnya bangun juga lo, susah banget sih lo di banguninnya? Lo ga lagi pingsan kan dari tadi?" tanya gadis itu beruntun seraya memeriksa suhu tubuh Zera.
Zera menggeliat seraya merubah posisinya menjadi duduk dengan sempurna. Kepalanya sangatlah berat dan ia merasa tubuhnya sangatlah lelah.
"Emang gue dari tadi ngapain?" tanya Zera bingung saat menyadari dirinya ada di kelasnya dan kondisi kelas yang tengah ramai lantaran jamkos.
Seingatnya tadi, ia bukan disini. Tadi ia berada di ruangan gelap itu kan? lalu, bagaimana bisa dia ada disini?
"ngapain lo bilang? Lo dari tadi tidur anjr, gue nyuruh lo istirahat bukan tidur kek orang pingsan gini Zer. Bikin panik orang aja lu."
Zera menaikkan satu alisnya "ha? kapan lu nyuruh gue istirahat Ran?," tanya Zera kepada gadis yang menjabat sebagai Bendahara osis di sekolahnya ini.
Maharani atau kerap disapa Rani menghembuskan nafas sebelum menjawab pertanyaan Zera, nih orang tidur apa mati suri sih?
"Tadi lah yakali tahun kemarin. Oh iya obat yang tadi gue kasih udah lo minum?"
lagi-lagi Zera tak paham dengan ucapan gadis di depannya ini "Obat? obat apaan? gue gak inget tuh Lo ngasih obat, dan emang tadi kita ketemu selain pas upacara?"
Rani menepuk jidatnya pelan, merasa pening menghadapi Zera yang tiba-tiba hilang ingatan. Melirik teman kelas Zera yang tengah menggelar konser dadakan sebentar sebelum kembali menjawab pertanyaan Zera.
"iyaa princess Nazera yang cantik jelita tapi lebih lucuan gue, kan tadi kita ketemu di koridor yang gak jauh dari uks. Gue panggil-panggil karena mau ngasih obat penurun demam, tadi tubuh lo habis pingsan panas banget anjr"
"Untung sekarang udah mendingan. Lo harusnya berterima kasih sih ke gue yang udah nganter lo kesini sekaligus ngasih obat dari Alby, jarang-jarang kan ada anak osis sebaik gue di sekolah ini?" Zera menyimak setiap ucapan yang keluar dari bibir Rani.
Bendahara osis yang terkenal judes namun parasnya yang tak main-main itu membuat beberapa kaum Adam di kelas Zera menatap kagum ke arahnya.
Namun tatapan memuja mereka terganti dengan cengiran kala, Enzir selaku Abang Rani menatap tajam ke arah mereka.
Gadis itu pun mengangguk, memilih meng- iyakan kejadian yang menurutnya aneh dan janggal ini. "Oke thanks Ran buat kebaikan hati lo, ntar gue cari dah obatnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
NAZERA [ Hiatus ]
TerrorHanya rasa tekad dan keberanian yang ada. urusan selamat atau tidak itu bonus. Niatnya mau nutup, tapi kok malah makin berurusan sama mereka? Ketika realita berbanding terbalik dengan keinginan, di situlah semua berjalan tanpa rencana. Berawal tak s...