Pagi pagi sekali afan telah datang ke sekolah, tidak seperti biasanya yang selalu datang kesiangan.
"Kali ini gue bawa makanan, gue harap Srii belum sarapan jadi kita bisa sweet sweet an deh" kali ini afan berkhayal dan berbicara sendiri.
*Udah gila nih bapak negaranya hahhaa*
"Hai srii..." Afan melambaikan tangan saat melihat Sherly yang turun dari mobil.
Sherly melihat bingung ke arah belakang punggungnya.
"Siapa yang dia panggil?" Suara hati Sherly.
"Haiii selamat pagi kamu" afan tersenyum manis menghampiri Sherly.
"Apa?" Jawab ketus Sherly.
"Kamu udah makan belum srii?" Tanya afan.
"Sra Sri sra sri, nama gue sherly"jutek Sherly sambil berjalan meninggalkan afan.
"Nama kamu kan ada Sridevi nya jadi gapapa dong aku panggil Sri" afan menyusul Sherly yang menjauh darinya.
"Haha lucu" dengan nada dinginnya.
"Kamu dah sarapan belum?" Tanya afan sekali lagi.
Kini mereka hampir sampai di kelas Sherly, yaitu kelas XI matematika 1.
"Udah" singkat Sherly.
"Kapan kamu ga cuek lagi ke aku?" Tanya afan sambil memegang tangan Sherly.
"I don't know" Sherly menepis tangan afan.
Didepan kelas Sherly ada salah satu temannya yang sedang mengepel membelakangi afan dan sherly. Lalu tanpa sengaja temannya itu menabrak punggung Sherly sehingga Sherly terpental ke dekapan afan.
"Cantik banget" teriak afan dalam hati saat Sherly berada di pelukannya.
"Cium ga ya" pikir kotor afan.
Sherly yang menyadari dirinya berada di pelukan afan buru buru menjarakkan tubuh nya dari afan.
"Makasih" Sherly yang telah berjarak dengan afan lalu berlari kecil masuk ke kelasnya.
"Wangi banget rambutnya" ucap pelan afan.
"Hayo ngelamunin apaan lu" seseorang mengagetkan afan.
Seseorang itu bukan lain adalah sahabat menyebalkan dan menjengkelkan nya afan.
"Ga ngelamunin apa apa"elak afan.
"Gimana rasanya di peluk Sherly?" Goda eby.
"Eh jangan kenceng kenceng" afan menutup mulut eby dan menariknya menjauh dari kelas Sherly.
"Ngapain sih lu narik narik" eby merapikan bajunya.
"Gapapa gue salting kalau dekat kelasnya" kini muka afan tampak sungkan.
" Seorang afan bisa salting? Ini kayaknya gue mimpi deh"eby mengusap usap matanya.
"Emang kenapa?" Afan berkerut.
"Engga sih, cuma sebanyak itu cewe yang ngejar ngejar lu gaada tuh satu pun yang bikin salting. Kenapa yang ini berbeda sih bosskuh?" Eby merangkul sambil mengolok olok afan.
"Ish jauh jauh ga lu" afan mendorong eby.
"Dih salting hahahha" tawa eby.
"Kapan sih dia jadi milik gue" teriak frustasi afan.
"Gila ya lu? Teriak teriak sendiri"
"Iya by gue udah gila, kenapa sih dia itu dingin banget susah banget deketin dia" kini afan benar benar frustasi.
"Ya namanya baru kenal fan, kalian butuh proses masa dia langsung suka sama lu" ujar eby.
"Yang lain langsung suka pas liat gue" ucap pede afan.
"Ya Allah dia pede banget, Sherly mahal bos. Lu perlu berjuang ekstra masse" nasehat eby.
"Ekstra gimana? Orang dia dingin banget"
"Aneh lu, deketin baik baik jangan sambil ngegas. Baik baikin, perhatiin, lindungi, dijamin luluh sih biasanya" saran eby.
Afan mencerna dengan seksama ucapan yang barusan eby katakan.
"Wih keren kan gue" sombong eby.
"Lu aja jomblo sok Sokan ngasih saran lu" afan meninggalkan eby.
"Awas aja lu, kalau gue jadian duluan baru nyahok siah" ucap tak terima eby.
Skip jam istirahat sekolah.
Sherly sedang asik menyantap bakso kesukaannya, dia duduk sendiri di meja yang cukup luas. Selang beberapa waktu segerombolan cewe cewe berdan dan menor menghampiri meja Sherly.
"Eh lu, minggir dong gue mau makan" titah wanita yang memakai tepung kanji di wajahnya.
Sherly hanya melihatnya sebentar lalu melanjutkan makannya, seorang tidak terjadi apa apa.
"Wah sok sok budek dia bel" ucap temannya si tepung kanji.
"Wah adek kelas songong yah, mau di kasih pelajaran ini mah" tiba tiba saja Kaka kelas itu menumpahkan kuah panas bakso yang di santap Sherly ke pakaian sherly.
"Au" Sherly tersentak merasakan panasnya kuah bakso yang sedangn ia santap.
" UPS maaf ga sengaja" ucap si tepung kanji.
"Hahaha kotor deh bajunya" tawa teman teman tepung kanji.
Sherly tentu saja marah, mukanya sudah merah padam dan segera ingin meledak.
Tiba tiba seseorang memeluk Sherly dan memakaikan jaketnya ke badan Sherly yang tertumpah kuah bakso itu.
"Cara Lo ga asik bel" seseorang itu marah pada tepung kanji.
"Fan jangan ikut campur deh, dia itu nyebelin tau" ucap tepung kanji.
"Aneh banget, lu yang nyebelin tapi orang yang lu salahin"
"Lagian lu tau ga siapa dia hah!" Bentak afan.
"Apa fan? Siapa?" Tanya ngegas tepung kanji.
" Pacar gue, pacar ABIAN AFAN BUENAVISTA, dengar ga kuping budek lu itu. Dia pacar gue!" Teriak afan yang mengisi seluruh kantin.
"Omong kosong apaan ini" tepung kanji ga terima.
"Sekali lagi gue liat pacar gue kenapa kenapa habis lu sama gue, lu kira gue takut sama Rama? Lu pikir gue takut sama pacarku yang katanya preman sekolah ini hah!" Afan tampak sangat marah.
"Udah udah bel kita pergi aja yok" ajak teman tepung kanji.
Setelah tepung kanji dan teman temannya pergi.
"Kamu gapapa?" Tanya lembut afan walau dengan muka merah karena marah besar.
"ITS okay" Sherly tampak kurang fit.
"Yakin?" Afan memegang kedua pundak Sherly.
Tak lama Sherly pun lemas dan hampir saja jatuh.
"Eh" afan menahan tubuh sherly ke pelukannya
"Lu kok panas banget?" Afan merasakan kening Sherly.
Tak pikir panjang afan pun menggendong Sherly yang disaksikan banyak sekali siswa yang menatap mereka heran.
Happy reading...
