Don't forget to follow me, vote and komen!..
•••
"Dunia makin kesini makin kesana, apa gue buka jasa pindah planet aja, ya?"
-Ranzeldra Reygan Afkar-
•••
Waktu menunjukkan pukul 22 : 00 saat motor hitam milik Alby berhenti tepat di depan rumah Zera. "Thanks udah nganter Al," ucap Zera dijawab anggukan kepala oleh Alby.
Alby terlihat membuka helm full face miliknya, mengambil kantung plastik putih di depannya dan memberikan kantung plastik itu pada Zera. "Buat orang rumah," ucap Alby namun tak kunjung diterima oleh Zera.
Gadis dengan rambut yang dibiarkan terurai itu tak langsung menjawab. Ia lebih memilih menoleh ke arah rumah yang nampak sepi dari arah luar. "Tapi nggak ada siapa-siapa di rumah."
"Lah, orang tua lo kemana?"
"Mama udah berangkat kerja lagi. Papa belum sempet pulang ke rumah. Terus kalau bunda lagi di rumah saudaranya," jawab gadis bernama tengah Namara itu.
"Kalau satpam rumah lo yang disini kemana? tumben sepi bener," tanya Alby sembari menunjuk tempat biasa satpam rumah Zera berjaga.
"Oh kalau mang Wiro kemarin izin sama gue buat pulang kampung, katanya kambing tetangganya ada yang lahiran jadi dia mudik dulu."
"Ha?" beo Alby tak mengerti, yang lahiran kan kambing tetangganya ya kok yang pulkam malah mang Wiro? apa hubungannya mang Wiro sama kambing tetangganya yang tengah melahirkan itu?
"Bingung kan lo? gue aja juga heran. Kok bisa-bisanya kemarin gue ikutan terharu pas denger kabar kambingnya lahiran. Mana kambing tetangganya lagi njr," cerita Zera dengan nada kesal, bingung dan tak mengerti yang menjadi satu.
Alby tersenyum tipis melihat ekspresi kesal dan bingung diwajah Zera. "Gimana lo ga terharu orang satu spesies sama lo," canda Alby yang malah mendapat geplakan dari Zera.
"Ngawur lo kebangetan ye Al!" Alby terkekeh sembari terus memaksa Zera mengambil kantung plastik putih itu.
"Buat temen lo yang lain aje, takutnya ga habis kalau gue ambil." Alby menggeleng sembari menunjuk kantung plastik putih lain di depannya itu. "Ranzel sama Zennan udah gue beliin. Ambil aje buat nyemil." Mau tak mau Zera mengambil martabak yang masih hangat itu.
"Eh jadi lo sendirian di rumah?" tanya Alby sembari memperhatikan rumah Zera. Zera mengangguk, "Semalem doang, besok malem bunda udah pulang."
"Ya ga gitu Zer, Masalahnya malam ini lo sendirian di sini?"
"Ya mau gimane lagi, mau sama siape lagi emangnya?"
Alby menghembuskan nafas panjang, "Gue anterin ke rumah Kavia aje gimana? Ntar gue yang bilang."
Zera menggeleng, "Nggak perlu, gue udah biasa di rumah sendiri."
"Ga gitu Zera, masalahnya keadaannya sekarang kan lagi beda. Lo tau sendiri kan temen kita banyak yang meninggal tiba-tiba? Tahun-tahun lalu senior kita, kemarin Renna terus sekarang Bang Nio. Kan bisa jadi korban selanjutnya itu salah satu dari kita ber-enam," ucap Alby yang terdengar dengan nada berbeda di telinga Zera.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAZERA [ Hiatus ]
HorrorHanya rasa tekad dan keberanian yang ada. urusan selamat atau tidak itu bonus. Niatnya mau nutup, tapi kok malah makin berurusan sama mereka? Ketika realita berbanding terbalik dengan keinginan, di situlah semua berjalan tanpa rencana. Berawal tak s...