02 ⊹ ngeselin

591 65 14
                                    

Hai hai haii aku kembali

sebelum mulai baca jangan lupa vote, komen and let's follow my akun ><

enjoy the my story 😉

⊹⊹⊹⊹

"Hargai, dan percayalah bahwa mereka itu ada karena mereka itu benar-benar mirip dengan kita."

-Nazera Namara Izakaya-

⊹⊹⊹⊹

Zera terus membaca do'a dalam hati ketika di sekolah ini semakin ramai dengan 'mereka'.

bahkan, Zera tidak bertemu dengan manusia sedikitpun saat keluar dari kelas. Sepertinya, mereka sudah pada pulang.

Zera terus berjalan dengan terburu-buru tidak peduli dengan apa yang ada di sekitarnya.

dia terus membaca do'a dan memegang tali tas ranselnya kuat-kuat.

"bunda Zera takut!" teriak Zera dalam hati.

bulu kuduknya sudah meremang, dan jantung nya yang tiba-tiba berdisko ria.

"AAAAAA!" teriak Zera kaget ketika ada sesosok Perempuan dengan muka sebelah kiri yang meleleh tiba-tiba saja berdiri di depan Zera.

"DASAR SETAN! ngagetin aja lu anjr" Amuk Zera sambil memegangi jantungnya.

Rasanya jantung Zera mau copot saja. jika tidak ia pegangi.

"hihihihi kamu bisa lihat saya ya? kalau gitu tolongin saya dong cantik, nanti saya kasih kamu cogan deh, gimana?" tawar perempuan itu dengan tawa.

namun, ketika perempuan itu tertawa malah mengeluarkan Cairan merah dari mulutnya. Darah.

Zera bergidik ngeri dan langsung berlari meninggalkan perempuan itu.

"eh eh kamu mau kemana? tolongin saya dulu!, kamu ga mau dapet cogan?"

Zera berdecih dan berbalik "Sorry! ga butuh! cowok-cowok tanpa bantuan lu pun udah ngantri ke gue ye!" teriak Zera dan segera berlari pergi.

Perempuan itu menekuk bibirnya kebawah melihat Zera dan terbang kemudian hilang entah kemana.

⊹⊹⊹

Di depan halte, Zera duduk di sana menunggu ada angkot yang lewat kemari.

Seperti biasa, gadis itu selalu pulang dan pergi dengan menaiki angkot atau bus sekolah.

Sudah hampir 30 menit gadis itu berdiri di sana sendirian. Namun, selama itu pula tidak ada angkot satupun yang lewat.

"Duh, mana sih lama banget" omel gadis itu seraya terus melihat ke arah jalan dan jam tangan miliknya.

di sini ia benar-benar duduk sendirian, tidak ada siapapun, baik itu manusia maupun 'mereka'.

"apa gue jalan kaki aja ya? gundulmu Zer! lu kira rumah lu Deket apa" celetuk gadis itu pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba saja di depannya berhenti sebuah angkot sesuai dengan yang ia tunggu-tunggu.

namun, aura di dalam angkot itu berbeda, Zera bisa merasakannya.

Ada beberapa penumpang di dalamnya, sekitar dua ibu-ibu yang sepertinya baru pulang dari pasar, satu anak kecil SD, dan tiga laki-laki.

Zera tidak mempedulikannya. toh, ia sudah menunggu angkot ini hampir 30 menit.

Zera berdiri dan hendak memasuki angkot itu namun tiba-tiba saja

"DUAR! ZERA!"

"ALLAHUAKBAR BUNDA!" lagi, lagi Zera berteriak kaget saat gadis itu di kagetkan dengan kehadiran Ruhana yang secara tiba-tiba.

"HAHAHAHA! kamu kaget ya zer?" tanya Ruhana yang tertawa ngakak melihat ekspresi Zera yang terlampau lucu bagi dirinya.

"ISH! APAAAN SIH LU RU? Ngagetin orang aja!" omel Zera terlampau kesal dengan Ruhana.

Sudah cukup! dirinya mau pulang! berada di lingkungan seperti ini benar-benar membuatnya senam jantung saja!

"Hihihihi Ruha mau ikut Zera dong! boleh ya? ya? ya? boleh?" tanya Ruhana memaksa.

Zera berbalik dan menatap ke arah jalan raya hendak menaiki angkot tadi namun nihil, di sana sudah tidak ada angkot, mungkin angkotnya sudah berangkat karena terlalu lama menunggu Zera masuk.

"TUH KAN! GARA-GARA LU RU, ANGKOTNYA PERGI! TAU AH GUE NGAMBEK SAMA LU!" omel gadis bermarga Izakaya itu dan berjalan pergi meninggalkan Ruhana dengan suasana hati yang sangat kesal.

"ZERA!! TUNGGUIN RUHA!" teriak Ruha dan segera menyusul Zera dengan terbang.

Ruhana tertawa melihat tingkah Zera waktu ngambek dengan dirinya, tidak mau menoleh saat ia panggil dan berpura-pura tidak melihat kehadiran dirinya.

Zera terus berjalan sambil menggerutu tidak jelas, Orang-orang yang berlalu lalang di samping Zera melihat Zera sambil bergidik ngeri

mereka berpikir jika Zera berbicara dan bertingkah tidak jelas sendirian padahal di mata Zera ia sedang bersama Ruhana.

Di satu sisi Ruhana sangat bersyukur karena ia datang di waktu yang pas. Telat sedetik saja ia tidak bisa membayangkan bagaimana nasib zera hari ini.

⊹⊹⊹

komen 'next' di sini dulu yuk 😉

jangan lupa pencet bintang di bawah bestie

bye...byee...

see you in the next chapter.

•••

-06 Januari 2023-

NAZERA [ Hiatus  ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang