Bankir 💵 6

5.2K 751 103
                                    

"Dek, di mana?"

"Otewe, mau pulang."

"Buruan. Anak-anak nyariin kamu dari semalam."

Senyum Taeyong pun merekah seketika. "Oke."

"Gak pake lama!"

"Bawel!"

Ketika telepon ditutup, pemuda itu melempar ponsel ke bangku penumpang sebelah, lalu menunduk menumpukan dahi pada kemudi.

Setelah berhasil pergi dari kamar hotel Jaehyun, Taeyong segera kembali ke gedung kantornya untuk mengambil mobil. Pada puluhan telepon bernada khawatir dari mamanya yang semalaman terabaikan olehnya, pemuda cantik itu hanya mengatakan bahwa: ada segunung pekerjaan akhir bulan yang membuatnya terpaksa lembur gila-gilaan hingga lupa memberi kabar pada orang rumah. Syukurlah Tuhan sedang berbaik hati padanya, karena mamanya tidak terdengar curiga. Namun, dengan khawatir menyuruhnya segera pulang untuk beristirahat jika memang telah memungkinkan.

Pemuda itu mengusap wajah dengan resah. Tak kunjung bisa mengenyahkan ingatan tentang sentuhan-sentuhan Jaehyun pada tubuhnya.

Taeyong merasa itu terlalu memalukan, namun mau tak mau dia harus mengakui, Jaehyun benar. Dirinya, ikut berpartisipasi aktif dan well... benar-benar menikmatinya. Tapi demi Tuhan, semalam memang... luar biasa. Selama kurun waktu kurang lebih lima tahun dari terakhir, dia tak terlalu mengingat kapan terakhir kali dia merasakan seks senikmat ini.

Taeyong bisa dibilang pemuda baik-baik, tapi jelas bukan submisif yang benar-benar sangat lugu. Di sela kesibukannya sebagai private officer bagi orang-orang kaya yang terkadang memberi banyak tuntutan yang melelahkan, sesekali dia juga mencari selingan. Bukan dengan nasabahnya, tentu saja.

Banyak lelaki yang menyukainya, jadi dia selalu memiliki pilihan untuk sedikit melepaskan ketegangan secara aman. Tanpa ikatan, dan tanpa risiko yang akan berujung pada komitmen macam apapun.

Yang dipilih Taeyong biasanya selalu cukup memuaskan. Namun tak ada satupun yang bisa menyamai ini. Bapak Jung Jaehyun memang sangat menawan dan memiliki kharisma tak terbantah, tapi Taeyong selalu berusaha keras menjaga agar pikiran kotornya tak melanglang terlalu jauh. Jadi tentu saja dia tak pernah sampai pada bayangan bahwa di ranjang, Jaehyun bagaikan... sex god?

Pemuda cantik itu mengerang jengkel ketika beberapa bagian tubuhnya terasa kembali meremang dan menegang hanya dengan mengingat bagaimana cara Jaehyun merayu dan mencumbui setiap jengkal tubuhnya.

Taeyong menggeleng gusar.

Masa bodoh. Apapun yang dikatakan lelaki itu, percintaan satu malam tidak akan memberi dampak apapun dalam kehidupan mereka. Itu hanya seks. Jaehyun mendapatkan apa yang dia inginkan, Taeyong menikmati apa yang lelaki itu lakukan. Ya. Cukup sampai di situ.

Taeyong akan segera membereskan kekacauan yang mungkin akan timbul di kantor selepas apa yang terjadi malam ini, namun yang harus dia lakukan saat adalah segera pulang.

Karena... ini akhir pekan.

Waktu di mana rumah papanya yang tenang berubah jadi gaduh juga berisik karena kehadiran dua kakak lelaki beserta istri dan anak-anak mereka. Kakak-kakaknya yang menyebalkan, ipar-iparnya yang cantik, juga bocah-bocah menggemaskan yang tak pernah mau diam dan duduk tenang itu, Taeyong selalu sangat merindukan mereka semua.











---------------------








Kediaman keluarga Lee di kawasan Bintaro adalah lingkungan yang dihuni oleh golongan menengah yang kebanyakan berkarir sebagai pejabat pemerintahan. Sebelum pensiun, papa Taeyong menjabat sebagai salah satu dirjen di kementerian keuangan. Lalu setelahnya, beliau memilih karir sebagai pengajar fakultas ekonomi di salah satu universitas negeri. Lee Dongwook, masih memiliki aktifitas sosial yang cukup padat hingga saat ini. Sehari-harinya, kediaman keluarga Lee yang asri itu memang sering kedatangan tamu.

BANKIR (jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang