Semilir angin menjelang Maghrib dengan langit sore yang dihiasi dengan sinar redup sang mentari menciptakan kesan damai dan sejuk secara bersamaan.
di sambut dengan tawa riang anak-anak yang sedang bermain saat dirinya menginjakkan kaki di Desa sang Dewi, membuat hatinya sedikit menghangat.
"Zera-Zera kita mau kemana? Itu mereka lagi main apa? kok seru banget sih Zer, Zera ayo main sama mereka yuk, pasti seru banget zer!" Ruha yang terbang di samping Zera seraya menatap anak-anak yang sedang bermain mainan tradisional khas pulau Jawa itu memekik senang.
sungguh! baru kali ini Ruha melihat pemandangan tenang dan senyum tulus hanya karena hal sederhana. ternyata hidup di kampung tuh seru juga ya batin Ruha.
Zera memutar bola matanya malas, sungguh nih setan tuh dulunya ga pernah ke kampung apa?
"OMAIGAT ZERAAA!! ITU MEREKA MAKAN APAA?? ITU APA ZER? ITU COKELAT-COKELAT APA ZERA? ITU COKELAT? TAPI COKELAT GA KAYAK GITU DEH! ITU APA?? RUHA MAU MAKAN JUGA DONGG!! ZERA AYO BELI ITU YUK ZER!!" tanya Ruhana kepo saat dirinya melihat ibu-ibu sedang makan di depan rumah seraya mengawasi anak-anak mereka.
Ruhana yang sudah terlanjur kepo mendekati ibu-ibu itu dan melihat makanan itu seraya memperhatikannya "eh mba Zera baru pulang" sapa ibu-ibu itu disambut dengan anggukan dengan senyum ramah oleh Zera.
"ih lucu banget makanannya, ini pasti manis kayak Ruha" Ucap Ruhana seraya mencoba memegang makanan itu namun selalu saja meleset, ah lupa kan dirinya hantu!
"hehehe iya Bu, tadi lagi ga ada angkot soalnya, Zera permisi dulu ya Bu, udah di tungguin bunda" pamit Zera seraya melanjutkan jalannya itu meninggalkan Ruhana dengan segala kekepoan nya.
sungguh! Zera merasa seperti membawa anak kecil saja walau orang-orang tidak bisa melihatnya tapi ah jangan sampai! Zera harap orang-orang tidak ada yang bisa melihat setan baru yang ia kenal itu atau bisa dipastikan akan sangat depresot.
"EH ZERA...ZERA TUNGGUIN RUHA!!" Setan cantik itu segera mengejar Zera yang berjalan meninggalkan dirinya "ZERAA ITU BENERAN COKELAT? MEREK TERBARU YA? TAPI ZERA ITU--"
"ITU TUH DODOL RU DO-DOL!" Pekik Zera yang sudah sangat kesal. untung saja dirinya sudah mulai memasuki pekarangan rumah besar di pojok sekaligus belakang kampung yang di sekelilingnya tertanam berbagai jenis pohon.
di sini sepi dan sedikit menjauh dari area perkampungan.
Rumah dengan nuansa tenang, damai sekaligus ngeri-ngeri sedap itu menjadi rumah Zera sekarang. Rumah peninggalan kakek Zera yang sudah tiada berapa tahun silam.
"Ooo itu dodol, emang dodol sama cokelat itu ada bedanya Zer?" Zera menatap ruhana dengan tatapan sangat kesal. kenapa setan se-remaja Ruhana tidak tau kalau makanan itu tuh dodol sih!
"Woy bocah! jelas-jelas dodol sama cokelat itu beda!" sewot hantu Noni Belanda yang sedang nangkring di bawah pohon dengan 5 hantu anak kecil yang lain, ah rupanya mereka sedang piknik kecil-kecilan.
4 hantu anak kecil dengan berbagai luka di tubuh mereka itu mengangguk-angguk seraya tersenyum remeh ke arah Ruhana.
"Noh Ru! dia aja paham masa elu engga sih!" Ruhana menekuk bibirnya ke bawah, kenapa manusia satu ini suka sekali membeda-bedakan dia dengan setan lain sih? dikira ga kit ati apa!?
"udah ya gue pulang dulu, byee" pamit Zera seraya berjalan memasuki gerbang rumah miliknya. "Eh Zera! Ruha mau ikut main ke rumah Zera dong! ZERAA...RUHA MAU LIHAT PHOTO CARD NCT PUNYANYA ZERA! ZERA!! RUHA--"
"BERISIK! ANAK KECIL GA BOLEH MASUK!" bentak penunggu di depan rumah Zera.
Ruhana menatap ke arahnya dengan tatapan sebal dan tidak suka "husstt! yang udah tua ga boleh teriak-teriak! berisik juga tau!." ucap Ruhana seraya menatap ke bangunan atas, tepat di kamar Zera.
Lampu kamar gadis itu sudah menyala dan menampilkan Zera yang tengah menutup jendela kamarnya kemudian berlalu pergi untuk segera mandi.
meninggalkan Ruhana dengan senyuman manis karena 'teman' barunya itu sudah sampai rumah dengan selamat.
tugas mengantar Zera sudah selesai dan setan berambut sepinggang ini berniat pulang, toh dirinya tidak bisa masuk ke rumah Zera juga tanpa ada yang mengundangnya.
"Aduh, siapa nih geulis pisan euy, neng Ruha ga bisa masuk ya, kalau gitu Eneng temenin akang aja sini"
"Enak aja lu! Ruha ga cocok sama lu! Ruha itu lebih cocok sama gue! sini Ruha jadi istrinya mas aja sini"
"dih dih mana mau setan secantik Ruhana mau sama setan item, dekil, banyak luka kek lu"
"dih dih daripada elu! udah muka item ga bisa gerak lagi, bisanya loncat-loncat doang, mana mau Ruha sama elu"
"diam lu berdua! berisik! gangguin calon istri gue aja"
kedua setan dan Ruhana menatap ke arah sumber suara, sosok anak kecil umur 7 tahun dengan luka di mata dengan tangan yang membawa sepucuk mawar.
•••
haii aku kembali nih hehehe..
gimana part ini?
kalau ada keritik dan saran bisa komen di sini ya 👉🏻
Pencet bintang di bawah dulu yuk Sebelum lanjut
komen "Next Ra" disini juga ya 👉🏻
bye byee...se you next chapter
•••
-16 Januari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
NAZERA [ Hiatus ]
HororHanya rasa tekad dan keberanian yang ada. urusan selamat atau tidak itu bonus. Niatnya mau nutup, tapi kok malah makin berurusan sama mereka? Ketika realita berbanding terbalik dengan keinginan, di situlah semua berjalan tanpa rencana. Berawal tak s...