Bankir 💵 25

5.2K 456 41
                                    

"Baby?"

Taeyong masih terlihat agak kesal ketika menoleh kepada Jaehyun. Namun dia berhasil memaksakan sebuah senyuman. "Mbak Gayoung ngucapin selamat buat aku."

Jaehyun mengamati Taeyong dan Gayoung penuh penilaian. "Seems like you two get along very well?"

Ekspresi masam Gayoung seketika melunak. Sementara senyum Taeyong kepada Jaehyun berubah jadi penuh peringatan. "Of course we do."

Jaehyun terdengar mendengus geli. "Kamu kenapa terus berdiri di sini, nggak menyusul aku di sana?" tanyanya kemudian.

"Kan aku masih ngobrol sama Mbak Gayoung, sayang?" balas Taeyong manis.

"But they're waiting for us."

"Hm? Waiting for what?" tanya Taeyong bingung.

"Our first dance?"

Taeyong masih terlihat kebingungan. "Harus ya?"

Jaehyun seketika mengangguk. "It's a family tradition."

Taeyong terlihat berpikir sejenak, lalu kembali beralih pada Gayoung yang kembali terlihat menahan kesal karena sepasang mempelai itu mengobrol sendiri dan sepenuhnya mengabaikan dirinya.

"Memang iya, Mbak? Mbak Gayoung dulu juga begitu?" tanya Taeyong dengan polosnya.

Gayoung beralih pada Jaehyun yang memasang ekspresi netral. Perempuan itu tersenyum kaku kepada Taeyong. "Ya. Itu memang tradisi keluarga Jung."

"Oh. Then we should doin' that." Balas Taeyong ceria.

Jaehyun lalu berpamitan sambil lalu kepada Gayoung. Dan Taeyong, memberi senyum teramat manis kepada Gayoung ketika Jaehyun mengaitkan lengan ke pinggangnya dan membawanya pergi.

"Why'd you look so annoyed?" tanya Jaehyun.

"I never expecting her to coming here as a guest." Gerutu Taeyong.

Jaehyun mendesah. Mengelus punggung pemuda cantik itu untuk menenangkannya. "Tadi Mas Jiyoung bilang, mereka akan langsung pergi setelah acara ini selesai."

"Baguslah," dengus Taeyong. "Aku harap, ini terakhir kalinya dia diundang dalam acara kita."

"Acara keluarga?"

"Dan aku nggak peduli andai nanti Minho merajuk lagi perkara ketidakhadiran ibunya. He has to grown up. Tapi kalau kalian tetap ingin merayakan sesuatu sebagai keluarga, do without me."

"Ya gimana bisa aku bikin acara kalau nggak ada kamu?" balas Jaehyun sedikit gusar.

"Bisa lah," sarkas Taeyong. "Acara keluarga yang berbahagia, yang melibatkan kembar Jung dan mommy Gayoung di dalamnya."

"Ok. Ok. Whatever you want." Kata Jaehyun akhirnya. Lelaki itu mengamati wajah suaminya. "Aku nggak tahu kalau kamu bisa sebenci ini kepada Gayoung."

"Can't help it. She was horrible. And fake."

Sepasang alis Jaehyun terangkat seketika.

"I'm not hate her, but I'm doin this for the sake of my mental health. I told you, I'm coming into your family with happiness only. What? Any problem? Yes, sir. You are marrying a bitch."

"My goodness." Jaehyun justru terkekeh.

"Ok ok. Whatever. But, do you mind of controlling your facial expression?" bisik Jaehyun.

Taeyong seketika mengamati sekeliling, balas berbisik. "What's on my face?"

"Kamu nggak pengin mereka semua berpikir kalau kamu terpaksa menikah denganku kan?"

BANKIR (jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang