Terimakasih untuk kalian yang mau bertahan dengan cerita dan kisah kalian!
Mari kita berpetualang mencari semua jawaban dari semua teka-teki di chapter-chapter sebelumnya, Happy Reading semoga suka dan jangan lupa tinggalkan jejak.
•••
"Perhatianmu begitu manis, seolah dunia menciptakanmu hanya untukku."
•••
Keheningan menyapa meja lantai dua salah satu Cafe yang diisi oleh keenam murid SMAWAN. Sejak kejadian di taman tadi mereka berenam memutuskan untuk bertemu kembali dan membicarakan masalah yang sama, tentunya di luar area sekolah.
Antariksa sibuk mengotak-atik layar laptopnya, Kavia dan Zennan sibuk mengerjakan tugas mereka, Ranzel tengah sibuk melakukan live Instagram dan Alby, Zera tengah sibuk memikirkan jawaban dari teka-teki yang terlalu abu-abu ini.
Berulang kali terlihat Alby mencoret-coret Buku Catatan miliknya demi membuat tebakan untuk semua yang telah terjadi.
"Ck, kalau kayak gini ceritanya udah nggak berani sendirian njr gue," celetuk Ranzel kala lelaki itu mematikan live nya. "Iye deh si paling penakut," sahut Zennan sembari asik menuliskan jawaban.
"Bener ini Nan! bayangin dah, Lo lagi di kamar mandi nih terus tiba-tiba ada yang nodongin pisau tepat di leher lo gimana?"
"Halu Lo ketinggian Ran," sahut Zera.
Ranzel menggeleng, ia tidak halu itu semua hanya bayangan yang sedari tadi berputar dibenaknya jikalau ia sendirian nanti.
"Gimana Bang? Nemu sesuatu?" tanya Alby pada Antariksa yang tengah mencoba mencari tahu tentang sekolah mereka. Antariksa menggeleng namun tak kunjung menyerah.
"Bener-bener ya Renna, udah nggak ada tapi bikin kita jadi takut gini." Ranzel berdesis mendengar gumaman Kavia. "Menurut lo semua, bener gak sih kalau Renna tuh di bunuh bukan bunuh diri?" lanjut gadis itu.
Keempat lelaki di sana mengangguk tanpa pikir panjang, "Tau dari mana kalau Renna di bunuh?" tanya Zera.
"Dia sendiri yang bilang waktu masuk ke lo," jawab Alby sembari meminum minuman pesanannya.
"Ntah kenapa gue kok nggak yakin ya yang masuk ke gue itu Renna." Zennan dan Ranzel melirik Zera dengan pandangan terkejut.
"Kalau bener Renna, harusnya dia nggak sampai bikin gue sakit. Kayaknya bukan Renna deh," pikir Zera sembari menggaruk pelipisnya.
"Terus Saha neng?" tanya Alby menimpali.
Zera mengedikkan bahunya, gadis itu terdiam beberapa saat hingga ia teringat sesuatu, "Atau jangan-jangan itu sosok yang terus-terusan gangguin gue lagi?"
"Ha? siape lagi anjr? banyak bener perasaan setannya." Ranzel bergidik ngeri sembari sibuk menjawab chat dari para pacarnya yang sudah menumpuk.
"Gue gak tau, tapi ada dua sosok yang terus-terusan ganggu gue sejak gue pindah ke sini, tempatnya dia di perpus. Aura sosok itu gelap banget, dia sempat bawa gue ke dimensi mereka tepat sehabis kita berantem waktu di uks Al," cerita Zera yang disimak dengan apik oleh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAZERA [ Hiatus ]
HorrorHanya rasa tekad dan keberanian yang ada. urusan selamat atau tidak itu bonus. Niatnya mau nutup, tapi kok malah makin berurusan sama mereka? Ketika realita berbanding terbalik dengan keinginan, di situlah semua berjalan tanpa rencana. Berawal tak s...