Bankir 💵 7

4.6K 715 84
                                    

Ini adalah gedung stasiun televisi. Taeyong baru menyadarinya ketika mereka telah keluar dari lift dan berjalan melewati koridor panjang yang penuh lalu lalang segala jenis kru. Yang terlihat begitu sibuk dan buru-buru hingga tak memperhatikan dengan siapa mereka berpapasan.

Namun Jaehyun telah menutupi wajah mereka berdua dengan masker sebelum keluar dari mobil, jadi Taeyong berpikir keadaannya cukup aman bagi mereka berdua.

Sudah tak bisa melakukan penolakan terhadap apapun keinginan Jaehyun, yang dilakukan Taeyong sepanjang perjalanan melintasi koridor dan ruangan-ruangan studio itu hanyalah memikirkan; mantan istri Jaehyun... siapa?

Jika menilik sedang berada di mana mereka sekarang, kemungkinannya adalah dia seorang... artis?

Dalam keadaan semacam ini, Taeyong jadi sedikit menyesali idealismenya untuk  tidak pernah mau mengulik kehidupan pribadi para nasabahnya sedikitpun. Jadi selama ini dia hanya tahu besaran aset dan dana Jaehyun yang harus dia kelola. Selebihnya tak ada.

Tanpa kata, Taeyong terus mengikuti langkah Jaehyun menjauh dari ruangan-ruangan studio dan produksi acara ke area yang jauh lebih tenang. Taeyong lupa ini di lantai berapa, namun kemudian ternyata Jaehyun membawanya memasuki sebuah ruangan meeting yang cukup besar.

"Hai!"

Seorang perempuan tinggi semampai berambut brunette dengan ujung bergelombang sepanjang punggung yang mengenakan jeans dan blouse berlapis blazer, menyambut mereka. Lebih tepatnya, menyambut Jaehyun.

Lelaki itu tersenyum, memeluk perempuan itu hangat dan mencium pipinya.

"Lagi sibuk?" tanya Jaehyun.

"Kalau buat kamu, pasti ada waktu lah." Balas perempuan itu. Jaehyun mengangguk, lalu menunjuk Taeyong.

"Ini... dia."

Taeyong menipiskan bibir ketika melihat perempuan itu mengerjap.

"Oh... " perempuan itu mengamati Taeyong sekilas, lalu kembali beralih pada Jaehyun. "Jadi... ini?"

Jaehyun mengangguk. Sesaat perempuan itu kembali mengamatinya dengan ekspresi menilai. Yang seketika membuat Taeyong mengernyit tak nyaman. Lalu perempuan itu mengulurkan tangan.

"Moon Gayoung," sapanya ramah.

Agak canggung, Taeyong menjabat tangan yang terulur itu. "Lee Taeyong."

"Duduk dulu deh." Perempuan itu menunjuk sederetan kursi yang melingkari meja meeting besar itu. Taeyong menurut. Perempuan itu menoleh pada Jaehyun.

"Kamu ikut gabung di sini, apa gimana?"

"Kalian bicara berdua saja." Balas Jaehyun. Tersenyum pada Taeyong, lalu melangkah ke menjauh ke sudut lain ruangan meeting itu. Dan mulai membuka ponselnya.

Taeyong lagi-lagi mengernyit jengkel karena merasa dipermainkan oleh Jaehyun. Lalu perempuan yang memperkenalkan diri sebagai Moon Gayoung tadi beralih kembali padanya dan tersenyum.

"Sudah lama kenal Jaehyun?" tanyanya.

"Hm... kurang lebih sekitar enam bulan."

"Jaehyun... bercerita banyak sekali tentang kamu."

Taeyong mengerjap. "Maaf, tapi kalau saya boleh tau, ibu ini siapa?"

"Saya? Saya mommy-nya Jeno."

Taeyong menatap Gayoung tak paham. Perempuan itu tersenyum maklum. "Saya belum setua itu buat kamu panggil ibu. Oh, Jaehyun belum mengenalkan kamu dengan anak-anak?"

Taeyong menggeleng. Gayoung tersenyum lagi.

"Saya mantan istrinya Jaehyun."

"Oh... "

BANKIR (jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang