21 ⊹ Tamu tak diundang

158 26 13
                                    

Vote dan comment dulu bestie 😉

happy Reading, semoga suka 🦋

••••

"Healing mahal. Mending nyalain musik, Ikut nyanyi kayak orang gila. Itu udah buat lo lupa permainan dunia. Walau cuman sebentar." -Delfindo Zennan Ryszard-

••

"Ini salah, tapi dunia selalu punya aturan yang membuat kebenaran tetap bungkam."-Aqista Azoya

••••

"Av. Kelinci lo mau kabur nih," beritahu Zera saat Kavia datang dengan nampan berisi minuman. Kavia mengerutkan keningnya bingung. "Kelinci?" tanyanya sambil menatap kelinci gembul di tangan Zera yang gadis itu suapi bolu.

Aneh. Mana ada kelinci mau makan Bolu? tapi. Ini...kenapa Zera menyuapi kelinci itu Bolu? Zera sedang tidak sakit kan? "Iya, tadi gue nemuin dia di balkon lo situ. Terus tangannya megang-megang bolu ini, ya udah gue kasih aja. Kasian kan kelaperan."

"Zer, kayaknya lo salah," ucap Kavia dengan nada sangatlah hati-hati.

"Kenapa? salah gimana maksud lo?"

"Gue kagak punya kelinci. Itu bukan punya keluarga gue," terang Kavia jujur.

"Lah, dia tadi ada di sana Kav," tunjuk Zera ke arah pintu balkon yang sudah tertutup rapat. "Punya tetangga lo kali, nih gue balikin." Dengan sedikit heran Zera menyerahkan kelinci itu pada gadis di depannya.

Kelinci itu menurut pada Zera. Ia hanya diam tak bersuara dan tak memberontak. Peris seperti bayi pada ibunya. "Kagak ah. Orang bukan punya gue." tolak Kavia, menyerahkan kembali kelinci itu pada Zera.

"Berarti punya tetangga lo. Lo bawa aja dulu ntar kalau ada yang nyariin lo kembaliin"

"Rumah kanan kiri gue itu kosong Zer. Penghuninya udah lama pindah. Tetangga yang lain juga kagak ada tuh yang melihara kelinci" Zera menghembuskan nafas lelah.

"Ya kali aja baru beli, terus lepas dia. Yakan? kamu lepas kan sayang, pasti kamu lupa jalan pulang ya hmm" Zera terlihat sangat gemas dengan kelinci gembul itu. Berulang kali Zera memencet hidungnya yang sangat mungil.

"Enggak mungkin Zer. Daerah sini itu dilar-" belum sempat Kavia menyelesaikan ucapannya. Zera memindahkan kelinci itu kepada Kavia. Dan mengemasi barang-barangnya. "Lo pelihara aja Kav. Kasian loh dia kalau di biarin di jalanan gini. Ntar kalau ada setan yang nyulik dia gimana coba?"

"Gue mau pulang dulu, udah mau isya" ucap Zera sambil bangun dari duduknya. Hendak keluar dari kamar Kavia dan berpamitan pada keluarga Kavia sekaligus mengucapkan terimakasih.

"Tapi Zer-" lagi-lagi Zera tak mendengarkan Kavia gadis itu keluar dari kamar membuat Kavia mau tak mau mengejar Zera.

⊹ ⊹ ⊹

"Wish rajin bener lo bang" celetuk Alby yang baru saja keluar dari arah dapur dengan es Kelapa muda pemberian Antariksa ditangannya.

Antariksa yang tengah mengerjakan tugas sekolahnya yang menumpuk seperti gunung itu hanya berdehem. Matanya masih fokus membaca berulangkali soal-soal di depannya. Berharap ada jawaban yang tiba-tiba terlintas di benaknya.

"Cih, masih zaman jam segini masih sibuk ngerjain tugas?" ledek Alby membuat Antariksa berdecak kesal. Memang sekarang sudah pukul 01 lewat 25 menit. Sudah lumayan malam hanya untuk mengerjakan tugas sekolah.

NAZERA [ Hiatus  ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang