20 ⊹ Oleh-oleh hantu?

167 28 8
                                    

Hai...Hai...Haii...aku kembali 🦋

Sebelum baca, vote dan follow akun raa dulu!!

Sudah di follow dan vote?

kalau sudah, happy reading semoga suka 🦋

•••

"Larangan mu adalah tantangan bagiku"-Nazera Namara Izakaya.

....

"Gagal sekali nggak akan bikin lo mati kan?" -AuthorRaaa.

•••

"Nulis Puisi di atas genteng.
Eh puisinya kecelup air asem.
Eh kawan, ditungguin nggak dateng, Ternyata Bu Gendis lagi absen," celetuk Ranzel yang baru saja datang dengan beberapa lembar kertas di tangannya.

"Wah Mang Jono kalau masuk teh ketuk pintu. Ucap salam gitu. Malah mantun. Ketahuan nggak pernah sholat lo ya?" Balas Yasda, nyelekit.

Kini kelas IPS 2 tengah dilanda jam kosong, lantaran Bu Gendis selaku guru sejarah tidak kunjung datang.

Mereka pun sibuk membaca materi yang telah lalu, tanpa mengeluarkan sepatah kata. Dan secara tiba-tiba cowok tengil ini datang dengan pantun yang menggema di sudut kelas.

Yang di tungguin Bu Gendis eh yang datang malah si Ranzel. "Sotoy amat lo kulit pisang. Meragukan keimanan mas Ranzel, si paling lucu anak Mak bapak gue ya lo!"

Gilo selaku ketua kelas paling waras di sini pun menghembuskan nafas panjang. "Lo mau ngapain ke sini, Jamilah?" tanyanya memotong ucapan Yasda yang hendak menjawab Ranzel.

Ranzel memberikan lembaran kertas itu ke arah Gilo. "Tugas lo semua dari Bu Gendis." Gilo manggut-manggut memahami tugas di tangannya.

"Dah, gue pamit dulu yee. Bye-byee neng Zera pacarnya Alby," Pamit Ranzel yang malah melambaikan tangan ke arah Zera.

Selepas kepergian Ranzel. Gilo membacakan tugas dari Bu Gendis. Dimana mereka harus membentuk kelompok minimal dua orang, sesuai dengan nama-nama yang sudah beliau kelompokkan. "Oke, gue bacain ye nama-namanya" Ucap Gilo lantang, yang langsung mendapat perhatian dari teman-temannya.

"Pertama ada-Wah nggak bener nih. Apa-apaan ini?, mana ada gue satu kelompok sama Mak Lampir. Yang bener aja anjoy," gerutu Gilo sambil membolak-balikkan kertasnya.

"Gini nih. Gue yakin banget lo satu kelompok sama Yura kan?" tebak Warhas tepat sasaran.

Yura yang merasa terpanggil itu mendengus kesal. "Mimpi apa gue semalem sampai satu kelompok sama setan kelas kakap kek lo," ucapnya kesal seraya menelungkup kan tangannya di atas meja dan mencoba tidur.

"Enggak usah geer ye lo mak lampir, gue juga kagak mau satu kelompok sama setan betina kek lo," dengus Gilo.

Gilo dan Yura memang gemar sekali berantem. Keduanya sudah seperti Tom and Jerry. Setiap ketemu pasti akan selalu berantem. Namun, terkadang keduanya suka sekali mencontek satu sama lain. Saat salah satu dari mereka lupa mengerjakannya.

"Dah, hancur dah tuh nilai gue gara-gara satu kelompok sama lo," ucap yura yang sudah negatif thinking 100%.

Gilo tak lagi menanggapi Yura, Lelaki itu melanjutkan membaca lembaran di tangannya. Menyebutkan semua nama teman-temannya. "Terakhir, ada Zera sama Kavi. Terakhir ngumpulin ini Minggu depan. Awas lo pada sampai belum kelar. Gue gibeng kalian!" ancam Gilo dan kembali ke mejanya untuk melanjutkan membaca buku.

NAZERA [ Hiatus  ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang