Bankir 💵 13

4.8K 722 101
                                    

"Aduuuh, lihat nih officer of the month kita. Baru meeting sama nasabah ya, Yong?"

Taeyong yang baru saja memasuki kantor, hanya tersenyum. Itu Yewon, biang gosip di kantor BCI, salah satu MR yang sempat dikabarkan menjalin hubungan dengan manajer yang menjabat sebelum Park Jungsoo.

Taeyong langsung berjalan menuju mejanya.   Tak menghiraukan beberapa MR perempuan yang ikut berkumpul di meja si biang gosip dengan ekspresi sama mencela kepadanya.

"Kirain tetep idealis ya, bok," lanjut Yewon pada rekan-rekannya. "Profesional gitu. Nggak mau kencan sama nasabah. Eehhh, taunya... "

"Ya kalau nasabahnya nenek-nenek atau kakek-kakek, mana bisa dikencani?" sahut yang lain.

"Tapi yang ini mah beda, yakali mau dilepas begitu aja. Taeyong juga punya mata yekan." Satu sahutan lagi.

"Emberr. Dijamin Taeyong matanya tajam lah kalau sama yang masih kenceng, terus asetnya melimpah, duit nggak ada serinya."

Baekhyun yang juga ada di sana, seketika menyipit mendengar itu. "Yewon, lu terakhir jalan sama bos asuransi yang mau bangkrut itu, udah dapat apa aja?"

Yang ditanya seketika mendelik sinis.

"Belum jadi dibeliin mobil ya? Kasian, belum balik modal kan lu? Iyalah. Kan duitnya pak bos udah abis buat nalangi dana nasabah." Ejek Baekhyun.

"Lu juga, Hyojin," lanjut Baekhyun. Menunjuk satu lagi gadis yang ada di sana. "Gimana, udah dapat tas branded belum dari bapak asisten wakil menteri? Elu tiap jalan dipompa melulu, masa Gucci aja nggak dikasih?"

"Baek, jangan sembarangan kalau ngomong ya!" Sewot Hyojin.

"Emang salah omongan gue?" balas Baekhyun.

"Ya ngapain juga elu segala pake jembrengin masalah begituan di sini?" desis Yewon geram.

"Makanya, punya mulut dijaga. Kalau ngga lagi dipake nyepong, diem. Nggak usah julid ribet ngurusin orang!"

Taeyong, yang sedari tadi hanya menyimak, geleng-geleng kepala mendengarnya.

"Suka-suka Taeyong dia mau jalan sama siapa. Apa dia pernah kepo sama urusan elu semua?" Baekhyun masih terus mengomel.

Gadis-gadis yang berkumpul di meja Yewon seketika cemberut.

"Lagian ya, biar kata kencan sama nasabah juga, Taeyong nggak jalan sama lakinya orang. Kalau mau dilanjut sampe nikah, sampe dia jadi nyonya sah, bisa. Sirik kan lu semua? Kalo  dia jadi sama yang ini, bisa-bisa habis mulut elu semua dibeli sama dia."

"Kalo jadi. Kalo enggak?" Yewon masih melirik Taeyong sinis.

Baekhyun tertawa melengking. "Taeyong, sekalinya bilang iya, gue yakin  itu laki bakalan langsung panggil pendeta buat nikahin mereka."

"Mas Baek, udah... " Taeyong menggeleng. Lama-lama merasa tak nyaman jadi topik obrolan penuh kejulidan macam ini.

Semenjak mulai dekat dengan Jaehyun, dirinya memang selalu jadi bahan omongan. Namun Taeyong tak pernah ambil pusing. Tak ada gunanya meladeni gadis-gadis dengki itu. Taeyong tak pernah menanggapi, selalu Baekhyun yang menyalak pada mereka semua.

"Biar. Sesekali elu juga harus bales kalau terus digosipin yang enggak-enggak."

Baekhyun lalu kembali beralih pada kumpulan gadis tadi. "Udah, bubar lu semua. Kerja. Nggak bakal tahan lama yaa hasil elu, elu, elu, dan elu jadi ani-ani laki yang udah ada bininya. Nggak berkah!"

Taeyong menghela napas, menggeleng lagi. Mulut Baekhyun makin lama memang makin pedas. Dan dia tahu, ada sebabnya. Seniornya itu butuh pelampiasan dari perasaan frustrasi dan mendamba pada seseorang yang entah kapan akan bisa dia jumpai lagi. Mungkin, tak akan pernah. Taeyong turut merasa sakit untuk seniornya itu; berhasil melupakan mantan kekasih yang mencampakkannya begitu saja, hanya untuk berakhir merindukan lelaki lain yang tak jelas di mana keberadaannya.

BANKIR (jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang