Mantan Aneh.

365 13 2
                                    

Jellyvis

Watanabe Haruto as

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Watanabe Haruto as. Hutomo
Lee Jaehee as. Jelita



"Belum makan 'kan? Nih Makan!"

Jelita menatap kotak makan di hadapannya, kotak makan yang sudah dia hafal bentuk serta isinya. Kotak makan yang beberapa bulan lalu sering sekali menjadi benda Favorit Jelita saat makan siang tiba.

Jelita menghela nafas, menatap orang yang tadi memberikan kotak makan itu kepadanya.

"Kalo belum Move On itu, bilang To. Lo bikin hubungan kita nggak jelas tahu!" dumel Jelita.

Tangan putih mulusnya mengambil Kotak makan itu, membukanya dan melihat isinya. Ada Nasi goreng, Telur mata sapi, Sosis goreng, serta kerupuk udang. Menu yang tidak pernah berubah sedari dulu.

"Idih geer, itu bekal titipan Mamih tau! Siapa juga yang belum Move On!" Jelita hanya berdecih pelan mendengar balasan dari orang di hadapannya ini.

"Terus ngapain masih di sini? Mau nemenin gue makan?" tanya Jelita lagi.

"Makan aja sih, bawel amat. Lagian ini juga bangku Jalu, ngapain lo ngatur-ngatur?"

Oke, kali ini dia menang. Jelita akan membiarkannya menduduki bangku di hadapan Jelita. Jelita tidak ingin memperdulikannya, Si Cantik lebih memilih mencoba makanan yang ada di dalam kotak makan tadi.

Keadaan kelas memang sepi. Hanya ada Jelita, temannya yang bernama Yuni sedang tidur, si Bucin Amin yang sedang melakukan panggilan via telfon dengan pacarnya, lalu ada Ketua kelas mereka Juan yang sedang membaca buku, dan terakhir orang ini, yang ada di hadapan Jelita; mantannya yang bernama Hutomo.

Hutomo si laki-laki dengan tinggi badan hampir 190cm, sedang bermain game di ponsel. Berusaha agar terlihat sibuk, padahal Jelita tahu kalau dia sedang berusaha mengisi waktu bosannya.

Sejujurnya, Jelita bingung dengan sikap Hutomo akhir-akhir ini. Tiba-tiba bersikap manis, tiba-tiba bersikap perhatian, atau seperti sekarang, secara mengejutkan kembali membawa bekal makan siang untuk Jelita. Bekal yang kata Hutomo adalah titipan Mamihnya, padahal Jelita tahu sekali kalau sekarang Tante Jennifer sedang berada Milan untuk membuka cabang butik disana.

"Lo nggak makan?" tanya Jelita di sela-sela kunyahannya. Menatap Hutomo yang masih sibuk dengan ponsel.

Bukannya menjawab pertanyaan Jelita, Hutomo malah membuka mulut, membuat gestur seperti ingin disuapi.

"Apa?" tanya Jelita tidak paham.

Hutomo berdecak dan menatap Jelita dengan tatapan malas. "Suapin!"

"Dih!"

Jelita memang mendelik, tapi tangannya tetap menyendok nasi serta sepotong sosis, kemudian diulurkan ke depan mulut Hutomo.

"Ngaku aja deh sekarang To. Lo pasti belum Move On 'kan?" Jelita mengulang pertanyaan yang tadi. Hutomo yang sedang mengunyah hanya menatap Jelita dengan tatapan datar.

Love Oh Love! [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang